Tesla Gugat Perusahaan Afiliasi Xiaomi, Dituding Curi Teknologi Rahasia
- Tesla, perusahaan kendaraan listrik yang dinakhodai oleh Elon Musk, menggugat perusahaan asal China, Bingling Intelligent Technology. Bingling diketahui sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan vendor smartphone asal China, Xiaomi.
Perusahaan ini dikenal sebagai perancang chip dan produsen suku cadang mobil yang berbasis di Changzhou. Produk utamanya adalah sensor manajemen efisiensi energi yang dipakai untuk mengatur sistem baterai, pengendali motor kendaraan serta modul daya.
Menurut data platform bisnis China, Tianyancha, Xiaomi melalui unit bisnis investasinya Xiaomi Intelligent Manufacturing Fund, memiliki saham sebesar 11,9 persen di Bingling pada Maret lalu. Persentase itu membuat Xiaomi menjadi salah satu pemilik saham terbesar Bingling Intelligent Technology, dihimpun dari Asia Financial.
Baca juga: Mobil Tesla Bisa Dioperasikan Pakai iPhone
Soal gugatan yang diajukan, Tesla menuding Bingling diduga mencuri teknologi rahasia miliknya dan melakukan praktik persaingan tidak sehat.
Tesla menuduh Bingling Intelligent Technology mencuri rahasia dagangnya, khususnya terkait dengan pengembangan dan produksi sensor serta komponen otomotif.
Karena tuduhan itu, Tesla menuntut ganti rugi. Namun, besarannya belum terungkap. Selain itu, Tesla juga meminta pengadilan melarang Bingling Intelligent Technology memakai teknologi miliknya.
Di sisi lain, Xiaomi memang diketahui sedang menyiapkan mobil listriknya. Jadi, muncul spekulasi bahwa motif dugaan pencurian itu terkait dengan proyek mobil listrik tersebut. Kendati demikian, sejauh ini belum ada cukup bukti untuk menyimpulkan kasus ini.
Baca juga: Mobil Listrik Pertama Xiaomi Tertangkap Kamera, Mirip Tesla
Adapun gugatan Tesla diajukan ke Pengadilan Kekayaan Intelektual Shanghai. Sidang perdana dari kasus itu akan digelar 10 Oktober mendatang. Baik Tesla, Bingling, maupun Xiaomi, belum memberikan tanggapan mengenaik kasus ini.
Kasus ini bukan pertama kalinya diajukan Tesla ke pengadilan. Tesla di China bahkan tercatat cukup vokal dalam hal kekayaan intelektual.
Pada tahun 2019, Tesla pernah menggugat startup kendaraan listrik China, Xpeng Motors atas dugaan pencurian rahasia dagang.
Setelah diproses di pengadilan, X Peng Motors setuju membayar Tesla dengan nilai yang tidak diungkapkan. Pada akhirnya kasus ini selesai setahun setelahnya, dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Jumat (8/9/2023).
Terkini Lainnya
- Siap-siap, iPhone Ini Tidak Bisa Lagi Pakai WhatsApp Tahun Depan
- AWS "re:Invent" 2024 Resmi Digelar, Umumkan Solusi Cloud Computing Baru
- Apa Itu NFC di HP Android, Fungsi, dan Cara Kerjanya
- Cara Menyimpan Video WhatsApp ke Galeri HP secara Otomatis, Mudah
- Telkomsel Gandeng Indekstat Luncurkan Solusi Telesurvei
- Smartphone Honor X9c Smart Resmi, Punya Baterai 5.800 mAh
- 2 Cara agar Foto WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis di Galeri iPhone
- “Finish Strong” di Singapore Marathon 2024, Nge-vlog Pakai Samsung Galaxy Z Flip 6
- Nostalgia, Sony Bawa Opening Khas PlayStation 1 ke PS5
- Microsoft dan Komdigi Bikin Program Pelatihan AI, Buah Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia
- Smartphone Honor 300 dan Honor 300 Pro Resmi dengan Fast Charging 100 Watt
- Smartphone Honor 300 Ultra Meluncur dengan Chip Snapdragon 8 Gen 3 dan Kamera Telefoto
- Update Besar Facebook Messenger, Video Call Makin Jernih
- Selisih Rp 400.000, Ini Beda Samsung Galaxy A16 5G dan Galaxy A16 4G
- CEO Intel Pat Gelsinger Mengundurkan Diri
- Spesifikasi Minimum dan Link Download "eFootball 2024" Android, iOS, serta PC
- Game "eFootball 2024" Meluncur, Bisa Dimainkan Gratis
- Peringati 25 Tahun Google, Sundar Pichai Bicara soal Kecerdasan Buatan
- Review Indonesia Vs Filipina di Final IESF 2023, Ini Hero Penentunya
- Samsung Galaxy Z Fold 5 "Thom Browne" Dijual di Indonesia 12 September