Berkat AI, The Beatles Akan Rilis Lagu Terakhir Tahun Ini
- Ada kabar gembira bagi penggemar grup musik asal Inggris, The Beatles. Paul McCartney, salah satu personel The Beatles, mengumumkan bakal merilis rekaman yang disebut sebagai "lagu terakhir" dari band legendaris itu pada tahun 2023 ini.
Hal itu diungkapkan Paul saat berbicara di program Today Radio BBC 4 belum lama ini. Menariknya, lagu terakhir itu dibuat dengan melibatkan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Lagu ini diambil dari demo yang direkam oleh John Lennon sesaat sebelum kematiannya pada 1980. Berkat teknologi AI, Paul mengekstrak suara Lennon dengan "bersih" alias tanpa ada kebisingan di latar belakang suara. Kemudian, suara itu diduetkan dengan suara Paul.
"Kami baru saja menyelesaikannya dan akan dirilis tahun ini," kata Paul.
Baca juga: Pembuat ChatGPT ke Indonesia, Melokal Pakai Batik dan Bicara soal AI
Lagu itu adalah Now and Then?
Sir Paul tidak menyebutkan nama lagu tersebut. Namun, kemungkinan besar lagu tersebut adalah "Now and Then", lagu cinta bertema permintaan maaf yang ditulis Lennon pada 1970-an.
Lennon kemudian merekam lagu itu pada 1979 dalam bentuk demo berisi vokal dan piano. Namun lagu ini tidak pernah selesai karena Lennon ditembak oleh penggemarnya di New York City pada 8 Desember 1980.
Sepeninggalan Lennon, anggota The Beatles lainnya yakni Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison dilaporkan berusaha merampungkan lagu "Now and Then".
Bahkan, ketika The Beatles mengerjakan proyek otobiografi "The Beatles Anthology" tahun 1995, lagu Now and Then diharapkan menjadi salah satu "lagu reuni" yang dirilis bersama dengan dua lagu demo Lennon lainnya, yaitu "Free as a Bird" dan "Real Love".
Free as a Bird dan Real Love masing-masing sudah dirilis lagi sebagai singel. Namun, Now and Then tidak pernah dirilis hingga kini.
Usut punya usut, ada beberapa faktor yang membuat lagu Now and Then tidak kunjung rampung.
Pertama, lagu itu disebut memiliki chorus (inti lagu), tapi hampir tidak ada verse (pengantar). Faktor lain, Paul sempat menyebut bahwa George Harrison menolak untuk mengerjakan lagu tersebut. Sebabnya, suara vokal Lennon dalam demo itu disebut jelek.
Ada juga masalah teknis dengan rekaman aslinya, yang menampilkan "dengung" terus-menerus dari rangkaian listrik di apartemen Lennon. Itulah beberapa alasan yang diyakini membuat lagu Now and Then tak kunjung rampung dan dirilis.
Pada tahun-tahun berikutnya, Paul berulang kali berbicara tentang keinginannya untuk menyelesaikan lagu tersebut.
Nah, kini dengan teknologi artificial intelligence (AI), Paul McCartney tampaknya bisa memenuhi keinginannya itu.
Baca juga: Kunjungi Indonesia, Pembuat ChatGPT Bicara soal Bias dan Pentingnya Regulasi AI
Dengan AI, Paul disebut bisa memisahkan suara Lennon yang ada di demo dengan kebisingan latar belakang dan suara dari instrumen musik. Sehingga suara Lennon bisa diekstrak dengan bersih.
Selanjutnya, suara Lennon diduetkan dengan suara Paul dan ditambah. Kemudian, lagu itu masuk ke tahap "mixing", proses untuk mixing adalah proses untuk menyeimbangkan frekuensi dan dinamika dari track yang sudah direkam.
Mulai dari suara vokal hingga alat musik agar lagu yang dihasilkan menjadi lebih harmonis. Meski bisa membantunya merampungkan lagu "terakhir" The Beatles, Paul mengaku agak takut dengan AI.
Namun, ia juga tak menampik bahwa membuat lagu dengan AI merupakan proses yang mengasyikkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Kamis (15/6/2023).
Terkini Lainnya
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Samsung Galaxy S23 FE Bakal Rilis Akhir Tahun Ini?
- [POPULER TEKNO] - CEO Perusahaan ChatGPT Datang ke Indonesia | Instagram Notes Kini Bisa Ditambah Musik
- Agar Makin “Ngacir”, Begini Cara Mengaktifkan Game Launcher dan Game Booster pada Samsung Galaxy A34 5G
- Kunjungi Indonesia, Pembuat ChatGPT Bicara soal Bias dan Pentingnya Regulasi AI
- Perkembangan E-sport Tanah Air Tak Lepas dari Peran Internet Berkualitas