Miliarder dan Bos Kripto Rusia Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Seorang miliarder asal Rusia yang merupakan pemimpin perusahaan investasi mata uang kripto (cryptocurrency) Libertex Group, Vyacheslav Taran, tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter di sekitar perbatasan Perancis dan Italia pekan ini.
Hal ini disampaikan pihak manajemen Libertex Group dalam sebuah pernyataan yang tersebar di internet.
"Dengan berat hati, kami harus mengonfirmasi bahwa salah satu perintis dan anggota dewan direksi kami, Vyacheslav Taran, meninggal dalam kecelakaan helikopter," ujar pihak manajemen Libertex Group, dikutip KompasTekno dari Nypost, Jumat (2/12/2022).
Menurut informasi yang beredar, helikopter yang dinaiki Taran berjenis Airbus H130 dan memiliki tujuan ke kota Monako, dari titik penerbangan awal kota Lucerne, Swiss.
Baca juga: Terbang Menembus Kabut, Helikopter Kobe Bryant Tak Punya Sistem Peringatan
Konon, helikopter tersebut hanya ditumpangi oleh Taran beserta satu pilot asal Perancis yang berusia 35 tahun.
Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak Kedutaan Besar Rusia di Perancis, pilot tersebut juga tewas dalam kecelakaan ini. Belum bisa dipastikan apa penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan Taran dan satu orang pilot tersebut.
Namun, ada rumor yang menyebut bahwa kecelakaan ini melibatkan beberapa oknum yang "sengaja" ingin membuat miliarder berumur 53 tahun itu tewas.
Dugaan ini mencuat setelah salah satu media asal Rusia, Life, mengeklaim bahwa Taran memiliki banyak "musuh" di Rusia.
Musuh-musuh ini kabarnya muncul pasca-perusahaan investasi yang ia rintis, Forex Club, disebut merugikan banyak nasabah dan investor di Rusia. Belum bisa dipastikan apakah dugaan yang tersebar di dunia maya ini benar atau tidak.
Baca juga: Pendiri Perusahaan Kripto Amber Group Ditemukan Meninggal Saat Tidur
Yang jelas, hingga saat ini, otoritas setempat tengah menginvestigasi apa penyebab helikopter tersebut jatuh, apakah karena kelalaian teknisi, kesalahan pilot, atau faktor lainnya.
Adapun hasil investigasi sementara tak menunjukkan adanya kesengajaan yang bisa membuat helikopter tersebut jatuh dan menewaskan Taran.
Sosok penting di bisnis cryptocurrency
Terkait kabar duka di industri cryptocurrency ini, kematian Taran menambah jumlah sosok terkenal di industri kripto yang tewas dalam beberapa waktu belakangan.
Sebelumnya, bos perusahaan aset digital dan kripto asal Hongkong Amber Group, Tiantian Kullander, tewas dalam tidurnya pada pekan lalu.
Ada pula seorang pengembang di bisnis cryptocurrency, Nikolai Mushegian, yang tewas tenggelam pada Oktober lalu.
Kematian Tiantian dan Nikolai yang terkesan dadakan disertai dengan kabar bahwa ada pihak yang sengaja ingin membuat kedua orang tersebut tewas, sama seperti rumor Taran tadi.
Meski demikian, otoritas setempat hingga saat ini tak menemukan bukti bahwa kematian dua orang tersebut merupakan kesengajaan dari para oknum.
Terkini Lainnya
- Sejarah Urutan Versi Android dari Paling Awal hingga Terbaru
- Bisnis Game Lebih Cuan dari Streaming Video dan Musik, Menurut Riset
- Kenapa TWS di MacBook Terus Putus-putus? Begini Cara Mengatasinya
- AMD dan Intel Rebutan Bikin Chip untuk PS6, Siapa Pemenangnya?
- 6 Tips biar HP Xiaomi Tidak Lemot dan Lancar
- Harga dan Spesifikasi nubia V60 Design di Indonesia
- iOS 18 Sudah Tersedia, Apakah iPhone 11 Bisa Update?
- Intel dan Amazon Kerja Bareng Kembangkan Chip untuk AI
- Daftar iPhone yang Tak Kebagian iOS 18
- Belum Resmi Dirilis, Samsung Galaxy S24 FE Segera Masuk Indonesia?
- 5 Cara Cek Kesehatan Baterai Laptop dengan Mudah, Lengkap untuk Semua Model
- Cek iPhone Kamu Kebagian iOS 18 atau Tidak, Begini Caranya
- Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18
- Twit Elon Musk yang Sudah Dihapus Bikin Geram Gedung Putih
- Apple Fanboy Ternyata Enggak Buru-buru Ganti iPhone Baru
- Rebellion Esports Pecat Atlet Mobile Legends Fearless
- Ancaman Blokir Mengintai Twitter
- Elon Musk Akhirnya Damai dengan Apple
- Xiaomi 12T 5G Rilis di Indonesia dengan Kamera 108 MP, Harga Rp 6,6 Juta
- 5 Fitur dan Spesifikasi yang Wajib Dimiliki Smartphone agar WFA Makin Lancar