cpu-data.info

Gamer Smartphone Diramal Makin Boros daripada Konsol dan PC

Ilustrasi bermain mobile game dengan smartphone
Lihat Foto

- Sejak pandemi Covid-19, game di perangkat smartphone (mobile game) mengalami pertumbuhan signifikan, termasuk dalam aspek angka pendapatan.

Popularitas mobile game atau game smartphone juga meningkat. Riset analis industri game Newzoo menunjukkan bahwa pada 2021 lalu game mobile menguasai 52 persen dari pangsa pasar game dunia, melebihi PC dan konsol.

Tahun heran bila kini, gamer lebih banyak menghabiskan uangnya untuk belanja di aplikasi game mobile, daripada game di PC dan konsol.

Pemain game mobile di seluruh dunia diperkirakan akan lebih boros dan menghabiskan uang tak kurang dari 136 miliar dollar AS atau setara Rp 1.975 triliun untuk belanja game mobile pada 2022 ini.

Baca juga: Bukti Game Mobile Lebih Cuan Dibanding PC dan Konsol

Setidaknya begitulah menurut laporan terbaru dari periset data mobile, Data.ai (dulu App Annie) yang bekerja sama dengan firma riset pasar International Data Corporation (IDC).

Angka belanja di game mobile tersebut jauh lebih tinggi ketimbang estimasi belanja game di PC dan konsol pada 2022 ini, yang masing-masing sebesar 42 miliar dollar AS (sekitar Rp 609,9 triliun) dan 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 580,9 triliun).

Grafik estimasi angka pembelanjaan game mobile, PC, dan konsol secara global untuk tahun 2022.Data.ai Grafik estimasi angka pembelanjaan game mobile, PC, dan konsol secara global untuk tahun 2022.
Menurut laporan Data.ai dan IDC yang sama, estimasi angka belanja gamer di aplikasi game mobile ini meningkat signifikan dari tahun lalu.

Pada 2021, angka belanja game mobile jumlahnya hampir mencapai 120 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.742 triliun). Tahun ini, angka belanja itu diramalkan naik ke 136 miliar dollar AS.

Bila melihat grafik yang dipublikasi oleh Data.ai di atas, tren belanja pada game mobile memang terus menanjak selama delapan tahun terakhir.

Sebagai gambaran, pemain game mobile menghabiskan 1,6 miliar dollar AS (setara Rp 23,2 triliun) per minggunya untuk belanja di aplikasi selama kuartal pertama (Januari-Maret) 2022.

Secara keseluruhan, game mobile di ponsel Android dan iOS mewakili 61 persen dari pasar video game global, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizChina.

Penyebab game mobile naik

Kepala insight pasat di Data.ai, Lexi Sydow mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor utama yang membuat popularitas maupun angka belanja game mobile terus meningkat selama beberapa tahun belakangan ini.

Baca juga: Daftar Game Mobile dengan Penghasilan Tertinggi 2021, PUBG Mobile Teratas

Pertama, game seluler kini menawarkan pengalaman yang lebih canggih untuk pemain. Misalnya, tampilan grafis yang kian ciamik hingga fitur bermain lintas platform (cross-platform).

Kedua, Sydow menggarisbawahi, peningkatan spesifikasi smartphone juga membuat game seluler semakin digemari. Ketiga, faktor pandemi Covid-19 juga akhirnya membuat lebih banyak orang ikut menghabiskan waktu bermain game di ponsel Android atau iOS miliknya.

Menurut data Data.ai, game mobile memiliki audiens yang beragam dibandingkan dengan pasar game lainnya.

Misalnya, sebanyak 47 persen game teratas menurut angka pembelanjaan, lebih condong ke wanita. Artinya game tersebut lebih cenderung menarik minat gamer wanita daripada pria.

Laporan juga menyebutkan, generasi Gen Z dan Baby Boomer juga telah menghabiskan lebih banyak uang untuk belanja di aplikasi game mobile, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari VentureBeat, Senin (30/5/2022).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat