India Mulai Batasi Peredaran HP Murah Buatan Xiaomi, Realme, dkk
- Pemerintah India akan mulai membatasi ponsel murah asal China yang dijual di negaranya. Yang dimaksud ponsel murah yaitu perangkat yang dijual dengan harga di bawah 12.000 rupe (Rp 2,2 juta).
Upaya ini ditempuh India guna menekan produsen China dari pasar ponsel low-end di negaranya. Di sisi lain, langkah ini juga dijalankan untuk mendorong perkembangan industri smartphone lokal.
Sebab, otoritas setempat khawatir merek seperti Realme, Xiaomi, Transsion dan lainnya akan menekan bisnis pabrikan ponsel India seperti Lava dan MicroMax.
Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, Samsung dan Apple sendiri kemungkinan tidak terdampak pembatasan ini. Sebab, kedua merek ini dinilai tidak menjual ponsel dengan harga semurah vendor-vendor ponsel asal China.
Baca juga: iPhone Buatan India Mulai Diproduksi
Dengan adanya kebijakan pembatasan itu, smartphone murah di India nantinya hanya akan tersedia dari pabrikan lokal. Adapun pabrikan lainnya tetap dapat memproduksi ponsel murah, namun dibanderol lebih tinggi dari batas harga yang ditentukan pemerintah India.
Merek China dominasi pasar ponsel low-end India
Menurut data firma riset Counterpoint pada kuartal II-2022, smartphone di bawah Rp 2,2 juta menyumbang sekitar sepertiga dari total penjualan ponsel di India.
Merek China bahkan berkontribusi atas 80 persen pengiriman ponsel murah tersebut. Data ini menunjukkan bahwa produsen ponsel China mendominasi pasar ponsel negara tersebut, khususnya untuk kelas low-end.
Baca juga: Alasan Pemerintah Indonesia Tak Bisa Setegas India soal Kebijakan WhatsApp
Pasar ponsel India sendiri merupakan yang terbesar kedua secara global setelah China. Namun segmen yang lebih diminati konsumen, mayoritas adalah segmen low-end atau menengah. India bahkan menjadi satu-satunya pasar ponsel di antara pasar ponsel terbesar dunia yang lebih dominan pada ponsel murah.
Meski demikian, produsen posnel asal China menjual beragam ponsel lintas segmen di India. Namun menurut Menteri Teknologi India, dominasi mereka di pasar belum "berdasarkan persaingan yang bebas dan adil." Sejumlah merek ternama seperti Xiaomi, Oppo dan Vivo bahkan saat ini sedang diselidiki oleh pemerintah India.
Otoritas India mengeklaim Xiaomi mengirimkan 5.551,27 crore ke tiga entitas asing. Sementara Oppo dalam pantauan Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI) terkait penggelapan bea cukai.
Adapun Vivo diduga mengirimkan hampir 8 miliar dollar AS (Rp 119 triliun) ke perusahaan induknya di China selama lima tahun guna menghindai pajak di India, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Kamis (11/8/2022).
Terkini Lainnya
- 7 Tips Tetap Sehat Meski Seharian Duduk di Depan Komputer
- Pembuat Gorilla Glass Corning Dituduh Monopoli Pasar
- 50 Link Twibbon Hari Pahlawan 2024 Tanggal 10 November
- 4 Jenis Blockchain dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui
- Game Battleroyale "PUBG: Battlegrounds" Dibuat Spin-off, Jadi 5 Lawan 5
- 5 Tips Pilih Laptop Ideal untuk Kreator Konten
- 5 Cara Mengosongkan Penyimpanan Google Drive yang Penuh, Mudah dan Praktis
- Perbedaan Spesifikasi Infinix Hot 50 Vs Infinix Hot 50 5G
- Apa Itu Aplikasi Launcher di HP Android?
- Mesin Cuci Samsung Bespoke AI Laundry Combo Sudah Bisa Dipesan di Indonesia
- Samsung Galaxy Ring: Spesifikasi, Fitur, dan Harganya di Indonesia
- Arti Kata “Flex”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Daftar 216 Game yang Meluncur November, Ada "Microsoft Flight Simulator 2024"
- 10 Smartphone Terlaris 2024, Menurut Counterpoint
- Update Samsung Bulan Ini Tutup 11 Lubang, Galaxy S23 dan S24 Kebagian Pertama
- Apple Bawa Fitur yang Paling Ditunggu Pengguna iPhone di iOS 16 Versi Beta Terbaru
- 3 Fitur Baru WhatsApp yang Meluncur Agustus Ini
- Update Baru Spotify Bikin Halaman Utama Lebih Rapi
- Status WA Bakal Punya Fitur Mirip IG Stories
- Apple Kecolongan, Toko Aplikasi App Store Disusupi Malware