cpu-data.info

Bukan Game MOBA atau FPS, Ini Game Pertama yang Dipertandingkan di Turnamen E-sports

Ilustrasi game Spacewar yang dijalankan pada komputer PDP-10.
Lihat Foto

- Beberapa tahun belakangan, industri gaming global tengah diramaikan dengan ajang turnamen e-sports.

Olahraga cabang video game ini mempertandingkan game dari berbagai genre mulai dari first-person shooter (FPS), Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), Battle Royale, Racing, Sports, Fighting, Collectible Card Games (CCG), hingga Real Time Strategy (RTS).

Saat ini ajang e-sports dijejali dengan beragam game modern seperti Dota 2, F1, FIFA, Apex Legends, PUBG, League of Legends hingga game mobile layaknya Mobile Legends dan PUBG Mobile.

Untuk dapat bermain secara maksimal, tidak jarang peserta turnamen difasilitasi dengan perangkat pendukung yang mumpuni seperti PC berspesifikasi tinggi, monitor dengan refresh rate tinggi, mouse gaming, serta smartphone dengan prosesor flagship.

Baca juga: Turnamen E-sport IGC 2020 Tembus 10 Juta Penonton

Namun jauh sebelum lahirnya perangkat berteknologi canggih, ajang e-sports telah digelar dengan cara yang lebih sederhana. Turnamen e-sports pertama di dunia juga tidak mempertandingkan genre game populer seperti MOBA dan FPS.

Pertandingan e-sports digelar secara perdana pada 19 Oktober 1972 dan mengusung tajuk "Intergalatic Spacewar Olympic". Kala itu, sesi pertandingan digelar di Stanford Artificial Intelligence Lab, Los Altos, California.

Stanford Artificial Intelligence Lab merupakan salah satu tempat yang menyediakan PDP-10, sebuah perangkat komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan game.

Spacewar sendiri merupakan sebuah game yang dikembangkan oleh Steve Russell beserta lima koleganya di tahun 1962. Spacewar mengusung gameplay yang melibatkan dua buah pesawat luar angkasa yang disebut "the needle" dan "the wedge".

Baca juga: Final Fantasy V Pixel Remaster Meluncur 10 November, Bawa Grafik dan Gameplay Baru

Kedua pesawat antariksa tersebut saling meluncurkan tembakan misil sambil bermanuver di area luar angkasa yang dipenuhi bintang.

Ada dua kategori pertandingan yang digelar pada "Intergalatic Spacewar Olympic", yakni five-man free-for-all dan kategori tim.

Karena masih menyediakan mode permainan single-player, untuk menentukan pemenang, para peserta diberikan misi untuk dapat mencetak skor tertinggi.

Berbeda dengan turnamen e-sports modern, "Intergalatic Spacewar Olympic" tidak menjanjikan hadiah uang tunai.

Baca juga: Hasil Akhir PMPL ID Spring 2022, ION Esports Juara, Bawa Hadiah Rp 490 Juta

Dihimpun KompasTekno dari Kotaku, Rabu (3/5/2022), peserta yang lolos sebagai pemenang justru diberikan hadiah berupa paket berlangganan majalah Rolling Stone selama satu tahun.

Di akhir pertandingan, dua peserta Slim Tovar dan Robert E. Maas dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori tim. Sementara Bruce Baumgart menyandang menjadi juara tunggal di kategori five-man free-for-all.

Berselang delapan tahun sejak digelarnya turnamen e-sports pertama, Atari, perusahaan game kenamaan, mulai melanjutkan tradisi e-sports dengan menggelar perlombaan bertajuk "Space Invaders Championship".

Berbeda dengan "Intergalatic Spacewar Olympic", lomba yang satu ini memiliki skala yang lebih besar. Turnamen ini melibatkan lebih dari 10.000 peserta sekaligus.

Baca juga: Qualcomm Gelar Turnamen E-sports Snapdragon Pro Series, Gamer Indonesia Bisa Daftar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat