Chatbot AI Buatan Google Sebut iOS Lebih Baik dari Android
- Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) milik Google, Bard, malah mengatakan bahwa Android masih kalah bagus dibandingkan iOS.
Bard AI sendiri merupakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diperkenalkan Google pada 10 Mei 2023 lalu. Bard dibuat sebagai respons Google untuk melawan ChatGPT.
Selayaknya chatbot AI, Bard bisa menjawab berbagai pertanyaan dengan konteksnya. Nah, ketika Bard ditanya lebih suka iOS atau Android, chatbot ini malah menjawab lebih suka iOS.
"Saya lebih menyukai iOS karena beberapa alasan," demikian jawaban Bard AI, seperti dibagikan akun Twitter dengan handle @junaidxabd.
Baca juga: Apa itu Google Bard, Chatbot AI Buatan Google yang Mirip ChatGPT
Google Bard prefers iOS over Android lol pic.twitter.com/z8DxcbvaZV
— Junaid Abdurahman (@junaidxabd) June 27, 2023
Menurut Bard AI, iOS lebih sederhana dan lebih mudah dioperasikan. Aneka fitur juga bisa ditemukan dengan mudah oleh pengguna.
Selain itu, Bard AI juga menilai bahwa iOS punya keamanan yang baik, khususnya karena Apple begitu ketat meninjau aplikasi yang bakal dipakai pengguna.
Perlu dicatat bahwa Bard AI merupakan mesin, bukan pengguna smartphone sebenarnya atau manusia. Jadi, jawaban dari Bard AI didasarkan pada rangkuman aneka data di internet. Singkatnya, jawaban Bard AI mewakili opini dan ulasan rata-rata pengguna di internet.
Untuk menguatkan jawabannya, Bard AI juga bisa menampilkan bermacam referensi sumber yang menyebutkan bahwa iOS lebih baik dari Android.
Jawaban Bard berubah
Setelah tweet tersebut ramai di media sosial, outlet media BGR mencoba mengajukan pertanyaan yang sama yaitu "Sistem operasi mana yang disukai Bard AI? iOS atau Android".
Pertanyaan ini diajukan ulang beberapa hari setelah Bard AI menjawab iOS adalah OS favoritnya. Namun, jawabannya bukan iOS lagi, melainkan pernyataan bahwa Bard AI tidak memiliki OS favorit.
Adapun pada percobaan selanjutnya, Bard AI menjawab bahwa ia cenderung menyukai Android, lengkap dengan penjelasan kelebihan serta kekurangan OS tersebut. Meski demikian, Bard AI gagal memberikan referensi sumber yang menyatakan bahwa Android lebih baik ketimbang iOS.
Tidak diketahui apa musabab yang membuat jawaban chatbot Google itu berubah. Bard AI sendiri menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah data. Chatbot ini dilatih dengan sekumpulan data (dataset).
Baca juga: Google Bard Pesaing ChatGPT Sudah Bisa Dipakai Semua Orang
Prediksi tersebut menjadi tanggapan (respons) atau output dari data teks yang diinput pengguna pada Bard.
Google sebenarnya telah mengembangkan Bard sejak dua tahun lalu dengan LaMDA sebagai program eksperimen untuk membuat generasi penerus layanan bahasa dan percakapan AI. Sebagai program eksperimen, Bard baru dirilis secara terbatas pada Maret 2023 dan secara umum pada 10 Mei 2023.
Secara format, Bard bisa dibilang mirip dengan ChatGPT, chatbot buatan OpenAI yang lebih dulu populer. Bard juga dibangun dalam format chatbot.
Tanggapan yang diberikan Bard dibuat seperti obrolan atau chat dengan sesama manusia. Pengguna bisa memasukkan beraneka perintah atau pertanyaan ke Bard. Kemudian, Bard bakal menanggapinya seperti sedang melakukan percakapan.
Namun, lantaran masih dalam tahap pengembangan, kemampuan memahami dan memberikan tanggapan dari Bard saat ini masih memiliki keterbatasan mendasar, terutama di segi bahasa.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Media Sosial Bluesky Setop Pendaftaran Pengguna Baru, gara-gara Twitter?
- Caviar Bikin Apple Vision Pro Berbalut Emas, Harganya Rp 600 Juta
- Oppo Reno 10 Pro Star Sound Edition Resmi, Desain Lebih Cantik dengan Tema Anime
- Review Pasar Chip Ponsel: MediaTek Kuasai 4G, Qualcomm 5G
- Pengguna 5G Dunia Tembus 1,5 Miliar