cpu-data.info

Analisis Mengapa Induk Infinix Bisa Tendang Realme dari 5 Besar Indonesia

Infinix Note 12.
Lihat Foto

- Firma riset pasar Canalys merilis laporan terbaru yang menjabarkan 5 besar vendor ponsel di Indonesia untuk kuartal II-2022.

Yang menarik, untuk pertama kalinya, nama Transsion berhasil masuk menempati posisi paling bontot alias kelima dalam top 5 vendor di Indonesia. Transsion sendiri adalah perusahaan induk dari merek ponsel Tecno dan Infinix.

Infinix sudah cukup lama dipasarkan di Indonesia, sementara Tecno resmi masuk ke pasar Indonesia pada 2020 lalu dengan seri Spark 6 Go.

Baca juga: Terlempar dari 5 Besar Indonesia, Realme Anggap Lumrah

Secara berurutan, 5 besar vendor ponsel di Indonesia versi Canalys untuk kuartal II-2022 ini, yaitu Samsung, Vivo, Oppo, Xiaomi, dan Transsion.

Dengan masuknya Transsion, ini sekaligus mendepak Realme dari daftar 5 vendor ponsel terbesar di Indonesia pada kuartal II-2022 ini. Padahal, sebelum-sebelumnya, Realme terbilang menjadi vendor ponsel langganan yang masuk daftar 5 vendor ponsel terbesar.

Baca juga: 5 Besar Merek Smartphone di Indonesia, Induk Infinix Masuk Realme Terdepak

Pengamat gadget dari komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian pun mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat Transsion akhirnya berhasil masuk daftar 5 besar vendor ponsel di Tanah Air dan mendepak Realme.

Top 5 vendor smarphone di Indonesia (dalam kotak kuning) untuk periode kuartal II-2022.Canalys Top 5 vendor smarphone di Indonesia (dalam kotak kuning) untuk periode kuartal II-2022.
Infinix fokus garap kelas menengah-bawah

Dalam laporan Canalys, Transsion berhasil menembus posisi kelima berkat dorongan branding yang kuat dari ponsel Infinix, khususnya dengan seri Infinix Hot. Seri Infinix Hot berhasil menarik konsumen, dengan harga ponsel yang dijual di kisaran harga di bawah 200 dollar AS (sekitar Rp 2,9 juta).

Lucky pun memberikan analisis serupa. Menurut Lucky, Transsion berhasil menggeser Realme karena induk Infinix ini lebih fokus menggaet konsumen di segmen menengah ke bawah (mid-low range).

Baca juga: Poco dan Infinix Saling Sindir di Media Sosial, Bos Xiaomi Turun Tangan

"Transsion lebih fokus menggaet pasar di kategori terbesar, yaitu mid-low yang sangat sensitif melihat harga produk," kata Lucky melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (18/8/2022).

Selain sensitif harga, menurut Lucky, ponsel segmen mid-low di rentang Rp 1-3 juta ini merupakan pasar ponsel terbesar dan paling diminati di Indonesia.

Sehingga, bila vendor ponsel berhasil menggaet konsumen di kategori mid-low, maka kemungkinan besar pangsa pasarnya juga akan ikut naik. Seperti yang dialami Transsion pada kuartal II-2022 ini.

Menurut laporan Canalys, perusahaan induk dari merek ponsel seperti Tecno dan Infinix ini mengamankan 13 persen pangsa pasar ponsel di Indonesia pada kuartal II-2022 ini. Angka tersebut membuat Transsion menempati posisi kelima sebagai Top 5 vendor smartphone di Indonesia.

Baca juga: Infinix Klaim Tinggal Tunggu Waktu Jadi 5 Besar Merek Ponsel di Indonesia

Bila dihitung dari total pengiriman ponsel di Indonesia yang mencapai 9,1 juta unit, berarti Transsion berhasil mengirimkan sekitar 1,183 juta unit ponsel bikinannya selama periode April-Juni 2022 ini.

Harga bersaing, produk menarik

Infinix resmi merilis ponsel entry-level Smart 6 Plus ke Indonesia, kemarin (16/8/2022)Infinix Infinix resmi merilis ponsel entry-level Smart 6 Plus ke Indonesia, kemarin (16/8/2022)
Infinix memang terpantau banyak menawarkan smartphone di rengtang harga Rp 1-3 juta.

Sebagai contoh, ada Infinix Smart 6 Plus yang dijual seharga Rp 1,3 jutaan, Infinix Hot 12i seharga Rp 1,6 juta, hingga Infinix Note 12 seharga Rp 3 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat