CEO Apple Tak Yakin Orang-orang Paham soal Metaverse
- Metaverse digadang-gadang menjadi masa depan internet seluler. Metaverse diyakini akan menjadi dunia virtual baru, tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual.
Sejumlah perusahaan teknologi raksasa pun menggembar-gemborkan proyek metaverse bikinannya sendiri, seperti Meta (induk Facebook, Instagram, WhatsApp), misalnya.
Di tengah hype "metaverse" belakangan ini, tidak sedikit orang yang mempertanyakan arti "metaverse" itu sendiri. CEO Apple, Tim Cook bahkan meyakini bahwa rata-rata orang tidak bisa mendefinisikan metaverse.
Cook juga mempertanyakan, bagaimana rata-rata orang mau menghabiskan waktu berlama-lama menjalani hidup mereka di dalam metaverse, bila mereka belum bisa mendefinisikannya.
Baca juga: Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
“Saya selalu berpikir penting bagi orang untuk memahami apa itu sesuatu (dalam kasus ini apa itu metaverse),” kata Cook.
"Dan saya benar-benar tidak yakin rata-rata orang dapat memberi tahu Anda apa itu metaverse," lanjut dia.
Cook mengatakan bahwa perusahaannya memang berminat untuk membangun perangkat Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), yang mana keduanya merupakan dua teknologi penting yang menopang metaverse.
Meski begitu, Tim Cook mengaku masih tidak siap untuk mengeklaim bahwa Apple sedang menuju apa yang disebut "metaverse".
Bos Apple itu juga meragukan (skeptis) soal penggunaan VR dalam jangka waktu yang lama di masa mendatang.
Tim Cook tak memungkiri bahwa perangkat VR memang bisa membuat pengguna tenggelam dengan dunia virtual dan bisa digunakan untuk hal-hal baik.
"Tapi saya tidak berpikir Anda ingin menjalani seluruh hidup Anda seperti itu. VR digunakan untuk periode waktu tertentu saja, bukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan baik," kata Tim Cook, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Mark Zuckerberg Tanggapi Ejekan Netizen soal Avatar Metaverse yang Mirip Game
Sementara di metaverse, orang-orang dicanangkan bisa melakukan semua aktivitasnya seperti bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual tiga dimensi (3D).
Metaverse akan sangat mengandalkan VR karena teknologi ini mampu menciptakan dunia simulasi 3D. Simulasi ini bisa mirip seperti dunia nyata atau dunia imajinasi sekalipun. VR dapat membawa pemandangan, suara, dan sensasi lainnya lewat perangkat seperti kacamata dan headset.
Meta dan metaverse
Meta yang secara gamblang percaya diri mengungkapkan bahwa metaverse menjadi proyek prioritas perusahannya.
Terkini Lainnya
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- Otofrens Tawarkan Jual-Beli Mobil Bekas Antar-pengguna
- Facebook Disebut Akan PHK 12.000 Karyawan
- Kominfo Umumkan Penawaran Harga Lelang Frekuensi 2,1 GHz dari Telkomsel dan XL Axiata
- Aplikasi yang "Sulap" HP Android Jadi Mirip iPhone 14 Pro Diunduh 1 Juta Kali
- Mobil Steve Jobs Tak Pernah Dipasang Pelat Nomor, Kenapa?