cpu-data.info

Boeing Setop Beli Titanium dari Rusia, Airbus Tetap Lanjut

Salah satu bangunan di pabrik Boeing di Seattle, Washington.
Lihat Foto

- Sejumlah perusahaan penerbangan, seperti Boeing dan Airbus, memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia, akibat invasi yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina.

Sebelum menyetop bisnisnya dengan Rusia, Boeing sendiri memiliki sebuah kontrak dengan perusahaan asal Rusia, yaitu VSMPO-AVISMA, untuk mengimpor logam yang berguna untuk produksi pesawat, yaitu titanium.

Bahan baku titanium ini digunakan untuk memproduksi berbagai komponen bagian pesawat, seperti komponen roda pendaratan (landing gear).

Dengan putusnya kontrak tersebut akibat efek dari sanksi AS tadi, Boeing mengatakan bahwa pihaknya tak khawatir kekurangan titanium lantaran sudah memiliki stok yang cukup.

Baca juga: Airbus dan Boeing Setop Kirim Suku Cadang Pesawat ke Rusia

“Boeing memiliki persediaan titanium yang cukup banyak, sebagai efek dari inisiatif kami beberapa tahun yang lalu untuk membedakan beragam bahan yang kami dapat dari aneka perusahaan global,” tulis Boeing di situs resminya.

“Saat ini, kami telah menyetop pembelian titanium dari Rusia dan persediaan titanium kami dipastikan akan cukup untuk produksi pesawat dalam jangka panjang,” imbuh Boeing.

Airbus tetap beli titanium dari Rusia

Sementara itu pabrikan pesawat Airbus mengatakan pihaknya terus memasok titanium dari Rusia dan negara lain, namun tidak membelinya secara langsung, melainkan dari pemasok tingkat pertama.

Baca juga: Film Downfall di Netflix Soroti MCAS Boeing Penyebab Lion Air JT610 Jatuh

Landing gear peasawat Boeing 737.Twitter/golfcharlie232 Landing gear peasawat Boeing 737.

"Semuanya sesuai dengan sanksi," ujar perwakilan Airbus, dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (10/3/2022).

Airbus juga mengatakan bahwa mereka bergantung pada Rusia untuk setengah dari keseluruhan kebutuhan titaniumnya.

Sumber industri mengatakan Airbus menerima titanium Rusia terutama dari VSMPO-AVISMA dengan beberapa bagian titanium untuk komponen landing gear, yang dipasok oleh Hydromash yang berbasis di Nizhny Novgorod.

Selain itu, program helikopter militer NH90 dan Tiger mengandalkan titanium Rusia, menurut laporan tahunan Airbus 2019.

Pemasok titanium terbesar

Chief Executive VSMPO-AVISMA, Dmitry Osipov turut menanggapi sejumlah perusahaan, termasuk Boeing, yang mundur dari kontrak pembelian titanium.

Menurut dia, pihaknya saat ini akan menggodok strategi baru untuk melancarkan bisnisnya di sejumlah pasar yang membutuhkan titanium.

Baca juga: Airbus Bikin Pesawat yang Bisa Autopilot di Darat dan Udara

“Kami sangat menyesal bahwa kontrak kami dengan sejumlah mitra jangka panjang kami disetop. Saat ini, kami mengarahkan kebijakan penjualan kami ke pasar lainnya,” tutur Dmitry.

Sebagai informasi, VSMPO-AVISMA digadang-gadang merupakan pemasok titanium terbesar di dunia, dan memiliki sejumlah kerja sama dengan beberapa produsen pesawat global, termasuk Airbus dan Boeing.

Titanium sendiri konon diperlukan pesawat sebagai material dasar atau bahan komoditas yang bisa memberikan tingkat kekokohan ekstra pada sejumlah komponen pesawat, seperti mesin, landing gear, dan lain sebagainya, namun tetap membuat komponen tersebut ringan.

Selain itu, titanium juga diklaim kuat menahan temperatur tinggi dan bisa tahan terhadap efek karatan dalam jangka panjang.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat