Mengenal Gordon Moore, Pendiri Intel yang Baru Saja Tutup Usia
- Pada Jumat kemarin (24/03/2023) waktu Amerika Serikat (AS), kabar duka datang dari dunia teknologi. Gordon Moore dilaporkan meninggal dunia dengan tenang di kediamannya di Hawai, AS.
Gordon Moore meninggal dunia pada usianya yang ke-94 tahun. Kabar meninggalnya Moore disampaikan langsung oleh Intel, perusahaan semikonduktor atau chip kenamaan, melalui pengumuman di blog resminya.
Baca juga: Mengenal Neal Mohan, CEO YouTube Baru yang Gantikan Susan Wojcicki
Sejumlah tokoh penting dalam industri teknologi, salah satunya seperti Tim Cook (CEO Apple), juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian Moore.
The world lost a giant in Gordon Moore, who was one of Silicon Valley’s founding fathers and a true visionary who helped pave the way for the technological revolution. All of us who followed owe him a debt of gratitude. May he rest in peace.
— Tim Cook (@tim_cook) March 25, 2023
Dengan terdapat pesan-pesan belasungkawa dari tokoh ataupun perusahaan kenamaan dalam industri teknologi, lantas sebenarnya siapa Gordon Moore? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah profil Gordon Moore yang baru saja tutup usia.
Profil Gordon Moore
Awal karir Gordon Moore
Gordon Moore lahir pada 3 Januari 1929 di San Francisco, California, AS. Hari ini, dunia sains dan teknologi mengenal Moore sebagai penemu hukum “Moore” serta salah satu pendiri dari perusahaan semikonduktor Intel.
Sebelum dikenal demikian, Moore merupakan seorang ahli kimia dan fisika. Di 1950, Moore mendapatkan gelar sarjana ilmu kimia di University of California. Kemudian, dia mendapatkan gelar doktor ilmu kimia-fisika pada 1954 di California Institute of Technology.
Setelah mendapatkan gelar doktor, Moore tidak langsung bekerja di perusahaan. Dia mendapatkan pekerjaan pertamanya di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins University, di Maryland, AS.
Moore tidak bertahan lama di laboratorium tersebut. Pada 1956, Moore pindah kerja ke perusahaan Shockley Semiconductor yang baru saja didirikan.
Di perusahaan ini, Moore bertugas untuk memodifikasi konduksi listrik dengan menyebarkan unsur dopan ke material silikon yang menjadi bahan semikonduktor. Moore juga tidak bertahan lama di Shockley Semiconductor.
Hampir tidak lebih dari setahun bekerja di Shockley Semiconductor, Moore dan sekelompok ilmuwan lain kecewa atas manajemen dan keputusan strategis perusahaan.
Baca juga: Mengenal Do Kwon, Sosok di Balik Terra Luna yang Disebut Elizabeth Holmes-nya Kripto
Selanjutnya, mereka berpindah ke perusahaan Fairchild Camera and Instrument dan membentuk perusahaan Fairchild Semiconductor. Di perusahaan yang baru ini, Moore bertugas sebagai manajer utama Fairchild Semiconductor.
Sebagai manajer, Moore bekerja untuk membuat kontak transistor (pengontrol sinyal listrik) di semikonduktor dan memilih materialnya. Setelah menjabat sebagai manajer, Moore diangkat menjadi direktur penelitian dan pengembangan.
Selama bertugas di Fairchild Semiconductor, salah satu kontribusi Moore adalah menemukan proses planar, yang dapat menghasilkan permukaan silikon dioksida halus untuk membuat sirkuit terintegrasi (microchip).
Di Fairchild Semiconductor, Moore juga berkontribusi untuk membuat transistor efek-medan semikonduktor oksida logam. Transistor tersebut merupakan jenis transistor yang paling banyak digunakan saat ini sebagai komponen chip.
Menemukan hukum “Moore” dan mendirikan Intel
Dengan keahliannya dalam pengembangan komponen semikonduktor, pada 1965, Moore mencetuskan sebuah prediksi tentang semikonduktor yang saat ini dikenal oleh berbagai kalangan sebagai hukum Moore.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Bug di ChatGPT Bocorkan Histori Percakapan, E-mail, dan Kartu Kredit
- Dibuka Hari Ini, Begini Cara Tukar Uang Baru via PINTAR BI buat Lebaran 2023
- Klasemen Akhir Regular Season MPL ID S11, Onic Esports dan RRQ Lolos Upper Bracket
- WhatsApp Mulai Gulirkan Akun Resmi di Tab Chat, Apa Fungsinya?
- Xiaomi Diam-diam Rilis Redmi A2 dan Redmi A2 Plus