cpu-data.info

Mengenal Do Kwon, Sosok di Balik Terra Luna yang Disebut Elizabeth Holmes-nya Kripto

Do Kwon (kanan), pendiri dan CEO Terraform Labs
Lihat Foto

- Token kripto Terra Luna bikinan Terraform Labs menjadi topik hangat akhir-akhir ini karena harganya yang turun terus menerus sampai lebih dari 90 persen. Padahal pada April lalu, harga Terra Luna naik sampai 119 dolar AS (Rp 1,7 juta) per keping koin.

Beragam upaya juga dilakukan perusahaan termasuk sosok di balik Terra Luna, Do Kwon untuk memulihkan harga aset kripto bikinannya.

Kiprah Do Kwon sendiri di dunia kripto tak main-main karena ia mampu menarik banyak investor dan dinilai sebagai revolusioner hingga sosoknya terpampang dalam daftar Forbes 30 Under 30 tahun 2019.

Namun kini pria berusia 29 tahun ini dijuluki sebagai Elizabeth Holmes-nya kripto oleh CoinDesk. Apa sebabnya?

Sebelum membahas musababnya, mari kita ulas tentang Elizabeth Holmes terlebih dahulu.

Siapa Elizabeth Holmes?

Elizabeth Holmes adalah miliarder muda yang menipu investor untuk startup alat kesehatan Theranos. Holmes memiliki gagasan membuat alat pendeteksi berbagai penyakit (hingga 240 jenis penyakit) dengan setetes darah.

Karena gagasannya yang menarik, sejumlah investor termasuk pendiri Oracle, Larry Ellison dan Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Theranos memberikan pendanaan pada Theranos.

Baca juga: Platform Jual-Beli Kripto Setop Perdagangan Terra Luna

Sayangnya berdasarkan laporan investigasi John Carreyrou, alat bikinan Holmes itu dinilai tidak akurat dalam mendeteksi jenis penyakit. Kesimpulan ini didapat setelah Carreyrou membandingkan hasil tes darag dari beebrapa alat tes umum dengan alat milik Theranos.

Alat yang digunakan untuk sebagian besar tes darah Theranos ternyata bukan hasil dari alat buatan perusahaan yang bernama Edison seperti yang diklaim sebelumnya. Theranos ternyata menggunakan alat tes darah dari perusahaan lain, yang bisa dibeli secara bebas. Jadi, paten dari Theranos masih berupa ide.

Meski sempat berkilah dan mengatakan Carreyrou iri terhadap pencapaiannya, gugatan demi gugatan terus bermunculan sejak saat itu. Pada tahun 2016, badan regulator AS kemudian resmi melarang Holmes mengedarkan dan mengoperasikan layanan tes darah besutannya.

Sejak saat itu, proses hukum terus berlanjut hingga pada akhirnya Holmes diputus bersalah atas empat dari 11 tuntutan terkait tindak penipuan investor.

Kenapa Do Kwon disebut Elizabeth Holmes di dunia kripto?

Saat meluncurkan Terra USD, Kwon mampu menjanjikan investor sesuatu yang menarik dan berguna, yaitu stablecoin yang terdesentralisasi, tetapi tanpa pendekatan yang canggih untuk membangunnya.

Baca juga: Harga Terra Luna Makin Anjlok, Sentuh Rp 94 Per Keping

Menurut CoinDesk, pada dasarnya Kwon menjiplak proyek token kripto yang sudah gagal. Pengamat juga sudah memperingatkan Kwon bahwa proyek yang sama yaitu Luna, akan gagal pula. Ini dibuktikan dengan gagalnya Terra Luna pada Mei 2021, ketika kapitalisasi pasar TerraUSD hanya 2 miliar dolar.

Kwon menilai kegagalan itu hanya kekeliruan yang tidak akan berdampak besar pada token kripto bikinannya. Praktik ini sama dengan Holmes yang begitu yakin teknologinya akan mengatasi kegagalan.

Dalam kasus Kwon, ia optimistis terus melanjutkan proyek Terra Luna. Semangatnya tersebut menarik minat investor untuk menyuntik Terra Luna hingga 40 miliar dolar AS. Oleh karena itu, kapitalisasi pasar Terra USD naik lebih dari 18 miliar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat