Sejarah Tinder, Medium Pencarian Jodoh Online
- Aplikasi pencari jodoh secara online, Tinder, tergolong salah satu dating apps yang cukup populer. Aplikasi ini bahkan sudah menyabet sejumlah penghargaan seperti 2022 Editors Top Pick Innovative Award dan 2022 Dating Sites Reviews Single's Choice Gold Award.
Aplikasi ini dapat menyajikan rekomendasi pasangan berdasarkan kota tempat tinggal, kepercayaan, hobi, hingga orientasi seksual.
Deretan faktor tersebut dipercaya dapat memperbesar peluang penggguna menemukan pasangan yang cocok, bahkan tidak jarang yang berakhir hingga ke pelaminan.
Di balik ketenaran Tinder, ada segelintir sosok penting yang berpengaruh di pengembangan aplikasi tersebut.
Tinder dibangun di bawah naungan startup Hatch Lab yang didirkan oleh Sean Rad, Jonathan Badeen, Justin Mateen, Joe Munoz, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe.
Aplikasi ini diluncurkan perdana untuk perangkat berbasis iOS pada 12 September 2012. Kemunculan Tinder menimbulkan kehebohan, terutama di kalangan mahasiswa.
Baca juga: Apa Itu Tinder Swindler yang Ramai di Twitter?
Berdasarkan data dari Boost Matches, total unduhan Tinder mencapai 1 juta kali pada awal tahun 2013.
Kemudian pada Juli 2013, Tinder mulai bisa digunakan di ponsel Android, setelah diminta oleh lebih dari 800.000 orang.
Pada tahun yang sama, Tinder memperluas pasar dan menjangkau sejumlah negara di luar Amerika Serikat, seperti Inggris, Kanada, Australia, serta deretan negara lainnya.
Masuknya Tinder ke pasar internasional membuka peluang bagi aplikasi ini untuk mendapat jumlah pengguna yang berlipat ganda.
Tahun 2014, keberhasilan Tinder mulai terlihat. Aktivitas pengguna dalam aplikasi semakin besar. Dalam satu hari, ada sebanyak 1 miliar kali swipe yang dilakukan pengguna Tinder secara keseluruhan.
Aplikasi Tinder sendiri menggunakan gestur swipe atau mengusap layar ke kanan serta ke kiri, untuk menemukan pasangan yang cocok.
Selain itu, pada tahun yang sama, dilaporkan bahwa valuasi aplikasi kencan ini mencapai 1 miliar dollar AS.
Pada 2014 Tinder juga untuk pertama kalinya memperkenalkan layanan premium Tinder Plus. Layanan ini memungkinkan penggguna untuk dapat menikmati sejumlah fitur premium, salah satunya seperti jumlah likes yang tidak terbatas, fitur Rewind, dan Passport.
Layanan kencan online seperti Tinder sejatinya memang dapat digunakan secara gratis oleh pengguna. Namun, terdapat batas swipe dan like yang bisa diakses pengguna setiap harinya.
Terkini Lainnya
- Bisnis Diprediksi Membaik, Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Instagram Uji Coba Fitur Musik di Unggahan Feed, Pengguna Indonesia Sudah Kebagian
- Link dan Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2022, Cek Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
- Kenapa Battery Health iPhone Cepat Turun dan Perlukah Khawatir?
- Arti Warna Jalan Biru, Hijau, Abu-abu, Kuning, dan Merah di Google Maps
- 2 Cara Menghapus Halaman Kosong di Microsoft Word dengan Mudah