Menteri Teten Sebut Aplikasi Temu Lebih Bahaya dari TikTok Shop
- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa aplikasi marketplace bernama Temu dari China dikhawatirkan dapat mengancam pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Bahkan Teten mengatakan bahwa aplikasi tersebut bisa lebih berbahaya dari TikTok Shop.
Menurut Teten, aplikasi Temu bisa menghubungkan langsung antara pabrik di China dengan konsumen di Indonesia. Aplikasi ini disebut sudah masuk ke sebanyak 58 negara.
"Ini yang saya khawatir, ada satu lagi aplikasi digital cross-border yang saya kira akan masuk ke kita, dan lebih dahsyat daripada TikTok. Karena ini menghubungkan factory direct kepada konsumen," kata Teten, dikutip KompasTekno dari Antaranews, Selasa (11/6/2024).
Teten melanjutkan, aplikasi Temu tidak memiliki reseller dan afiliator. Hal ini berbeda dengan TikTok Shop, sehingga menurut Teten faktor inilah yang membuat Temu bisa lebih mengancam pelaku UMKM di Indonesia.
Baca juga: TikTok Shop Resmi Berubah Nama Jadi Shop Tokopedia
Selain itu, pabrikan di China dapat membuat produk-produk secara massal, sementara kemampuan produksi pelaku UMKM di Indonesia lebih kecil.
"Kalau TikTok masih mending, masih ada reseller, ada afiliator, masih membuka lapangan kerja. Kalau ini akan memangkas langsung, selain harganya lebih murah juga memangkas lapangan kerja, misalnya distribusi," ungkap Teten.
Teten pun berharap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang perizinan usaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik dapat mengantisipasi masuknya aplikasi Temu.
Menurut Teten, aturan di Permendag 31/2023 itu melarang penjualan produk di bawah 100 dollar AS secara cross-border.
"Saya hanya warning saja karena keadaan ekonomi UMKM saat ini indeks bisnisnya sedang turun," pungkas Teten.
Baca juga: Perjalanan TikTok Shop di Indonesia, Dilarang Pemerintah hingga Buka Lagi 12 Desember
Pantauan KompasTekno, aplikasi Temu di Google Play Store sudah diunduh lebih dari 100 juta kali secara global. Aplikasi ini mendapat nilai 3,9 dari 5. Ada sebanyak 3,61 juta pengguna yang mengulas aplikasi ini.
Namun, di bagian kolom komentar tampak sejumlah komplain dari pengguna dari Indonesia. Mereka mengatakan bahwa Indonesia tidak ada di daftar alamat tujuan di dalam aplikasi.
Terkini Lainnya
- Perbandingan GetContact dan Trucaller dan Cara Menggunakannya
- Di Jepang, Warga Diminta Tulis Password HP dan Aplikasi di Surat Wasiat
- Arti Kata “Tea”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di HP Android dengan Mudah dan Praktis
- 5 Cara Mengaktifkan Ketuk Layar 2 Kali di HP untuk Menghidupkan Layar, Mudah
- Cara Cek Ukuran Foto dan Video WhatsApp yang Sudah Terkirim
- Pameran Fotografi Oppo Find X8 Series Tampilkan Keindahan dan Budaya Bali di Istana Ubud
- 4 Fitur Andalan Samsung Galaxy A16 5G, Harga Rp 3 Jutaan
- 50 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2024 Menarik, Lengkap dengan Tema dan Logo
- Cara Akses Password iCloud di Google Chrome
- Sejarah QR Code, Kode "Kotak-kotak" yang Terinspirasi dari Permainan Go Board
- Tulisan di Word Tidak Muncul, Begini Cara Mengatasinya
- Arti Kata “Bussin”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- 10 Penyebab HP Xiaomi Cepat Panas
- Gaji Bos ChatGPT Sam Altman Ternyata Kecil
- Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18, Ada iPhone XR
- Apple Rilis Apple Intelligence, AI Generatif untuk iPhone, iPad, dan Mac
- Apple Umumkan iOS 18 untuk iPhone, Bawa Banyak "Upgrade"
- Review Bose Ultra Open Earbuds, TWS Terbuka Berdesain Unik
- Nasib Merger di Tangan Starlink