Drama 3 Hari Sam "ChatGPT" Altman, Dipecat OpenAI Direkrut Microsoft
- Industri teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI) dibuat heboh pada Jumat (17/11/2023) pekan lalu. Pasalnya, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Sam Altman tiba-tiba dipecat oleh dewan direksi OpenAI.
Dalam sebuah blog resmi, OpenAI mengatakan Sam dipecat karena ia dianggap "kurang konsisten dan jujur" ketika berkomunikasi dengan jajaran direksi perusahaan tersebut.
Beberapa saat setelah pemecatan Sam, Greg Brockman, sosok yang berada di jajaran direksi dan menjabat sebagai President OpenAI, mengumumkan bahwa ia mengikuti jejak Sam dan ikut mundur dari perusahaan AI tersebut.
Selain membuat industri teknologi heboh di akhir pekan, pemecatan Sam juga mendapatkan protes dari sejumlah pihak, mulai dari investor hingga karyawan internal di OpenAI. Bahkan, beberapa karyawan mengancam untuk minggat dari perusahaan AI tersebut apabila Sam tidak balik lagi.
Baca juga: OpenAI Ungkap Alasan Sam Altman Dipecat dari Jabatan CEO
Protes ini akhirnya membuat dewan direksi kembali memanggil Sam pada Minggu (19/11/2023) waktu setempat AS. Namun, hal ini tak membuahkan hasil karena pada akhirnya, Sam tetap tidak kembali ke OpenAI.
CEO Microsoft, Satya Nadella tampak memanfaatkan situasi dengan merekrut Sam, begitu juga Greg dan rekan mereka berdua di OpenAI lainnya, pada Senin (20/11/2023) dini hari waktu setempat AS.
Menurut Nadella, Sam akan memimpin tim baru dari divisi riset AI Microsoft, boleh jadi akan membantu beberapa proyek AI Microsoft macam Azure, Copilot, dan lain sebagainya.
Adapun OpenAI kini menunjuk salah satu pendiri dan mantan CEO Twitch, Emmett Shear untuk menjadi CEO sementara OpenAI. Sebelumnya, pasca Sam dipecat, posisi ini dijabat oleh Chief Technology Officer (CTO) OpenAI, Mira Murati.
Secara garis besar, pemecatan Sam dan segala hal yang mengikutinya terjadi dalam waktu sekitar tiga hari saja, dan ini terjadi di akhir pekan.
Karena terjadi dalam waktu yang cukup singkat, pemecatan Sam ini diwarnai dengan beragam "drama", dan hal tersebut dimulai beberapa jam sebelum Sam dipecat.
Dipecat via Google Meet
Presiden, sekaligus Chairman OpenAI, Greg Brockman mengatakan bahwa pemecatan Sam ini ternyata dilakukan lewat sebuah panggilan video konferensi lewat Google Meet, bukan tatap muka langsung.
Greg pun menceritakan sedikit kronologi pemecatan Sam Altman di sebuah posting X/Twitter pada Sabtu siang lewat akunnya @gdb.
Baca juga: Pendiri Twitch Emmett Shear Jadi CEO Sementara OpenAI Gantikan Mira Murati
Menurut cerita Greg yang diunggah pada Sabtu (18/11/2023) siang, Sam dipecat pada Jumat (17/11/2023) lewat Google Meet yang dihadiri oleh seluruh anggota dewan, kecuali Greg.
Sebelum pemecatan terjadi, yaitu sekitar Kamis (16/11/2023) malam, Greg memaparkan bahwa Sam sempat mendapat pesan singkat (SMS) dari Ilya (salah satu pendiri dan kepala engineer OpenAI) untuk janji bertemu secara online pada Jumat siang.
Pada saat pertemuan, Sam bergabung ke ruangan Google Meet yang sudah dibagikan Ilya, dan seluruh anggota dewan, kecuali Greg, hadir di sana. Ilya memberi tahu Sam bahwa dia dipecat dan beritanya akan segera diumumkan, dan ini terjadi pada Jumat malam.
Greg dan beberapa petinggi mundur
Greg sendiri tampaknya tak senang dengan kabar pemecatan Sam yang menjadi rekan kerjanya dan membangun OpenAI selama bertahun-tahun, terlebih hal ini dilakukan secara dadakan tanpa keberadaannya.
Oleh karena itu, ia memilih untuk mundur dari OpenAI, mengikuti jejak Sam. Informasi ini diumumkan Greg lewat postingan X yang diunggah beberapa jam sebelum menceritakan kronologi pemecatan Sam di atas (Sabtu pagi).
Selain Greg, tiga peneliti senior di OpenAI tersebut juga ikutan resign dari OpenAI. Ketiga peneliti tersebut adalah Jakub Pachocki, direktur penelitian di OpenAI yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari Altman atas kontribusinya terhadap pengembangan GPT-4.
Dua lainnya adalah Aleksander Madry, kepala tim yang mengevaluasi potensi risiko AI dan Szymon Sidor, peneliti selama tujuh tahun di startup tersebut.
Terkini Lainnya
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Sambut "Black Friday", Sony Diskon Game PS4 dan PS5 hingga 95 Persen
- Krafton Bikin Game Simulasi Kehidupan Pesaing "The Sims", Grafis Lebih Realistis
- Jadwal Mobile Legends M5 World Championship, mulai 23 November
- HP Tahan Banting Ini Punya Baterai Jumbo 22.000 mAh
- Oppo Find N3: Harga dan Spesifikasi di Indonesia