2024, Vendor HP Konsentrasi di Ponsel Lipat
- Analis pasar HP meramalkan bahwa tahun 2024 menjadi tahun di mana vendor smartphone global benar-benar terjun dan bertaruh dalam ponsel lipat alias foldable phone.
Salah satunya vendor ponsel asal Korea Selatan, Samsung. Dalam laporan baru-baru ini, Samsung mengatakan akan "terus memposisikan perangkat lipat (Galaxy Z Flip/Fold series) sebagai mesin utama pertumbuhan andalan kami".
Saat ini, Samsung mendominasi pasar foldable phone global dengan 73 persen pangsa pasar, menurut firma riset Canalys.
Pada Juli 2023, raksasa teknologi Korea Selatan ini meluncurkan duo Galaxy Z Fold 5 dan Galaxy Z Flip 5. Menurut laporan, Samsung telah melipatgandakan produknya dan berinvestasi besar-besaran dalam pemasaran ponsel lipat terbarunya pada 2023.
Baca juga: Vivo Ingin Bawa Ponsel Lipat ke Indonesia
Samsung berharap dapat menjual 20 juta ponsel lipat pada tahun 2024.
Produsen ponsel lain seperti Motorola, Oppo, Huawei, hingga Honor juga menaruh harapan mereka pada ponsel lipat untuk membantu menghidupkan kembali pasar yang mengalami tahun terburuknya selama lebih dari satu dekade.
"Kami percaya perangkat lipat adalah masa depan perangkat ponsel cerdas, sama seperti mobil listrik bagi industri otomotif," kata Bond Zhang, CEO Honor Inggris.
"Kita sedang mendekati titik kritis dimana perangkat lipat akan segera menjadi mainstream," lanjut Zhang.
Baru kuasai 1 persen pasar
Dari 1,2 miliar penjualan smartphone yang diperkirakan pada tahun 2023, hanya 16 juta unit yang merupakan ponsel lipat. Setidaknya begitulah menurut perkiraan firma riset pasar HP, Counterpoint Research.
Angka 16 juta itu tidak hanya mencakup ponsel lipat dari Samsung tetapi juga produsen lain seperti Google, Huawei, OnePlus, Oppo, Vivo, Xiaomi, hinga Motorola.
Baca juga: Huawei Siapkan Ponsel Lipat Versi Murah?
Adapun 16 juta unit tersebut merepresentasikan 1,3 persen pangsa pasar ponsel lipat. Artinya, penjualan ponsel lipat masih jauh tertinggal dari ponsel "tradisional".
Meskipun jumlahnya kecil jika dibandingkan dengan pasar ponsel cerdas secara keseluruhan, ponsel lipat mulai mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar di segmen premium di pasar tertentu, termasuk Amerika Serikat dan China.
Counterpoint meramalkan, perangkat yang dapat dilipat mungkin melampaui sepertiga dari semua smartphone flagship dengan harga di atas 600 dollar AS (sekitar Rp 9,2 juta) pada tahun 2027.
Tantangan bikin foldable
Para analis percaya bahwa tantangan terbesarnya adalah meyakinkan masyarakat untuk membeli perangkat lipat dengan harga premium, tapi mengabaikan kekhawatiran mereka tentang ketahanan layar lipat dan engsel mekanis.
Baca juga: Hands-on Oppo Find N3 Flip, Lebih Cantik dan Mudah Dibuka-Tutup
Runar Bjørhovde, seorang analis di Canalys, mengatakan tingkat pengembalian perangkat lipat adalah 5-10 persen, jauh lebih tinggi daripada ponsel pintar tradisional. Menurut Bjørhovde, hal ini merupakan penghalang bagi konsumen untuk melakukan pembelian berulang.
“Menarik orang ke segmen ponsel lipat adalah satu hal. Membuat mereka tetap tinggal (setia) adalah hal lain," kata Bjørhovde, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Financial Times, Selasa (2/1/2024).
Pada akhirnya, menurut SamMobile, vendor ponsel lipat harus terus mengembangkan fitur perangkat lunak baru dan menarik yang memanfaatkan sepenuhnya faktor bentuk unik ini. Dengan begitu, konsumen bisa melihat dengan jelas bahwa perangkat lipat dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh ponsel biasa.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Saat New York Times dan Para Pencipta Menggugat ChatGPT
- Huawei Nova Y62 dan Y62 Plus Meluncur Diam-diam, Bawa Kamera 50 MP
- Itel P55 Plus Meluncur, Dibekali Fast Charging 45 Watt dan Layar 90 Hz
- Ternyata Ini Penyebab Gangguan Sinyal Indosat dan Tri Tadi Pagi
- Baru Diperkenalkan, LG Gram Pro 2-in-1 Pegang Rekor Laptop 16 Inci Teringan