Pendiri Google Turun Gunung Lawan ChatGPT
- Hadirnya layanan ChatGPT besutan OpenAI digadang-gadang bakal menyaingi Google Search yang sejauh ini masih menjadi raksasa mesin pencari.
Mengantisipasi hal tersebut, Google berencana berinvestasi dalam jumlah besar ke proyek yang didukung kecerdasan buatan (AI).
Pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin bahkan sampai turun tangan dalam rencana ini. Hal ini menunjukkan bahwa Google juga merasa terancam dengan hadirnya ChatGPT.
Menurut laporan New York Times (NYTimes), Google gencar berupaya mengadopsi AI ke semua lini perusahaan.
CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai juga meminta arahan dari Larry Page dan Sergey Brin terkait strateginya menghadapi ancaman semacam ChatGPT.
Padahal, kedua pendiri Google itu sudah bertahun-tahun tidak terlibat aktif dalam operasional perusahaan karena sudah dialihkan ke Pichai.
Baca juga: Microsoft Ingin Kalahkan Google Search dengan AI ChatGPT
Larry Page dan Sergey Brin kabarnya mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif Google bulan lalu guna menyusun strategi AI dan menyetujui rencana untuk melibatkan lebih banyak fitur chatbot ke mesin pencarian Google.
Keduanya juga ikut berperan dalam merancang dan menyetujui rencana baru, mengajukan ide hingga mendiskusikan masalah ChatGPT.
AI sendiri sebenarnya bukan hal baru bagi Google. Namun, perusahaan yang berbasis di California, AS ini kerap menerapkan pendekatan AI yang konservatif dengan alasan khawatir merusak reputasi, sebagaimana dilansir KompasTekno dari TechSpot, Rabu (25/1/2023).
Nah, sejak hadirnya ChatGPT dengan kemampuan chatbot yang mengesankan, Google terdesak untuk berubah. Perubahan ini konon bakal dipamerkan perusahaan dalam konferensi pengembang tahunan yang disebut "Google I/O" Mei mendatang.
Produk itu antara lain algoritma pembuat gambar yang bisa dipakai untuk membuat dan mengedit karya seni, aplikasi penguji prototipe produk hingga alat untuk membuat prototipr AI baru berbasis web yang disebut MakerSuite.
Produk lainnya yaitu alat pembuat kode mandiri bernama "PaLM-Coder 2" dan asisten berbasis AI yang bisa membuat aplikasi smartphone bernama Colab.
Untuk mesin pencarian yang didukung chatbot seperti ChatGPT, Google kabarnya sedang mengerjakan proyek tersebut.
Sayangnya sejauh ini belum ada rencana yang pasti terkait proyek itu karena perusahaan tampaknya berupaya keras menerapkan strategi yang tepat tanpa membahayakan privasi atau penyebaran misinformasi.
Baca juga: ChatGPT Disebut Bakal Berbayar, Apa Bedanya dan Berapa Biayanya?
Terkini Lainnya
- 28 HP Oppo yang Kebagian Antarmuka ColorOS 15 dan Jadwal Rilisnya
- Cara Pakai Rumus NOW dan TODAY di Microsoft Excel
- Apa Itu Rumus MIN dan MAX di Excel, dan Cara Menggunakannya
- Main Game di PS Portal Tidak Perlu Konsol PS5 Lagi
- Kenapa Kita Sering Menerima Telepon Spam? Ini Penjelasannya
- Ini Dia Arti Tanda ‘@’ yang Selalu Dijumpai di E-mail
- Cara Mematikan Download Otomatis di WhatsApp iPhone dengan Mudah
- Brasil Juara Free Fire FFWS Global 2024, Indonesia Runner Up
- 5 Alasan Gen Z Suka Sering Pakai Fitur DnD di Ponsel
- Link Download Aplikasi ChatGPT Windows dan Cara Menggunakannya, Gratis
- Ini Dia, Bukti Kembalinya HP Huawei ke Indonesia
- Menggenggam Samsung Galaxy S24 FE, Si "Bungsu" yang Cantik dan Cerdas
- Xiaomi Ganti Logo Redmi, Begini Tampilan Barunya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Main Game di Konsol Xbox Kini Tidak Perlu Download dan Instal
- Foto Profil Instagram Bisa Di-swipe, Berubah Jadi Avatar
- Sony Bakal Rilis PS5 Pro April 2023?
- 50 Twibbon Hari Gizi Nasional 2023 untuk Dipasang di Profil Media Sosial
- WhatsApp Bikin Aplikasi Khusus Mac, Bisa Di-download
- Viral Visualisasi Bentuk Badan Sendiri, Begini Cara Bikinnya di Situs Body Visualizer