Elon Musk Disidang di Pengadilan gara-gara Twit 2018 Lalu

- CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk tampaknya harus kembali berurusan dengan pengadilan. Pasalnya, ia harus menghadapi suatu persidangan gara-gara sejumlah twit yang ia unggah sekitar lima tahun lalu.
Seperti diketahui pada Agustus 2018 lalu, Musk sempat mengunggah beberapa twit yang berkaitan dengan investasi Tesla, utamanya adalah dua twit yang menguak keinginan Musk untuk menjadikan Tesla perusahaan swasta.
Kedua twit yang dipermasalahkan di pengadilan tersebut adalah sebagai berikut:
"Saya mempertimbangkan untuk menjadikan Tesla perusahaan swasta dengan harga saham 420 dolar AS (Rp 6,2 juta) per lembar. Pendanaan (saat ini) sudah diamankan," ujar Musk dalam twit pertama.
Baca juga: Elon Musk Masuk Buku Guinness World Records
"Investor sudah mendukung langkah saya (menjadikan Tesla perusahaan privat). Satu-satunya hal yang saat ini belum pasti adalah langkah selanjutnya, karena hal tersebut akan bergantung pada suara tiap pemegang saham," tulis Musk dalam twit kedua.
Kedua twit ini lantas dipermasalahkan oleh sejumlah investor dalam kasus gugatan kelompok (class action lawsuit) yang dilayangkan ke Pengadilan Distrik California Utara, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Para investor mengaku bahwa twit-twit tersebut membuat mereka merugi. Sebab, harga saham Tesla anjlok setelah Musk mengunggah twit terkait investasi Tesla tadi.
Selain itu, twit Musk tersebut juga diduga palsu dan dianggap sebagai penipuan, lantaran tidak sesuai fakta di lapangan.
Baca juga: Investor Tesla Desak Elon Musk Mundur dari CEO Twitter
Nah, pada Jumat (20/1/2023) pekan lalu, Musk akhirnya memberikan testimoni atau kesaksian perdana di persidangan yang melibatkan twit yang ia unggah pada 2018 lalu tersebut.
Dalam kesaksiannya, Musk mengatakan bahwa twit yang unggah sejatinya tidak bisa dianggap merefleksikan kondisi pasar atau fakta pada saat twit tersebut diunggah.
"Hanya karena saya mengunggah suatu twit, bukan berarti orang akan percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang saya twit," ujar Musk, dikutip KompasTekno dari ArsTechnica, Selasa (24/1/2023).
Tidak ada hubungannya dengan harga saham

Musk melanjutkan bahwa tidak ada bukti-bukti konkret yang bisa menjelaskan bahwa sebuah twit bisa dihubungkan dengan naik atau turunnya harga saham.
Ia mencontohkan twit yang sempat diunggah Mei 2020 lalu yang berbunyi "menurut saya harga saham Tesla terlampau tinggi".
Secara logika, jika twit ada hubungannya dengan harga saham, maka twit itu otomatis akan membuat sentimen negatif di pasar dan membuat harga saham Tesla turun. Namun sebaliknya, twit tersebut justru membuat harga saham Tesla kala itu naik.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Kesan Pertama Pakai Samsung Galaxy A14 5G, Ponsel 5G Murah yang "Naik Kelas"
- Cara Langganan HBO Go Telkomsel untuk Nonton The Last of Us, Mulai Rp 7.000
- Steve Jobs “Hidup Lagi”, Ngomong Soal ChatGPT
- Curhat Karyawan Google yang Di-PHK, dari Kesal hingga Merasa Terbuang
- Cara Membuat Nada Dering WhatsApp Suara Google via freetts.com, Sudah Coba?