cpu-data.info

Elon Musk Ingkar Janji, PHK di Twitter Masih Berlanjut

Logo Twitter di eksterior kantor pusat Twitter di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Gambar diambil pada Senin (25/4/2022).
Lihat Foto

- Menjelang akhir November lalu, pemilik sekaligus CEO Twitter, Elon Musk, mengadakan sebuah pertemuan internal dan mengatakan bahwa ia berhenti melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan Twitter.

Namun, menurut kabar terbaru, Elon Musk tampak melupakan janjinya itu. Ia kini masih melakukan PHK terhadap karyawan Twitter.

Hal ini mencuat setelah seorang tim kebijakan publik Twitter, Theodora Skeadas, menyampaikan salam perpisahaannya melalui akun Twitter pribadinya dengan handle @theodoraskeadas.

"Sekarang giliran saya yang harus pergi dari Twitter. Kemarin adalah hari terakhir saya di Twitter, sebagai efek dari pemangkasan setengah tenaga kerja yang ada di tim kebijakan publik Twitter," ujar Theodora.

Baca juga: Elon Musk Bakal Mundur sebagai CEO Twitter dengan Syarat Menemukan Orang Bodoh

Theodora tidak menyebut berapa orang yang terdampak PHK Twitter kali ini. Namun, seorang pewarta dari The Verge, Alex Heath mengatakan bahwa pemecatan kali ini tidak sebanyak sebelumnya, karena hanya berdampak pada sekitar 15 orang saja.

Sebelum Theodora, Musk juga sebenarnya sempat memecat beberapa teknisi Twitter, termasuk kepala infrastruktur Twitter, Nelson Abramson, beberapa hari lalu. Hal ini membuktikan bahwa gelombang PHK Twitter memang belum benar-benar usai.

Dengan adanya pemecatan ini, karyawan Twitter saat ini konon tersisa sekitar 2.000 orang. Sebelumnya, tepatnya sesaat sebelum Musk menginjakkan kakinya di Twitter, jumlah karyawan yang ada di media sosial ini berjumlah kurang lebih 7.500 orang.

Menurut Musk dalam sebuah sesi di Twitter Spaces, pemecatan ini bakal membantu meringankan kerugian Twitter sekitar 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 46,8 triliun) pada 2023 mendatang.

Gelombang PHK Twitter

Elon Musk beli Twitter.ZUMA PRESS/ADRIEN FILLON via DW INDONESIA Elon Musk beli Twitter.
Gelombang PHK menerpa Twitter sejak perusahaan dibeli oleh Elon Musk. Pada hari pertama Musk berkantor di kantor pusat Twitter, yaitu Kamis 27 Oktober 2022, sejumlah eksekutif perusahaan dipecat.

Mereka termasuk Chief Executive Officer (CEO) saat itu, Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, penasihat umum Sean Edgett, dan beberapa pejabat lainnya.

Beberapa hari kemudian, sekitar awal November, Elon Musk mem-PHK massal karyawan Twitter. Laporan dari berbagai outlet media menyebutkan bahwa PHK ini berdampak pada 3.700 karyawan dari total sekitar 7.500 karyawan Twitter.

Tak berhenti di situ, satu per satu karyawan yang mengkritik Elon Musk juga dipecat dan diputus aksesnya dari sistem Twitter.

Baca juga: Investor Tesla Desak Elon Musk Mundur dari CEO Twitter

Di sisi lain ratusan karyawan Twitter memutuskan hengkang dari perusahaan setelah Elon Musk mengeluarkan ultimatum agar karyawan yang tersisa bekerja lebih keras atau mundur, Mereka yang memilih mundur, mendapat pesangon tiga bulan.

PHK lantas berlanjut ke divisi lainnya, di antaranya seperti divisi infrastuktur dan kebijakan publik Twitter di atas tadi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BGR, Jumat (23/12/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat