Mengenal Brain Cipher, Hacker yang Klaim Bakal Kasih Kunci Data PDNS Gratis
- Di dark web, terdapat akun yang mengatasnamakan Brain Cipher dan baru-baru ini mengumumkan akan memberikan kunci secara gratis untuk membuka data PDNS (Pusat Data Nasional Sementara).
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 20 Juni 2024, PDNS yang berfungsi sebagai tempat mengelola dan menyimpan data dari layanan instansi pemerintah, telah diserang dengan ransomware berjenis LockBit 3.0 bernama Brain Cipher.
Baca juga: Menko Polhukam Pastikan PDN Pulih Bulan Ini, Biang Kerok Sudah Ketemu
Serangan ransomware LockBit 3.0 Brain Cipher diketahui setelah tim yang terdiri dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Cybercrime Polri, dan Telkom Sigma, telah melakukan investigasi.
Serangan ini mengakibatkan total 210 layanan yang menggunakan PDNS mengalami gangguan dan mulai bisa kembali beroperasi empat hari kemudian, pada 24 Juni 2024. Selayaknya ransomware lain, dalam serangan ke PDNS, peretas juga meminta tebusan.
Untuk diketahui, ransomware beroperasi dengan mengenkripsi data korban. Setelah terkunci, peretas meminta tebusan ke korban untuk membuka data. Pada serangan ke PDNS, hacker sempat meminta tebusan ke pemerintah sebesar 8 juta dollar AS (sekitar Rp 131 miliar).
Saat itu, pemerintah dengan tegas menolak memberikan tebusan dan data yang terkunci tidak bisa dipulihkan. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, Data tersebut dibiarkan di server PDNS dan aksesnya diisolasi.
“Ya pemerintah kan enggak mau menebus, sudah dinyatakan tidak akan memenuhi tuntutan Rp 131 miliar,” kata Usman Kansong pada Rabu (26/6/2024), dikutip dari .
“Iya dibiarkan saja di dalam, sudah kita isolasi. Jadi enggak bisa diapa-apain. Enggak bisa diambil oleh dia (peretas) juga,” ungkap Usman.
Pihak pemerintah yang terdiri dari Kemenkominfo dan BSSN sempat dimintai pertanggungjawaban terkait data PDNS yang tidak bisa dipulihkan karena ransomware, oleh Komisi I DPR RI dalam rapat kerja yang diselenggarakan pada 27 Juni 2024.
Setelah drama data PDNS yang tidak bisa dipulihkan ini terjadi, tiba-tiba terdapat akun yang mengatasnamakan Brain Cipher, nama yang sama seperti nama ransomware yang menyerang PDNS, mengeklaim bakal memberikan kunci untuk memulihkan data.
Mereka mengumumkan akan memberikan kunci itu secara gratis pada Rabu besok (3/7/2024). Lantas, sebenarnya siapa Brain Cipher ini?
Mengenal Brain Cipher sebagai hacker
Brain Cipher merupakan kelompok hacker yang diduga bertanggung jawab atas serangan ke PDNS belakangan ini. Mereka baru-baru ini membuat pengumuman yang ditujukan untuk pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kejadian serangan ke PDNS.
Pengumuman yang diunggah di dark web itu berjudul “More Important than Money, Only Honor” dengan tercantum logo Kemenkominfo. Pada pengumuman itu, Brain Cipher berjanji akan memberikan kunci untuk membuka data PNDS secara gratis pada besok Rabu.
Kemudian, akibat serangan ransomware yang dilakukan, mereka juga berpesan agar pemerintah meningkatkan sistem keamanan siber.
"Hari Rabu ini, kami akan merilis kunci enkripsi (PDNS 2) kepada Pemerintah Indonesia secara gratis. Kami harap serangan kami membuat pemerintah sadar bahwa mereka perlu meningkatkan keamanan siber mereka, terutama merekrut SDM keamanan siber yang kompeten," ujar Brain Cipher.
Terkini Lainnya
- Laptop Asus Zenbook S 14 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Harganya
- Twilio Luncurkan Layanan RCS Messaging dan Panggilan WhatsApp Business di Indonesia
- Viral Video GPU Nvidia GeForce RTX 5000 Diproduksi di Pabrik di Indonesia, Benarkah?
- Apple Rilis Mac Mini dengan Chip M4 dan M4 Pro, Lebih Ringkas, Ringan, dan Pintar
- Xiaomi Umumkan Antarmuka HyperOS 2, Ini Fitur Barunya
- Apple Rilis Chip M4 Pro, Bawa "Core" Lebih Banyak dan Lebih Ngebut
- Tablet Xiaomi Pad 7 dan Pad 7 Pro Resmi, Punya Layar 3.2K dan Refresh Rate 144 Hz
- Xiaomi 15 Pro Resmi, Smartphone Flagship dengan Kamera Periskop 5x
- Xiaomi 15 Resmi Dirilis, Smartphone Pertama dengan Chip Snapdragon 8 Elite
- Smartwatch Ini Pakai Teknologi Apple, Didenda Rp 4 Juta
- Banyak Orang Punya Second Account di Media Sosial, Kenapa?
- Fitur Baru WhatsApp, Ada Tombol Zoom Kamera di Dalam Aplikasi Langsung
- Game "Call of Duty: Black Ops 6" Sukses di Steam, Lewati PUBG dan GTA V
- 7 Momen di Final MPL S14: dari Rekor "Peak Viewers" hingga Debut "Widy" Jadi MVP
- 178 HP Xiaomi, Redmi dan Poco yang Tidak Dapat Update OS Lagi
- 10 HP Android Mid-Range Terkencang Juni 2024 Versi AnTuTu
- Begini Tampilan Situs Dark Web yang Dipakai Hacker PDN untuk Minta Maaf ke Warga Indonesia
- iPhone X Resmi Jadi HP "Jadul"
- Apa dan Bagaimana Hadapi Ransomware? (Bagian I)
- Pentingnya Kesadaran dan Pendidikan Cybersecurity untuk Menghadapi Ancaman Siber