Data 130.000 Pengguna WhatsApp di Indonesia Diduga Bocor dan Dijual Online
- Data pengguna WhatsApp dari berbagai negara diduga bocor dan dijual di sebuah forum online kenamaan. Menurut laporan Cyber News, seorang anggota forum online yang tidak disebutkan identitasnya, mengunggah sebuah postingan yang diklaim adalah data dari 487 juta nomor telepon pengguna WhatsApp.
Data tersebut diklaim sebagai nomor telepon pengguna WhatsApp yang masih aktif dari 84 negara, termasuk Indonesia. Dalam sebuah tangkapan layar (screenshot) rincian data per negara yang dilaporkan Cyber News, data pengguna WhatsApp Indonesia yang dijual sebesar 130.331.
Anggota forum yang menjual data tersebut juga sesumbar memiliki data 32 juta pengguna WhatsApp dari Amerika Serikat. Selain AS, penjual juga mengeklaim memiliki database berukuran besar dari negara lain, seperti Mesir (45 juta), Italia (35 juta), Arab Saudi (29 juta), Perancis (20 juta), dan Turkiye (20 juta).
Baca juga: Data 487 Juta Pengguna WhatsApp Global Diduga Bocor dan Dijual Online, Indonesia Termasuk
Dia juga mengeklaim memiliki sekitar 10 juta data pengguna WhatsApp dari Rusia dan 11 juta dari Inggris.
Harga data dari masing-masing negara dibanderol berbeda. Data pengguna WhatsApp dari AS dijual 7.000 dollar AS (sekitar Rp 109 juta), data pengguna Inggris dijual 2.500 dollar AS (sekitar Rp 39 juta), dan Jerman 2.000 dollar AS (sekitar Rp 31,3 juta).
Tida disebutkan berapa harga yang dipatok untuk data yang berasal dari pengguna WhatsApp Indonesia.
Data disebut valid
Untuk membuktikan keaslian data, Cyber News mencoba meminta sampel dari penjual dan mendapatkan 1.097 data pengguna WhatsApp dari Inggris dan 817 dari Amerika.
Setelah diinvestigasi, data tersebut adalah valid milik pengguna WhatsApp yang masih aktif.
Hal itu dibuktikan dengan keterangan "this phone number is on WhatsApp" (nomor ponsel ini menggunakan WhatsApp). Keterangan semacam itu biasanya muncuk setelah menyimpan nomor telepon ke kontak.
Penjual data tidak menjelaskan bagaimana dia mendapatkan database pengguna WhatsApp dari berbagai negara. Namun, ada kemungkinan data diperoleh dengan teknik scraping atau memanen data dalam skala besar dari sebuah website.
Sebab, sebagian besar kasus jual-beli data yang diunggah online, biasanya mendapatkan database dari metode scraping. Melansir Cyber News, Meta, induk WhatsApp belum memberikan tanggapan atas kasus ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (27/11/2022).
Baca juga: 6 Fitur Baru WhatsApp di Indonesia, Sudah Kebagian?
Pada umumnya, kasus kebocoran data pribadi semacam ini dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan berbagai macam serangan siber, seperti smishing dan vishing.
Smishing atau SMS phishing merupakan jenis serangan yang menggunakan rekayasa sosial (social engineering) untuk mendapatkan informasi pribadi tentang seseorang melalui SMS.
Sementara vishing atau voice phishing adalah metode yang serupa dengan smishing namun umumnya menggunakan telepon. Oleh sebab itu, pengguna WhatsApp diimbau untuk selalu waspada terhadap panggilan masuk yang berasal dari nomor ponsel tak dikenal, maupun pesan yang dikirim dari nomor asing.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- Data 487 Juta Pengguna WhatsApp Global Diduga Bocor dan Dijual Online, Indonesia Termasuk
- Pencarian Terkait "Gempa Cianjur" di Google Naik di Seluruh Dunia
- Trafik Data Telkomsel Naik 59 Persen Selama KTT G20 di Bali
- AS Resmi Larang Impor dan Penjualan Produk Elektronik Huawei dan ZTE
- [POPULER TEKNO] Kominfo Hapus Situs presiden.go.id | Apple Minat Beli MU? | Petinggi Twitter Dipecat Karena Bela Anak Buah