Tren "To the Moon" Berlanjut, Harga Bitcoin Tembus Rp 1 Miliar

- Harga aset kripto (cryptocurrency) Bitcoin (BTC) terus meroket alias "to the moon" dalam sehari terakhir.
Menurut data di situs CoinDesk, dalam 24 jam terakhir, Bitcoin dijual harga sekitar 56.740 dollar AS (kira-kira Rp 890,9 juta) dan sempat tembus ke level tertinggi 64.037 dollar AS atau setara Rp 1,005 miliar per kepingnya pada Kamis (29/2/2024) pukul 00.15 WIB.
Pantauan KompasTekno pada Kamis pagi sekitar pukul 08.15 WIB, harga Bitcoin diperdagangkan pada level sekitar 61.363 dollar AS (sekitar Rp 963,5 juta) per keping.
Pada Rabu (28/2/2024), Bitcoin diperdagangkan di level sekitar 57.271 dollar AS (sekitar Rp 897,8 juta) per kepingnya.
Bitcoin juga sempat menyentuh level 57.582 dollar AS (sekitar Rp 903 juta) per kepingnya dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan rekor harga tertinggi Bitcoin dalam hampir 2,5 tahun.
Pasalnya, Bitcoin terakhir kali diperdagangkan di atas 57.000 dollar adalah lebih dari dua tahun yang lalu, sekitar 29 November 2021.
Sejak saat itu, Bitcoin mengalami bearish atau melemah. Pada November 2022, harga Bitcoin sempat anjlok ke angka 16.000 dollar AS atau setara Rp 251,3 juta per keping. Harga tersebut menandai harga terendah Bitcoin dalam 2,5 tahun belakangan.
Namun, sejak setahun belakangan (Januari 2023 hingga Januari 2024), harga Bitcoin mulai merangkak naik lagi. Ada dua faktor utama yang membuat harga Bitcoin meroket, yakni karena sentimen positif terhadap ETF Bitcoin spot dan menjelang halving day.
Baca juga: AS Restui ETF Bitcoin, Reksa Dana Bitcoin Pertama
CoinDesk Harga Bitcoin to the moon. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin dijual di rentang harga 56.740 dollar AS (kira-kira Rp 890,9 juta) dan sempat tembus ke level tertinggi 64.037 dollar AS (setara Rp 1,005 miliar) per kepingnya pada Kamis (29/2/2024) pukul 00.15 WIB.Disahkannya ETF Bitcoin spot

Faktor pertama, adanya sentimen positif terhadap ETF Bitcoin spot.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menyetujui Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis bitcoin pada Rabu (10/1/2024) waktu setempat. Ini pertama kalinya regulator AS memberikan restu pada ETF Bitcoin.
ETF Bitcoin spot merupakan kumpulan aset yang berfungsi seperti reksa dana. ETF biasa umumnya berisi portofolio saham, obligasi, atau komoditas.
Sementara ETF kripto yang disetujui AS ini berisi aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya.
ETF Bitcoin ini terdaftar dan diperdagangkan di bursa Nasdaq, NYSE, dan CBOE. Dengan begitu, investor dapat dengan mudah membeli dan menjualnya, termasuk melacak pergerakan harga.
Ada 11 instrumen ETF Bitcoin spot yang disetujui SEC dan resmi diperdagangkan sejak Januari lalu, yaitu:
- Bitwise (BITB)
- ARK Invest/21Shares (ARKB)
- Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO)
- iShares Bitcoin Trust (IBIT)
- VanEck Bitcoin Trust (HODL)
- Franklin Bitcoin ETF (EZBC)
- Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust (FBTC)
- WisdomTree Bitcoin Trust (BTCW)
- Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR)
- Hashdex Bitcoin Futures ETF (DEFI)
- Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)
Menurut data Farside Investors, sembilan ETF Bitcoin spot baru telah mengumpulkan total 300.000 BTC. Ini berarti sembilan ETF spot sekarang memiliki 1,5 persen dari pasokan maksimum Bitcoin yang sebesar 21 juta keping BTC.
Terkini Lainnya
- 3 Organisasi E-sports Indonesia Berpeluang Dapat Suntikan Dana dari Arab Saudi
- 6 Smartband serta Smartwatch mulai Rp 300.000-an, untuk Olahraga dan Gaya
- Cara Kirim THR Online Pakai ShopeePay, Cepat dan Praktis
- OpenAI Rilis o1-Pro, Model AI Paling Mahal
- ChatGPT Bisa Gantikan Google Gemini di HP Android, Begini Caranya
- Cara Menyimpan Peta Offline di Google Maps agar Hemat Data Saat Mudik
- 3 Gebrakan Teknologi China yang Bikin Heboh Dunia
- 7 Tips Menghemat Data Internet di HP Saat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Janji dan Semangat China Kembangkan Teknologi Mutakhir
- 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 Menarik dari ChatGPT dan Meta AI
- Ini Harga Pixel 9a, Smartphone "Murah" Terbaru dari Google
- 7 HP Baru Harga Rp 5 Juta - Rp 8 Jutaan untuk Lebaran 2025
- Realme P3 Ultra Meluncur, Pertama dengan Dimensity 8350 Ultra
- 11 HP Baru Harga Rp 1 Juta - Rp 3 Jutaan untuk Lebaran 2025
- Ketika "Hukuman" Amerika Jadi Pemantik Kebangkitan Teknologi China...
- Peringati Tahun Kabisat, Google Doodle Hari Ini Tampilkan Katak Melompat
- Xiaomi Indonesia Pastikan Redmi Note 13 Series Kebagian HyperOS, Kapan?
- Pasar Smartphone Indonesia Turun 6 Persen pada 2023
- Xiaomi Redmi Note 13 Pro Plus 5G Rilis di Indonesia, Harga Rp 6 Juta
- MediaTek Pamer "Ambient Computing" Berbasis AI untuk Efisiensi Kinerja Perangkat