Oppo, OnePlus, dan Realme Kini Jadi Perusahaan Terpisah di India

- Oppo, OnePlus, dan Realme merupakan vendor smartphone yang tergabung dalam satu grup besar yang bernama BBK Electronics.
Karena merupakan satu keluarga, ponsel OnePlus dan Realme bisa dibuat di pabrik Oppo, dan masing-masing perusahaan bisa menggunakan teknologi yang dibuat oleh "saudaranya" sendiri.
Namun kini, ketiga vendor smartphone tersebut kabarnya sudah resmi terpisah menjadi satu perusahaan masing-masing, setidaknya untuk pasar di India.
Baca juga: Oppo Reno 10 Series Resmi, Versi Pro Pakai Charger 100 Watt
Menurut kabar yang beredar, OnePlus nantinya akan memiliki nama OnePlus Technology, sedangkan Realme akan memiliki nama Realme Mobile Telecommunications (India). Lalu, Oppo masih akan bernama Oppo Mobiles India.
Pemisahan PT ini nantinya bakal berpengaruh pada proses distribusi, pembuatan ponsel, serta kegiatan marketing masing-masing perusahaan. Sebelumnya, proses produksi dan distribusi ponsel OnePlus dan Realme digabung menjadi satu dengan Oppo.

Menyoal pemisahan ini, OnePlus dan Realme kabarnya tengah mencari beberapa mitra yang berkaitan dengan proses distribusi ponsel mereka di India. Lantas, mengapa ketiga perusahaan ini bisa berpisah?
Menurut kabar yang beredar, pemisahan ketiga merek smartphone ini dipicu oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah India untuk menertibkan operasi berbagai perusahaan asal China di sana, supaya mereka tidak melakukan kegiatan bisnis ilegal.
Baca juga: Dua Smartphone OnePlus Muncul di Halaman TKDN Indonesia
Seperti diketahui, pemerintah India beberapa waktu lalu menduga Oppo melakukan praktik bisnis ilegal, yaitu tidak membayar biaya bea cukai terhadap perangkat-perangkatnya yang masuk dan dijual di India.
Konon, biaya pajak yang tidak dibayar ini mencapai angka 43 miliar rupee atau setara dengan Rp 7,9 triliun (estimasi 1 rupee: Rp 180).

Karena adanya dugaan ini, beberapa rekening bank Oppo di India, yang konon memiliki nilai mencapai 20 miliar rupee (sekitar Rp 3,6 triliun), kabarnya langsung diblokir.
Baca juga: Web Realme Indonesia Perbaikan Sebulan, Konsumen Tak Bisa Beli HP di Situs Resmi
Hal ini boleh jadi memicu BBK Electronics memutuskan untuk memisahkan Oppo, OnePlus, dan Realme, supaya bisnis masing-masing perusahaan tersebut aman dari incaran pemerintah India, dan tentunya tidak terkait satu sama lain jika ada kasus.
Belum bisa dipastikan apakah kebijakan BBK Electronics yang berlaku di India akan diterapkan di wilayah lain, seperti di Indonesia, atau tidak.
Namun yang jelas, pemisahan Oppo, OnePlus, dan Realme tentunya akan berpengaruh pada proses manufaktur dan distribusi ketiga ponsel tersebut, apabila terjadi di negara lain, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmochina, Kamis (8/6/2023).
Terkini Lainnya
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- iOS 19 Rilis Juni, Ini 26 iPhone yang Kebagian dan 3 iPhone Tidak Dapat Update
- Intel dan TSMC Sepakat Bikin Perusahaan Chip Gabungan di AS
- [POPULER TEKNO] - Samsung Galaxy F54 5G Meluncur | iOS 17 Sudah Bisa Dicoba Gratis
- Lenovo Yoga Book 9i Resmi di Indonesia, Laptop dengan Dua Layar Penuh
- Tahun Depan, Telkomsel Bawa Materi Agrikultur ke NextDev Summit
- Laptop Gaming Lenovo LOQ Resmi di Indonesia, Versi Murah Legion
- NextDev Summit 2023 Akan Fokus pada Pengembangan Bisnis Startup