Mantan Karyawan Ungkap Ada "GodMode" di Twitter

- Seorang mantan karyawan Twitter mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki akses terhadap semua akun pengguna dan bisa "ngetwit" dari akun manapun jika diperlukan.
Pengakuan itu diungkap mantan karyawan Twitter kepada anggota kongres Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (Federal Trade Commission/FTC).
Dalam kesaksiannya, mantan karyawan Twitter tersebut mengatakan bahwa setiap engineer atau insinyur/teknisi di Twitter masih memiliki akses untuk mengaktifkan program internal bernama "GodMode".
Melalui GodMode inilah para staff di Twitter bisa ngetwit dari akun siapa saja yang diinginkan. Program itu pun konon masih aktif dan berubah nama menjadi "Privilage Mode".
Baca juga: Twitter Blue Hadir di Android, Harga Langganan Setara iOS
Menurut pengakuan mantan karyawan Twitter, program tersebut sebenarnya dibuat untuk keperluan iklan. Tujuan dari program ini adalah untuk memungkinkan staf Twitter menulis tweet menggunakan akun pengiklan ketika pengiklan tersebut tidak dapat melakukannya sendiri.
Mengenai keberadaan GodMode ini, menurut mantan karyawan Twitter yang memberi kesaksian tersebut, GodMode masih bisa diakses di setiap laptop milik insinyur Twitter.
GodMode bisa diakses hanya dengan melakukan perubahan kode sederhana, dari "FALSE" menjadi "TRUE".
Saat mode tersebut digunakan, akan peringatan kepada siapa pun yang mencoba menggunakannya "BERPIKIR SEBELUM ANDA MELAKUKAN INI."
Dirangkum KompasTekno dari The Washington Post, Kamis (26/1/2023), mantan karyawan Twitter yang membongkar keberadaan GodMode ini mengatakan bahwa dirinya berani menjadi whistleblower setelah termotivasi oleh kesaksian mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko, pada 2020 lalu.
Baca juga: Akun Twitter Elon Musk, Bill Gates, dan Barack Obama Dibajak Hacker
Jika Anda masih ingat, pada 2020 lalu terjadi aksi peretasan akun-akun besar oleh remaja dari Amerika Serikat. Kala itu, sejumlah akun milik pesohor separti Bill Gates, Barack Obama, Kanye West, bahkan Elon Musk, dibobol dan disalahgunakan untuk penipuan Bitcoin.
Twitter saat itu mengatakan bahwa pihaknya telah memperbaiki masalah dan meningkatkan keamanan serta melindungi privasi pengguna.
Namun ketika itu, Zatko membantah klaim Twitter tersebut dan mengatakan bahwa Twitter memang memiliki kontrol akses yang buruk bahkan cenderung melakukan pelanggaran.
Terkini Lainnya
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Semakin Canggih, Ini Deretan Teknologi dan Fitur Wajib Smartphone Keluaran 2023
- Hari Ini 39 Tahun Lalu, Apple Rilis PC "Macintosh" Cikal Bakal iMac
- Pendiri Google Turun Gunung Lawan ChatGPT
- Foto Profil Instagram Bisa Di-swipe, Berubah Jadi Avatar
- Sony Bakal Rilis PS5 Pro April 2023?