Apa dan Bagaimana Hadapi Ransomware? (Bagian II-Habis)

SEBELUM menjelaskan bagaimananya, penulis merasa perlu mencatat pernyataan Ketua Umum IDPRO (Asosiasi Data Center Indonesia) Hendra Suryakusuma yang menyatakan, dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), Pusat Data 8799, data center yang dikelola Kemenkominfo seharusnya paling tidak berada di tier-3 dengan kapasitas uptime sebesar 99,982 persen.
Artinya downtime hanya boleh 1,6 jam per tahun. Kalau lebih dari itu, maka sudah sangat tidak wajar, dan sekarang ini memang sudah terjadi kemoloran.
Maka, ada efek kegagalan yang signifikan dalam manajemen maupun dalam sistem keseluruhan yang sama-sama harus diinvestigasi.
Baca artikel sebelumnya: Apa dan Bagaimana Hadapi Ransomware? (Bagian I)
Sementara itu, seperti yang kita ketahui, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan bahwa layanan imigrasi saat ini dipindahkan ke server cloud di AWS (Amazon Web Service), sebagai solusi darurat, meskipun belum ada target sampai kapan penggunaan AWS untuk layanan imigrasi ini.
Penggunaan cloud dapat menjadi salah satu solusi darurat menghadapi bencana-bencana seperti ini. Namun perlu diperhatikan kembali bahwa cloud bukanlah segalanya.
Pada Juni 2023, produsen mobil Toyota mengatakan sekitar 260.000 data pelanggan terekspos secara online karena adanya salah konfigurasi pada layanan cloud yang digunakan. Belum lagi adanya beberapa data breach pada cloud.
Salah satu kasus yang tidak dapat dilupakan, yaitu kebocoran data Facebook pada 2019 yang mengungkap lebih dari 540 juta catatan pengguna Facebook di bucket Amazon Web Services (AWS) S3 yang dapat diakses publik.
Selain masalah security, tentu saja biaya menjadi salah satu masalah besar dalam penggunaan cloud. Beberapa perusahaan bahkan melakukan cloud repatriation di mana perusahaan kembali beralih ke on-premise karena masalah cost di lingkungan cloud.
Pada 2016, Dropbox memutuskan untuk melakukan cloud repatriation dari AWS dan menggunakan infrastrukturnya sendiri.
Dropbox melaporkan, gross margin meningkat dari 33 persen menjadi 67 persen antara 2015–2017, karena mengalihkan workload dari public cloud (AWS) ke infrastruktur in-house dan colocation yang lebih murah.
Kasus lainnya, yaitu ketika 37signals, Perusahaan web software di US, memutuskan untuk memindahkan dua produk utamanya dari Cloud ke On Premises setelah menganalisis bahwa kedua produk tersebut dalam kondisi yang tidak cocok untuk menggunakan cloud.
Bahkan pada awal 2023, perusahaan memindahkan beberapa aplikasi kecil dari cloud dan membangun tools sendiri.
Hasil kalkulasi terbaru menunjukkan, perusahaan dapat menghemat sekitar 7 juta dollar AS untuk biaya server selama 5 tahun, tanpa mengubah jumlah ops team perusahaan.
Semua kasus security dan besarnya biaya dalam penggunaan cloud nampaknya harus menjadi perhatian pemerintah ke depannya. Hal ini menyatakan bahwa benar cloud dapat digunakan sebagai solusi darurat seperti sekarang ini, di mana kecepatan dibutuhkan.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Apa dan Bagaimana Hadapi Ransomware? (Bagian I)
- Pentingnya Kesadaran dan Pendidikan Cybersecurity untuk Menghadapi Ancaman Siber
- Isi Lengkap Pesan Hacker Peretas PDN: Tidak Bermuatan Politis dan Minta Maaf
- Hacker PDN Beri Kunci Enkripsi Gratis, Buka Dompet Donasi Sumbangan Seikhlasnya
- Menko Polhukam Pastikan PDN Pulih Bulan Ini, Biang Kerok Sudah Ketemu