Harga Smartphone Diprediksi Makin Mahal, Tertinggi di Korea Selatan
- Smartphone generasi baru yang dilengkapi dengan teknologi terkini biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal.
Misalnya saja Galaxy A53 yang belum lama ini diluncurkan di Indonesia, dibanderol seharga Rp Rp 5.999.000 (RAM 8/128 GB). Harga ini lebih mahal dibanding pendahulunya yaitu Galaxy A52 yang dibanderol Rp 4.999.000 dengan kapasitas RAM dan penyimpanan yang sama.
Hal ini juga diakui oleh firma riset Strategy Analytics. Perusahaan riset ini menyebutkan bahwa harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) smartphone skala global saat ini sudah mendekati 300 dolar AS atau setara Rp 4,3 juta.
Ke depannya, Strategy Analytics memperkirakan ASP smartphone global akan lebih dari 300 juta dolar AS. Jika taksiran ini terbukti, maka harga jual rata-rata smartphone global akan menuai rekor tertinggi sejak tahun 2013.
Baca juga: 15 Daftar HP 5G dengan Harga Rp 2-5 Jutaan, Smartphone Baru Jelang Lebaran 2022
Adapun pendapatan dari grosir smartphone global tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 2 persen tahun ke tahun (year on year/YoY). Pertumbuhan ini diprediksi terus naik sepanjang periode hingga tahun 2027.
Wilayah termurah dan termahal
Strategy Analytics juga merilis beberapa wilayah dan negara dengan haraga jual rata-rata smartphone termurah hingga termahal pada tahun 2021. Hasil riset menunjukkan bahwa Afrika dan kawasan Asia Pasifik merupakan wilayah dengan smartphone termurah secara global.
Negara dengan harga jual rata-rata smartphone termahal juga ada di wilayah Asia, yaitu Korea Selatan. Penyebabnya adalah karena smartphone lipat Samsung yang dijual di negara asalnya. Hal ini dinilai mendorong harga rata-rata smartphone di negara tersebut.
Padahal pada tahun sebelumnya, yaitu pada 2020, Jepang lah yang menjadi negara dengan ASP smartphone tertinggi.
Baca juga: HP Rekondisi Makin Populer pada 2021, Pertumbuhannya Kalahkan Smartphone Baru
Strategy Analytics mengatakan bahwa tidak ada negara lainnya yang akan menyalip Korea Selatan sebagai negara dengan harga jual rata-rata smartphone tertinggi, setidaknya hingga lima tahun ke depan. Artinya, negeri Gingseng itu akan tetap dalam posisinya hingga tahun 2027.
Faktor naiknya harga smartphone
Dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Sabtu (23/4/2022), chip menjadi faktor utama naiknya harga rata-rata smartphone. Sebab, smartphone Android dan iPhone yang makin populer digunakan pengguna, mendorong perusahaan semikonduktor untuk terus berinovasi.
Laporan dari firma riset Siltronic juga menunjukkan bahwa permintaan terbesar untuk wafer 12 inci pada tahun 2020 berasal dari pasar smartphone dengan persentase hingga 25 persen.
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Jadwal Playoff MPL ID S9 Hari Ke-2, Ada Laga El-Clasico Jilid Tiga
- Mark Zuckerberg Dilarang Masuk ke Rusia Selamanya
- Jumlah Pengguna Harian Snapchat Tumbuh Pesat Dibanding Facebook dan Twitter
- Ajang "Ramadan Berbagi THR" Vivo, Bisa Jajal V23 5G dan Nonton Turnamen PUBG
- Hasil MPL ID S9 Babak Playoff Hari Pertama, Bigetron Alpha dan Alter Ego "Pulang Kampung"