Emulator Nintendo Delta Hadir Resmi di iOS, Buat Main Game "Jadul"
- Aplikasi Delta-Game Emulator kini resmi dirilis secara gratis di toko aplikasi Apple App Store, Rabu (17/4/2024). Delta Emulator juga bisa diunduh di toko aplikasi pihak ketiga AltStore PAL bagi pengguna di wilayah Uni Eropa.
Emulator sendiri adalah program yang memungkinkan perangkat menjalankan game konsol di perangkat tertentu.
Delta Emulator ini digunakan untuk main game konsol Nintendo "jadul" seperti Nintendo Entertainment System (NES), Super Nintendo Entertainment System (SNES), Nintendo 64, Game Boy Color, Game Boy Advance, dan Nintendo DS.
Artinya, pilihan game yang bisa dinikmati pengguna cukup beragam, mulai dari Pokemon Platinum, Super Mario World, The Legend of Zelda: Ocarina of Time, hingga Super Smash Bros.
Aplikasi iOS bikinan developer bernama Riley Testut ini sebenarnya sudah dirilis sejak 2019. Akan tetapi, pengguna iPhone yang ingin menginstal Delta Emulator di HP-nya, harus meretas atau melakukan jailbreak terlebih dahulu pada perangkat mereka.
Baca juga: Daftar Game Nintendo Switch Terlaris 2023, Mario Kart 8 Deluxe Masih Teratas
Nah, aplikasi tersebut akhirnya resmi diboyong ke App Store setelah Apple mengizinkan emulator beredar dan didistribusikan di toko aplikasinya. Catatannya, hanya emulator game lawas alias retro saja yang diizinkan, tapi konsol yang diizinkan tidak dirincikan.
Kabarnya Apple mengizinkan hal ini lantaran para regulator, terutama di Uni Eropa, mendesak Apple supaya bisa membuat App Store lebih terbuka dan transparan.
Kembali membahas Delta Emulator, aplikasi ini menyediakan tombol di layar yang sudah disesuaikan dengan konsol yang dimainkan.
Sebagai contoh, kontrol Nintendo DS dibagi menjadi ABXY, tombol D-pad, Start, Select, L, dan R. Sementara itu, Game Boy Color lebih sederhana dengan tombol AB, D-pad, Start, dan Select.
Delta Emulator mampu menyimulasikan kontrol konsol Nintendo yang unik, misalnya giroskop di permainan WarioWare: Twisted! atau kontrol mikrofon di game Nintendo DS Phoenix Wright: Ace Attorney.
Aplikasi ini turut dibekali fitur kustomisasi tata letak kontrol, dan pengguna juga bisa mengatur tombol tambahan untuk menggunakan fitur penyimpanan cepat (save state) serta mempercepat cutscene dan bagian game lainnya.
Soal save state, fitur ini sejatinya memungkinkan pengguna menyimpan progres game sesuka hati, sehingga pengguna tidak usah memanfaatkan fitur penyimpanan bawaan game itu sendiri.
Misalnya, di game Pokemon Platinum, pengguna hanya bisa menyimpan progres di luar pertarungan. Dengan save state, penyimpanan data bisa dilakukan kapan saja, misalnya dalam pertarungan melawan musuh yang tangguh.
Baca juga: Nintendo DS Bakal Lahir Kembali?
Fitur lainnya, Delta Emulator mampu menampilkan poster (box art) untuk game yang diinstal secara otomatis, dan memungkinkan pengguna untuk mengubah poster tersebut sesuka hati.
Terkini Lainnya
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- Demi AI, Google Gabungkan Divisi Android, Chrome, dan Pixel
- Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports
- Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series
- Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk
- Meta Umumkan Fitur Baru AI untuk WhatsApp dkk, Diklaim Lebih Pintar