Facebook Tutup Fitur Live Shopping 1 Oktober, Fokus ke Reels

- Jejaring sosial Facebook mengumumkan akan menutup fitur “Live Shopping” pada 1 Oktober 2022. Pengumuman tersebut disampaikan langsung melalui blog resmi perusahaan.
Live Shopping adalah fitur siaran langsung yang memungkinkan pengguna melakukan aktivitas jual beli secara live di Facebook.
Berdasarkan pernyataan yang diberikan Facebook, penutupan fitur Live Shopping dilakukan agar perusahaan bisa lebih berfokus pada pengembangan Reels di Facebook dan Instagram.
“Dikarenakan perilaku menonton pengguna (telah) beralih ke video berdurasi pendek, kami mengalihkan fokus kami ke Reels di Facebook dan Instagram, (sebuah) produk video berdurasi pendek Meta,” tulis Facebook di blog resminya.
Baca juga: Pengguna Instagram Kini Bisa Belanja dan Bayar via Chat di DM IG
Pengguna akan tetap bisa menggunakan fitur “Facebook Live” untuk melakukan siaran langsung, tetapi pengguna dipastikan tidak akan dapat mengunggah produk dalam bentuk album atau memberi “tag” pada produk, ketika sedang melakukan siaran langsung.
Sebagai gambaran, fitur tag produk mempermudah penjual dan pembeli untuk melakukan pembelian. Penjual, dalam konteks ini, akan menampilkan harga barang produk berbentuk kolom selama siaran, sedangkan pembeli dapat mengeklik produk tersebut untuk melihat produk lebih detail ataupun membelinya.

Adapun melalui pengumuman penutupan fitur tersebut, pihak Facebook juga “mengajak” para penggunanya untuk bereksperimen menggunakan dan memanfaatkan fitur Reels di Facebook dan Instagram.
“Bila Anda (pengguna) ingin menjangkau orang-orang melalui video, cobalah bereksprimen menggunakan iklan Reels atau Reels di Facebook dan Instagram. Anda juga dapat memberi 'tag' produk di Reels Instagram, sehingga memungkinkan (pengguna) menemukan dan mempertimbangkan (produk pengguna) lebih mendalam,” papar Facebook.
Untuk diketahui, fitur Live Shopping milik Facebook diluncurkan pertama kali pada 2018 di Thailand. Tujuan peluncuran fitur ini ingin membantu para kreator (influencer) dapat menjual dan memamerkan produk mereka secara langsung, baik toko milik pribadi maupun toko afiliasi.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (4/8/2022), fitur tersebut mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2020. Di saat yang bersamaan, Facebook juga meluncurkan tab “Shop” secara khusus, seperti “Shops in Group” dan rekomendasi produk pada 2021.
Namun, tahun ini Facebook mengumumkan akan menutup fitur belanja tersebut. Adapun penutupan fitur Live Shopping juga sejalan dengan dedikasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram) belakangan ini, yang berupaya mengikuti algoritma dan tampilan dari TikTok.
Misalnya, merombak tampilan Reels yang semakin mirip TikTok dengan menyajikan rasio video 16:9 atau 9:16, dan menghadirkan fitur “Suggested For You” di Facebook yang sama dengan “For You” milik TikTok.
Baca juga: Bos Instagram Jawab Kritik Pedas Warganet soal IG yang Makin Mirip TikTok
Menurut laporan The Verge, perkembangan Reels yang dilakukan kemungkinan bisa menimbulkan “kekhawatiran” di kalangan pengguna lama Instagram. Sebab, pengguna bakal lebih banyak disuguhkan konten dari akun lain secara acak dibanding akun yang diikuti pengguna.
CEO Instagram Adam Mosseri sempat angkat suara terkait perombakan tampilan Reels. Mosseri menjelaskan bahwa Instagram akan terus mendukung konten foto, meski seiring berjalannya waktu akan semakin banyak konten berbentuk video di Instagram.
"Saya ingin menegaskan bahwa kami akan terus mendukung foto. Itu bagian dari warisan kami. Namun, saya percaya seiring waktu akan semakin banyak video di Instagram. Kami memperkirakan hal ini meskipun kami tak melakukan perubahan apa pun," jelas Mosseri dalam video yang diunggah di Instagram dengan handle @mosseri, Kamis (28/7/2022).
Terkini Lainnya
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Menutup Aplikasi Latar Belakang Bisa Hemat Baterai HP, Benarkah Demikian?
- Link dan Cara Main Tes Love Language yang Ramai Dibagikan di Medsos
- OnePlus 10T 5G Meluncur dengan Snapdragon 8+ Gen 1, Ini Spesifikasinya
- 2 Ponsel Samsung Galaxy Seri A Segera Masuk Indonesia
- Situs Game Origin Sudah Bisa Diakses, Epic Games Masih Diblokir Kominfo
- Oppo A77 4G Meluncur, Ini Bedanya dengan Versi 5G