cpu-data.info

9 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Besar-besaran Tahun 2022

Ilustrasi karyawan sedang bekerja.
Lihat Foto

- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi dunia masih terjadi hingga saat ini. Kebanyakan dari mereka adalah perusahaan kelas kakap yang bermarkas di Silicon Valley, pusat perkantoran perusahaan teknologi dunia.

Paling baru adalah induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yakni Meta Platforms Inc., yang melakukan PHK terhadap lebih dari 11.000 karyawan pada pekan ini.

Sebelumnya, Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk juga mem-PHK ribuan karyawan. Perusahaan microblogging itu tak mengungkap jumlah karyawan yang terdampak, akan tetapi berbagai laporan menyebutkan jumlahnya sekitar 3.700 karyawan.

Selain Meta dan Twitter, perusahaan teknologi lainnya juga memutuskan PHK dengan dalih kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Sebut saja Coinbase hingga Netflix yang mem-PHK ratusan karyawan pada Mei lalu. Ada juga Snap hingga raksasa teknologi Microsoft yang memangkas sekitar 1.000 karyawan.

Baca juga: Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan Sebulan Terakhir, dari Indonesia hingga Silicon Valley

Berikut KompasTekno rangkum perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK karyawan besar-besaran pada tahun ini.

1. Meta PHK 11.000 karyawan

Seperti disebutkan sebelumnya, Meta mem-PHK 11.000 karyawan secara global. Kabar buruk ini diumumkan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pengumuman yang dirilis di blog Meta (About FB). Jumlah 11.000 karyawan tersebut setara dengan 13 persen dari total karyawan Meta.

Selain melakukan pemecatan massal, Zuckerberg juga mengatakan pihaknya bakal mengeluarkan sejumlah kebijakan baru terkait biaya operasional, serta tidak melakukan perekrutan karyawan baru (hiring freeze) selama kuartal-I 2023 mendatang.

Dalam pengumuman yang sama, Zuckerberg memberikan alasan mengapa dia mengikuti jejak perusahaan teknologi lainnya. Menurut Zuckerberg, keputusan PHK karyawan ini dilakukan karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi tidak sesuai ekspektasi perusahaan.

Terlebih masalah ekonomi makro global, utamanya di AS juga berpengaruh terhadap bisnis Meta yang mayoritas didorong oleh iklan. Isi pengumuman Zuckerberg terkait PHK perusahaan Meta selengkapnya bisa disimak di artikel "Isi Pesan Mark Zuckerberg Saat Umumkan PHK 11.000 Karyawan Induk Facebook".

2.Twitter PHK 3.700 karyawan

Twitter mem-PHK sekitar 3.700 karyawan tak lama setelah perusahaan diakuisisi oleh CEO SpaceX, Elon Musk. Jumlah ini kurang lebih setara dengan separuh karyawan Twitter karena total karyawan perusahaan disebut mencapai 7.500 orang.

Soal alasan pemangkasan karyawan, Elon Musk menjelaskan bahwa dia tidak memiliki pilihan lain selain PHK massal karena perusahaan mengalami kerugian sekitar 4 juta dollar AS (Rp 62 miliar) setiap hari.

"Perihal berkurangnya kekuatan Twitter, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari 4 juta dollar per hari," kata Musk melalui akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk.

PHK massal di Twitter diwarnai sejumlah drama. Menurut laporan, karyawan dilarang datang ke kantor dan seluruh aksesnya ke Twitter langsung diblokir. Selengkapnya bisa dibaca di artikel "Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack".

3. Coinbase PHK 1.100 karyawan

Platform perdagangan dan dompet kripto, Coinbase dikabarkan memangkas seperlima karyawannya pada Juni tahun ini.

Keputusan ini dilakukan Coinbase menyusul penurunan harga dan penurunan volume perdagangan uang kripto. Sebanyak 1.100 karyawan Coinbase terdampak PHK. Padahal pada akhir tahun 2021, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat