Nvidia Ternyata Pernah Hampir Dicaplok oleh AMD
- Berkat booming AI di industri teknologi, valuasi pabrikan GPU Nvidia yang produknya banyak dipakai di data center pengolah kercerdasan buatan meroket hingga jauh di atas kedua pesaingnya, AMD dan Intel.
Namun, Nvidia tak selalu meraksasa. Di masa-masa awalnya dulu, sekitar pertengahan dekade 2000-an, perusahaan ini sempat hampir dibeli oleh AMD. Hal tersebut diungkap oleh seorang mantan engineer AMD bernama Hemant Mohapatra.
Alkisah, ketika itu AMD yang masih berfokus di pasaran CPU ingin melebarkan sayap dengan memproduksi pengolah grafis komputer (GPU). Nvidia yang sedang mulai tumbuh di pasaran grafis pun dilirik.
Baca juga: Meski Punya Valuasi Tertinggi, Nvidia Ternyata Masih Kurang Dikenal
CEO AMD di masa tersebut, Hector Ruiz, mendekati pendri dan CEO Nvidia Jensen Huang untuk memberikan penawaran merger agar kedua perusahaan bisa lebih kompetitif, tapi upaya tersebut membentur tembok.
Jensen Huang memberikan satu syarat yang mutlak dipenuhi: dia mau menerima tawaran asalkan dijadikan pimpinan teratas alias CEO dari perusahaan hasil penggabungan AMD dan Nvidia itu.
Sebabnya, Huang keukeuh ingin mempertahankan strategi jangka panjang Nvidia lewat ekosistem software CUDA dan hardware proprietary yang bersifat tertutup. Kalau dia nantinya tidak menjabat CEO, rencana ini bisa bubar.
Baca juga: Nvidia Sebar 3,76 Juta GPU Server AI, Kuasai 98 Persen Pangsa Pasar
AMD dan Nvidia pun tak jadi bergabung. AMD kemudian lebih memilih mengakuisisi kompetitor Nvidia, yakni ATI, pabrikan GPU yang memiliki lini produk bernama Radeon.
Bertahun-tahun setelahnya, strategi Huang terbukti jitu. CUDA berhasil mengantarkan Nvidia menjadi penguasa ekosistem software, khususnya di ranah kreatif. Kemudian, booming AI membuat perusahaan itu betul-betul melejit.
Dari "anak bawang" jadi raksasa
Mohapatra mengaku kagum dengan pendirian kuat Jensen Huang yang akhirnya berbuah manis. Padahal, menurut dia, ketika itu Nvidia masih "anak bawang" di industri teknologi yang produknya hanya digunakan oleh segelintir gamer.
"Kami tak pernah memandang mereka (Nvidia) berada di liga yang sama dengan ARM/ Intel. Mereka tetap teguh dan kemudian pasarnya datang ketika AI mengemuka," tulis Mohapatra dalam rangkaian tweet yang mengisahkan upaya AMD mencaplok Nvidia.
So now that Nvidia has far outstripped the market cap of AMD and Intel, I thought this would be a fun story to tell. I spent 6+yrs @ AMD engg in mid to late 2000s helping design the CPU/APU/GPUs that we see today. Back then it was unimaginable for AMD to beat Intel in market-cap… pic.twitter.com/bYCS5vY0QO
— Hemant Mohapatra (@MohapatraHemant) July 5, 2024
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tom's Hardware, Senin (8/7/2024), seorang mantan engineer AMD lainnya, Phil Park, membenarkan bahwa Jensen Huang memang ngotot menjadi CEO, apabila perusahaannya jadi bergabung dengan AMD.
Baca juga: AMD Beri 2 Game Gratis untuk Pembelian GPU Radeon 7800 XT dan 7700 XT
Keadaan di pertengahan dekade 2000-an seperti yang diceritakan Mohapatra kini telah berbalik. Nvidia sekarang bukan lagi anak bawang, tapi sudah menjelma jadi salah satu perusahaan paling bernilai. Valuasinya menembus 3 triliun dollar AS (48.000 triliun).
Market cap Nvidia kini sudah jauh melebihi nilai gabungan AMD (277 miliar dollar AS, Rp 4.500 trilun) dan Intel (136 miliar dollar AS, Rp 2.211 triliun).
Terkini Lainnya
- XL Ingin Pertahankan Spektrum Setelah Merger dengan Smartfren
- Cara Memunculkan Meta AI di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Gojek Wrapped buat Cek Pengeluaran Setahun yang Ramai di Medsos
- Merger XL-Smartfren: CEO Pastikan Tak Ada Gangguan di Pelanggan
- Jadwal M6 World Championship Hari Ini, Menanti Duel RRQ Hoshi dan Team Liquid ID
- Ini Poin Utama Merger XL Axiata dan Smartfren yang Bernilai Rp 104 Triliun
- Instagram Rilis Fitur "Trial Reels" untuk Uji Performa Konten
- Nilai Merger XL Axiata-Smartfren Capai Rp 104 Triliun
- XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
- Realme Note 60X Resmi, HP Rp 1 Jutaan dengan Baterai 5.000 mAh
- Pabrikan Chip AI yang Pendirinya Orang Indonesia Kini Lebih Kaya daripada Intel
- Game Fortnite Punya Mode Baru, Lima Lawan Lima seperti Counter-Strike
- HP Realme C75 Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Seberapa Akurat Smartwatch untuk Olahraga dan Pantau Kesehatan?
- Sejarah Emoji: Dari Ikon Sederhana hingga Bahasa Universal dalam Chatting
- Tabel Spesifikasi dan Harga Poco F6 di Indonesia, mulai Rp 5 Juta
- Tabel Spesifikasi dan Harga Poco M6 di Indonesia
- Saat Erick Thohir Ditantang "Geprek Kacang" Pakai HP Oppo A3 Pro 5G...
- Spesifikasi dan Harga Oppo A3 Pro 5G di Indonesia, mulai Rp 4 Jutaan
- Asus Rilis PC Gaming Mini ROG NUC, Kecil tapi Bertenaga Besar