Eropa Desak Apple Sediakan Alternatif App Store di iPhone
- Apple dikenal sebagai perusahaan yang memiliki sistem keamanan dan privasi yang ketat di perangkatnya, seperti iPhone. Namun, baru-baru ini Uni Eropa mengeluarkan undang-undang untuk mendesak Apple mengizinkan adanya toko aplikasi pihak ketiga di iPhone, Selasa (5/7/2022).
Seperti yang diketahui, untuk mengunduh sebuah aplikasi, biasanya pengguna akan mengunduhnya melalui toko aplikasi bawaan, yakni App Store (iOS) atau Google Play Store (Android).
Sementara itu, jika pengguna mengunduh aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga, berarti memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi secara mandiri di luar App Store ataupun Google Play Store.
Baca juga: Drama Fortnite vs Apple-Android, Ini Kerugian yang Harus Diketahui Gamer
Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah sideloading. Untuk saat ini, perangkat yang mengizinkan sideloading hanyalah perangkat Android, sedangkan iPhone buatan Apple tidak.
Adanya praktik sideloading membuka peluang kepada malware (sejenis virus, trojan, worm, dan sebagainya) yang disisipkan ke dalam aplikasi untuk masuk ke perangkat. Aplikasi yang tidak ditinjau di bawah naungan toko aplikasi resmi, dan hanya mengandalkan tinjauan mandiri dari pengguna, bisa melemahkan keamanan dalam perangkat.
Praktik sideloading ini tentunya bertentangan dengan prinsip iPhone yang sangat mengedepankan keamanan dan privasi dari perngguna. Ditambah, melalui iklan-iklan yang disuguhkan, pihak perusahaan seringkali menggaungkan masalah fitur keamanan dan privasi.
Namun dalam hal ini, sepertinya Uni Eropa tidak menyetujui prinsip yang dipegang Apple. Uni Eropa baru saja mengadopsi dua Rancangan Undang-Undang (RUU) dari usulan Komisi Eropa pada Desember 2020 lalu. Aturan tersebut terdiri dari Undang-Undang Pasar Digital (DMA) dan Paket Layanan Digital (DSA).
Meskipun tidak secara terang-terangan menyebutkan perusahaan Apple, Uni Eropa menuliskan standar dari perusahaan teknologi yang dianggap sebagai “gatekeeper” (penjaga gerbang) di sektor digital.
Dalam hal ini, Apple diduga sebagai salah satu perusahaan yang masuk standar untuk disebut sebagai gatekeeper.
Baca juga: Ketika Apple, Facebook, dan Google Tunduk pada Uni Eropa...
Dari Undang-Undang Pasar Digital Uni Eropa yang dikeluarkan, terdapat perubahan yang harus dilakukan perusahaan gatekeeper, salah satunya memungkinkan pengembang aplikasi untuk menggunakan sistem pembayaran dari aplikasi alternatif, atau mengizinkan pengguna mengunduh dari toko aplikasi alternatif.
Pemberlakuan kebijakan ini dilakukan guna untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan daya saing yang sehat. Perizinan toko aplikasi pihak ketiga dinilai juga dapat memfasilitasi platform-platform yang lebih kecil.
“Aturan umum di seluruh pasar tunggal akan mendorong inovasi, pertumbuhan, dan daya saing, serta memfasilitasi peningkatan platfrom lebih kecil, usaha kecil dan menengah, dan perusahaan rintisan yang mnemiliki kerangka kerja tunggal yang jelas di Uni Eropa,” demikian yang tertulis dalam undang-undang Uni Eropa.
Berdasarkan laporan undang-undang tersebut, dewan Uni Eropa akan secara resmi memublikasikan kebijakan tersebut dan akan mulai diberlakukan 20 hari setelah publikasi dilakukan.
Sebaliknya, Senior Vice President Apple Craig Federigh dalam acara KTT Web 2021, justru sempat memberikan pernyataan yang bertolak belakang, yaitu dengan menganjurkan audiens untuk terus mendukung keamanan iPhone.
“Sideloading merupakan teman terbaik (dari) penjahat (di) dunia maya,” imbuh Craig, dikutip KompasTekno dari BGR, Kamis (7/7/2022). Tanggapan tersebut ia berikan untuk merespons usulan dari Komisi Eropa.
Terkini Lainnya
- Cara Menautkan Akun WhatsApp ke HP Lain dengan Mudah dan Praktis
- Vivo OriginOS 5 Meluncur, Antarmuka dengan Sederet Fitur AI
- Genshin Impact 5.1 Dirilis, Bawa Karakter Xilonen Damage-nya "Sakit"
- AMD Umumkan Chip AI Instinct MI325X, Lebih Tangguh dari Nvidia H200
- 5 Smartphone yang Bakal Pakai Chipset Flagship MediaTek Dimensity 9400
- Inikah Sosok Asli "Satoshi Nakamoto" Sang Pencipta Bitcoin?
- HP Tecno Camon 30S Resmi, "Kembaran" Camon 30S Pro tapi Spesifikasi Dipangkas
- Cara Buat Rapat Online di Google Meets Pakai HP dengan Cepat dan Mudah
- Peneliti Temukan Cara agar Pemrosesan AI Bisa Hemat Energi
- Mesin Cuci "Nempel Dinding" Sharp Segera Rilis di Indonesia
- Gamer Indonesia Dipo Akbar Membalap untuk Tim E-sports Gresini MotoGP
- Jadwal Babak Point Rush dan Grand Finals FFWS SEA Fall 2024, 3 Tim Indonesia Main
- Sharp Ingin Genjot Pangsa Pasar Mesin Cuci Bukaan Depan di Indonesia
- Canva Rilis Paket Langganan Harian, Bisa Bayar Pakai GoPay
- 9 Smartphone Baru yang Rilis September 2024, Spesifikasi, dan Harganya
- Apa itu Game "Picka: 30 Days to Love" yang Ramai di Twitter dan Bisa Bikin "Baper"?
- Penghormatan Terakhir dari Minecraft untuk YouTuber "23 Tahun" Technoblade
- Pengguna Google Chrome di Android dan Windows Wajib Update Secepatnya
- OpenSignal Rilis Kecepatan Upload/Download Operator Seluler di Indonesia
- Ketika iPhone di Jepang Tak Lagi Termurah Sedunia...