Counterpoint Revisi Hasil Riset di Indonesia, Realme dari Positif Jadi Negatif
- Pada 19 Mei lalu, firma riset pasar smartphone, Counterpoint Research, merilis laporan kondisi pasar smartphone di Indonesia untuk kuartal I-2023.
Dari data yang dibagikan, Counterpoint mencatat bahwa jumlah pengiriman alias shipment ponsel pintar di Indonesia secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 7,6 persen pada periode Januari—Maret 2023.
Data tersebut menggambarkan kondisi beberapa vendor smartphone di Indonesia. Hampir semua mengalami penurunan jumlah pengiriman, hanya dua vendor yang mencatat torehan positif, salah satunya Realme.
Dalam laporan yang diterima KompasTekno pada 19 Mei lalu, jumlah pengiriman smartphone Realme tumbuh 8,1 persen pada kuartal-I 2023.
Baca juga: Oppo, OnePlus, dan Realme Kini Jadi Perusahaan Terpisah di India
Namun, data Counterpoint tersebut mendadak berubah pada Rabu (24/5/2023). Perubahan ini terlihat pada data jumlah pengiriman smartphone Realme dan Xiaomi yang berbeda.
Dalam data baru yang dirilis Counterpoint, Realme mengalami penurunan yang cukup besar yaitu menjadi -1,7 persen.
Berikut adalah tabel dari riset pasar smartphone di Indonesia sebelum mengalami perubahan:
Kemudian, Counterpoint mengubah data di halaman resmi mereka menjadi sebagai berikut:
Setelah pengalami perubahan yang mendadak itu, pertumbuhan market share Realme yang awalnya sebesar 8,1 persen pun malah turun menjadi -1,7 persen.
Berikut adalah perbandingan data market share vendor smartphone yang mengalami perubahan.
KompasTekno pun telah menghubungi pihak Realme untuk meminta komentar terkait perubahan angka ini. Namun, pertanyaan spesifik KompasTekno terkait perubahan ini belum mendapat tanggapan.
Data Xiaomi juga berubah
Selain Realme, data dari vendor smartphone lain turut berubah, salah satunya Xiaomi. Counterpoint sebelumnya mencatat market share Xiaomi di kuartal I-2023 mengalami penurunan sebesar 24,8 persen. Namun, di data terbaru angka tersebut berubah menjadi turun 20,2 persen.
Berikut adalah gambar perbandingan tabel sebelum direvisi dan sesudah direvisi.
Tanggapan Counterpoint
Menanggapi perubahan data kondisi pasar smartphone di Indonesia untuk periode Januari—Maret 2023, KompasTekno pun meminta penjelasan kepada Counterpoint.
Menurut Counterpoint, alasan perubahan tersebut berkaitan dengan keterlambatan umpan balik yang diterima langsung dari salah satu OEM (Original Equipment Manufacturer).
Baca juga: Berapa Aplikasi yang Dipakai Pengguna Smartphone?
Terkini Lainnya
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Cara Cek Jadwal Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Jika Belum Dapat E-mail Pengumuman
- Pengiriman HP Meningkat, Bos Infinix Yakin Taklukkan Pasar Indonesia
- Infinix Note 30: Harga dan Spesifikasi di Indonesia
- Harga "Asli" Vision Pro Rp 22 Juta, Apple Jual Rp 52 Juta
- Pasar Ponsel Indonesia Loyo Awal 2023, Hanya Oppo yang Tumbuh