cpu-data.info

Sharp Punya 4 Pabrik di Indonesia, Bikin Komponen dari Nol hingga Produk Jadi

Perusahaan elektronik asal Jepang, Sharp, resmi menggelar pameran teknologi Sharp Tech Day 2023. Pameran ini diselenggarakan di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, pada 10 - 12 November 2023.
Lihat Foto

TOKYO, - Sebagai salah satu produsen elektronik besar di Indonesia, Sharp saat ini memiliki empat pabrik untuk mendukung operasionalnya di Tanah Air.

Keempat pabrik ini, didirikan khusus untuk mendukung "empat pilar" produk Sharp di Indonesia, yaitu lemari es, AC, mesin cuci, dan televisi.

Menurut Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Indonesia, keempat kategori produk Sharp ini memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia.

Kategori lemari es, menurut Andry, Sharp menjadi brand nomor satu di Indonesia dengan pangsa pasar hampir 29 persen.

"Kemudian AC, kami juga nomor satu dengan (pangsa pasar) 25 persen, mesin cuci juga nomor satu dengan 28 sampai 29 persen," kata Andry kepada KompasTekno di sela-sela acara Sharp Tech Day 2023, di Tokyo, Jepang, pekan lalu.

Andry mengatakan, keempat pabrik ini didirikan untuk mengikuti arahan pemerintah. Yang terbaru adalah pabrik AC yang diresmikan pada 2023 ini.

Keempat pabrik tersebut membuat produk-produk Sharp dari nol, atau dari hulu ke hilir. Sehingga, pabrik tersebut tidak hanya melakukan perakitan komponen saja.

"(Di pabrik tersebut) kami memproduksi, meng-inject sendiri, memotong (komponen) sendiri. Total produksi di sana," kata Andry.

Baca juga: Alasan Sharp Tetap Rilis Ponsel Android di Indonesia

Keempat terletak di area Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, dengan luas total 33 hektar. Adi mengatakan, jumlah karyawan yang dipekerjakan di 4 pabrik Sharp ini mencapai 3.000 karyawan.

Kapasitas produksinya juga cukup besar. Dalam satu tahun, Sharp bisa memproduksi sebanyak 1,5 juta unit lemari es, mesin cuci sekitar 1 juta unit pertahun, dan pabrik AC yang masih baru beroperasi, saat ini bisa mencapai 600.000 unit pertahun.

"Kalau pasarnya bagus (pasar AC), nanti akan membuat satu lini lagi. Investasinya sekitar Rp 630 miliar," kata Andry.

Andry melihat, Indonesia masih memiliki potensi besar. Sebab, penetrasi rasio produk elektronik di Indonesia itu masih rendah.

"Seperti lemari es, baru sekitar 40 sampai 60 persen. Mesin cuci lebih rendah lagi, sekitar 20-30 persen. AC bahkan lebih rendah lagi, mungkin 20 persen. Kalau TV hampir 100 persen, termasuk TV tabung," pungkas Andry.

Baca juga: Sharp Pamer Mesin Cuci Daur Ulang, Sekali Isi Air Bisa 100 Kali Cuci

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat