Patut Ditiru, Pejabat Negara Legowo Mundur karena Serangan Siber

- Baru-baru ini, server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, terkena serangan siber dari ransomware berjenis LockBit 3.0 varian baru yang bernama ransomware Brain Chiper.
Gangguan PDNS membuat 210 instansi pemerintah terdampak. Dari semua instansi terdampak itu, dampak yang paling signifikan terjadi pada sistem pelayanan imigrasi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI).
Sebab, layanan imigrasi merupakan sistem yang intens dipakai oleh banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kasus ini masih didalami oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta beberapa pihak yang terkait pengelolaan PDNS 2.
Baca juga: Badan Siber RI Ungkap Penyebab Gangguan Pusat Data Nasional
Kasus serangan ransomware maupun kebocoran data juga pernah dialami negara lain. Bahkan, dalam beberapa kasus, pejabat setempat mengundurkan diri alias resign sebagai bentuk tanggung jawab.
Berikut KompasTekno rangkumkan kasus-kasus kebocoran data di luar negeri yang pejabatnya resign, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari berbagai sumber, Kamis (27/6/2024).
1. Kebocoran data 21,5 juta warga AS - 2015
Di Amerika Serikat (AS), pemerintahan Obama mengungkapkan kasus pelanggaran data pada database Kantor Manajemen Personalia AS pada Juni 2015.
Akibatnya, data nomor jaminan sosial 21,5 juta warga AS dicuri. Data lain yang dicuri termasuk data 19,7 juta orang yang telah menjalani pemeriksaan latar belakang pemerintah serta 1,8 juta lainnya, termasuk pasangan dan teman mereka. Data sekitar 1,1 juta catatan sidik jari warga AS juga dicuri.
Ketika itu, pelanggaran ini merupakan serangan siber terbesar yang menyerang sistem pemerintahan Amerika Serikat.
Ini pun membuat kepala Kantor Manajemen Personalia (Office of Personnel Management) AS Katherine Archuleta mendapat kecaman.
Archuleta pun mengundurkan diri dari jabatannya pada Juli 2015. Archuleta mengundurkan diri setelah pemeriksaan selama berminggu-minggu – dan satu hari setelah agensinya mengatakan pelanggaran data lebih buruk dari perkiraan banyak orang, sebagaimana dirangkum dari outlet media NPR.
Baca juga: Soal Serangan Ransomware PDNS, Pengamat: Pemerintah Kurang Peduli Isu Keamanan Siber
2. Kebocoran 1,25 juta data dari sistem pensiun Jepang - 2015

Menurut pengumuman yang dibuat oleh Japan Pension Service (JPS), catatan pensiun yang bocor mencakup informasi pribadi yang terdiri dari ID pensiun, nama, alamat dan tanggal lahir.
Laporan mencatat bahwa dari 1,25 juta kasus yang dilaporkan, 1,17 juta diantaranya adalah kebocoran kartu identitas pensiun, nama, dan tanggal lahir. Kemudian, 52.000 kasus terdiri dari pencurian ID pensiun, nama, tanggal lahir, dan alamat. Sisanya, 31.000 lainnya kemudian melibatkan pencurian nama pelanggan dan nomor pensiun.
Kebocoran tersebut disebabkan oleh e-mail berisi lampiran berbahaya (malware) yang diakses dan dibuka oleh pegawai agensi tersebut. Hal ini kemudian berfungsi sebagai pintu masuk ke sistem online dana tersebut.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Samsung Umumkan 3 Sensor Kamera Smartphone Baru, Ada Telefoto 200 MP
- Jas Biru Ikonik Steve Jobs Dilelang, Bisa Laku Rp 493 Juta
- Whatsapp Uji Coba Fitur "Dialer", Bisa Telepon dan Chat WA tanpa Simpan Nomor
- Mengenal Windows Defender, "Pintu" Awal Serangan Ransomware ke PDNS
- Zenfone 11 Ultra Vs ROG Phone 8, Dua Ponsel Flagship Asus yang Serupa Tapi Tak Sama