Google Didenda Rp 483 Miliar gara-gara Langgar Paten

- Google lagi-lagi didenda. Kali ini, perusahaan raksasa teknologi yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat ini didenda 32,5 juta dollar AS (setara Rp 483,6 miliar) gara-gara melanggara hak cipta (paten) milik Sonos.
Sonos adalah pengembang dan produsen produk audio asal Amerika Serikat.
Pertarungan hukum antara Google versus Sonos ini sedianya sudah berlangsung sejak 2020. Selain mesin pencarian (search engine) dan smartphone, Google memang memiliki sejumlah perangkat pintar lain di dalam portofolio perusahaan, seperti Chromecast Audio, Google Nest Mini, Google Home, hingga Google Home Max.
Ketika itu, Google dituntut karena dinilai menggunakan lima paten Sonos secara ilegal di produk audio bikinan Google. Salah satunya adalah teknologi speaker yang bisa disinkronkan dengan speaker lainnya dalam ruangan secara bersamaan (multi-room).
Baca juga: Google Gagalkan Serangan DDoS Terbesar Sepanjang Sejarah, Indonesia Salah Satu Dalang
Nah, setelah berlangsung selama kurang lebih tiga tahun, pengadilan AS memutuskan bahwa Google melanggar satu paten milik Sonos. Menurut pengadilan, produk audio awal Google seperti Chromecast Audio dan Google Home, melanggar hak paten teknologi multi-room speaker milik Sonos.
Pengadilan menolak empat klaim pelanggaran paten lainnya terhadap Google. Termasuk menolak klaim bahwa aplikasi Google Home melanggar paten terkait kontrol perangkat audio melalui smartphone atau perangkat lain.
Sonos mengungkapkan bahwa keputusan pengadilan ini kembali menegakkan paten Sonos dan mengakui bahwa Sonos menjadi pionir di bidangnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizmoChina, Senin (12/6/2023).
Google juga sudah buka suara soal keputusan pengadilan yang menetapkannya melanggar paten Sonos. Google mengungkapkan komitmennya terhadap pengembangan teknologi independen dan persaingan yang adil. Saat ini, Google sedang mengevaluasi dan mempertimbangkan langkah selanjutnya yang harus diambil.
Ini merupakan hukuman denda kedua yang diterima Google pada 2023. Belum lama ini, Google dilaporkan harus membayar denda ke negara bagian Washington senilai 39,9 juta dollar AS (Rp 594 miliar), guna membereskan gugatan yang menuduhnya melacak lokasi pengguna secara ilegal.
Baca juga: Terbukti Bersalah Lagi, Google Didenda Rp 594 Miliar
Google dihukum karena dinilai tetap melacak lokasi pengguna meskipun mereka menonaktifkan pelacakan lokasi dari ponselnya. Praktik itu membuat pengadilan menyimpulkan bahwa Google menipu dan melanggar privasi pengguna.
Selain menetapkan denda, Pengadilan Tinggi King County juga memerintahkan Google agar lebih transparan soal praktik pelacakan lokasi pengguna. Google pun wajib menerangkan "Teknologi Lokasi" secara rinci melalui halaman web khusus.
Terkini Lainnya
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Jadwal Mobile Legends MSC 2023 Minggu 11 Juni
- Andalkan Indonesia, TikTok Incar "Cuan" Lebih Besar dari TikTok Shop
- Siap-siap, Pengguna WhatsApp Bakal Bisa Kirim Gambar Kualitas HD
- [POPULER TEKNO] - Video Audisi Putri Ariani AGT Tembus 12 Juta View di YouTube | Ramai Tampilan WhatsApp Berubah, Menu Chat Ada di Bawah
- Jaringan Internet Cepat Jadi Kunci Kreator Konten Raih Cuan