Ramai Dibagikan Penipu di WA, Ini Ciri-ciri Aplikasi APK Jahat yang Wajib Dihindari
- Penipuan online di aplikasi pesan instan WhatsApp (WA) tengah marak terjadi. Untuk sebulan ini saja, tercatat setidaknya terdapat tiga modus penipuan online di WA. Selengkapnya, bisa dibaca di artikel ini “3 Modus Penipuan Online di WA”.
Berdasarkan catatan KompasTekno, modus penipuan online di WA dalam sebulan ini dijalankan melalui tiga metode, yaitu link undangan nikah palsu, link tagihan BPJS Kesehatan palsu, dan grup WA Shopee palsu yang mengiming-imingi komisi pada anggotanya.
Baca juga: Waspada Penipuan Modus Undangan Pernikahan di WhatsApp, Bisa Curi OTP dan Kuras Rekening Korban
Metode-metode tersebut bisa disebut juga sebagai phising atau upaya untuk mengelabui dan membujuk korban supaya mau melakukan tindakan lanjutan yang diminta oleh penipu. Jadi, link dan grup WA palsu hanya dipakai buat memancing korban.
Setelah terpancing lewat ketiga metode itu, rata-rata penipu meminta atau memaksa korban buat melakukan tindakan lanjutan, yaitu menginstal file aplikasi APK (format file aplikasi untuk ponsel Android).
Aplikasi APK itulah yang bisa membahayakan dan merugikan korban. Saat telah terinstal, aplikasi APK jahat dari informasi phising yang dibagikan penipu dapat mengakses berbagai data dan layanan di ponsel seperti SMS.
Akibatnya, aplikasi APK jahat tersebut dapat membaca apabila ada kode OTP (One Time Password) di SMS, yang berfungsi untuk mengautentikasi akun dan transaksi dari berbagai platform digital termasuk mobile banking di ponsel.
Ketika mendapatkan kode OTP yang jadi data kredensial akun bank, penipu berpotensi tinggi bisa menguras isi rekening bank korban. Dengan kemampuan mengakses ponsel korban tanpa sepengetahuan, aplikasi APK itu bisa disebut sebagai aplikasi spyware.
Melalui informasi phising dan aplikasi spyware yang terkandung di dalamnya, penipuan online di WA ini telah menelan beberapa korban dan berhasil menguras isi rekening bank hingga jutaan rupiah.
Mengingat penipuan online di WA dengan berbagai macam metode yang tengah marak terjadi, Anda sebaiknya tidak melakukan pemasangan aplikasi APK secara sembarangan. Terdapat beberapa ciri-ciri aplikasi APK penipuan yang wajib dihindari.
Adapun penjelasan mengenai ciri-ciri aplikasi APK penipuan yang berpotensi tinggi bisa curi data kredensial dan wajib dihindari adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri aplikasi APK penipuan yang wajib dihindari
1. Tidak bersumber dari Play Store
Ciri yang pertama adalah aplikasi tidak bersumber dari Play Store. Kendati aplikasi APK dibuat untuk ponsel Android, namun aplikasi yang dibagikan penipu di WA tidak bersumber dari Play Store sebagai toko aplikasi resmi di ponsel Android.
Aplikasi APK spyware semacam itu sangat kecil kemungkinan berasal dari Play Store. Ini dikarenakan Play Store melarang aplikasi yang mencuri data kredensial pengguna. Oleh karena itu, penipu menyebarkan aplikasi APK spyware secara langsung ke korban.
2. Tidak bersumber dari perusahaan atau instansi terkait
Aplikasi APK jahat yang bisa mengakses ponsel pengguna dari jarak jauh dan mencuri data kredensial juga bukan bersumber dari perusahaan atau instansi terkait.
Dalam membagikan aplikasi APK jahat itu, penipu selalu menyertai dulu dengan narasi yang mencatut nama perusahaan atau instansi resmi. Tujuannya agar korban percaya dan mau menginstal aplikasi APK yang diberikan penipu.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Shopee, Modus lewat Grup WhatsApp
3. Nama aplikasi dibuat mirip dengan informasi phising
Lagi-lagi, untuk membuat korban percaya dan mau menginstal, penipu memberikan nama aplikasi APK spyware mirip dengan informasi phising yang disertakan.
Terkini Lainnya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- Ramalan Pencipta Gmail, ChatGPT Akan Kalahkan Google dalam 2 Tahun
- Spotify, Platform Streaming Musik Pertama dengan 200 Juta Pelanggan
- EA Tutup Game Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile
- Samsung Galaxy Unpacked 2023 Digelar Dini Hari Nanti, Ini Bocoran Produk yang Akan Dirilis
- PayPal Umumkan PHK 2.000 Karyawan