cpu-data.info

Pendapatan YouTube Seret, Catatkan Pertumbuhan Terendah Dalam Dua Tahun Terakhir

Ilustrasi Youtube
Lihat Foto

- Pendapatan Youtube pada kuartal II-2022 dilaporkan melambat dan mencatatkan pertumbuhan terendah dalam dua tahun terakhir.

Menurut laporan Alphabet -induk Google serta Youtube- pendapatan iklan Youtube hanya tumbuh 4,8 persen pada kuartal II-2022 dibanding periode yang sama tahun 2021 (year-on-year/yoy), menjadi senilai 7,34 miliar dollar AS (sekitar Rp 111,1 triliun).

Angka tersebut meleset dari perkiraan analis yang menaksir pendapatan iklan Youtube untuk kuartal II-2022 akan naik 7 persen menjadi 7,49 miliar dollar AS (Rp 112 triliun).

Baca juga: Belanda Batasi Penggunaan Google Chrome di Sekolah, Ada Apa?

Pertumbuhan pendapatan iklan Youtube memang rendah jika dibandingkan kuartal II-2021. Saat itu, pendapatan Youtube naik 84 persen menjadi 7 miliar dollar AS (Rp 104,7 triliun) karena pandemi.

CFO Alphabet, Ruth Porat, dalam laporan pendapatan perusahaan juga mengaitkan lambatnya pendapatan iklan Youtube dengan perbandingan pertumbuhan yang signifikan selama pandemi, khususnya pada kuartal II-2021. Menurutnya, cukup wajar ketika pertumbuhan naik signifikan kemudian turun sebagaimana roda kehidupan.

"Waktu akan membawa kita melewati putaran. Jadi, itu perhitungan yang jelas," kata Porat kepada analis.

Baca juga: Pendapatan YouTube Menanjak di Tengah Pandemi Covid-19

Selainsiklus tersebut, Porat juga menyebut efisiensi klien yang beriklan di Youtube menjadi penyebab lainnya di tengah ketidakpastian ekonomi makro saat ini.

Sementara itu, menurut para analis, penurunan pendapatan iklan Youtube turut dipengaruhi oleh Youtube Shorts, fitur video pendek YouTube yang mirip dengan TikTok.

YouTube mengatakan perusahaannya sudah mulai memonetisasi Shorts, dengan menguji coba iklan di dalamnya. Namun, uji coba ini baru berjalan beberapa bulan terakhir, sehingga belum dapat diukur hasilnya.

Perlu dicatat bahwa pendapatan iklan Youtube yang disinggung di atas tidak termasuk pendapatan perusahaan dari langganan Youtube Premium dan Youtube TV.

Baca juga: Google Akhirnya Daftar PSE Kominfo, YouTube dan Gmail Aman dari Pemblokiran

Awal Juli ini Google mengatakan bahwa Youtube TV sudah memiliki 5 juta pelanggan dan pengguna uji coba gratis. Pencapaian ini membuat Youtube TV melampaui Disney Hulu yang merupakan layanan TV online berbayar terbesar di AS.

Google Cloud laris manis

Berbanding terbalik dengan Youtube, Google Cloud justru meraih pertumbuhan yang mengesankan pada kuartal II-2022. Pendapatan layanan penyimpanan virtual itu naik 36 persen (YoY) menjadi 6,28 miliar dollar AS (Rp 93,9 triliun), meski kerugian operasionalnya juga naik menjadi 858 juta dollar AS (Rp 12,8 triliun).

Dalam kesempataan yang sama, Porat mengatakan perusahaannya akan sedikit menunda perekrutan meskipun terus merekrut posisi penting.

"Meskipun kami menduga pertumbuhan jumlah karyawan akan stagnan pada tahun depan, kami akan terus merekrut posisi penting, terutama untuk talenta teknik dan teknis terbaik," ujarnya.

Hingga kuartal II-2022 sendiri Alphabet tercatat memiliki 174.014 karyawan, bertambah sekitar 10.108 orang dibanding kuartal sebelumnya, seperti dihimpun KompasTekno dari Variety, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Google Kurangi Jumlah Perekrutan Karyawan Baru

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat