Apa Itu Carding? Mengenal Bahaya dan Cara Mencegahnya

- Carding merupakan salah satu bentuk kejahatan siber (cyber crime) yang berkaitan dengan dunia perbankan, khususnya kartu kredit.
Kasus Carding di Indonesia sempat terjadi pada tahun 2020 dengan pelaku seorang pembobol kartu kredit dan dua orang agen travel.
Pada kasus kejahatan tersebut, seorang pembobol itu memiliki peran untuk membeli fasilitas travel, seperti tiket pesawat dan hotel, yang diperoleh dari pencurian kartu kredit. Sedangkan dua orang agen travel, berperan menjadi penadah dari aksi kejahatan itu.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengenali Situs Web Palsu agar Terhindar dari Scam
Ketiganya memperoleh keuntungan lebih dari Rp200 juta berkat aksi kejahatan Carding, yang telah dilakukan sejak awal 2018 itu, sebagaimana dilansir , Selasa (8/3/2022).
Dari kasus tersebut, diketahui bahwa Carding bisa sangat merugikan seseorang yang memiliki kartu kredit. Pasalnya, tindakan pencurian dalam Carding bisa dilakukan lintas batas negara.
Seorang pembobol pada kasus itu mengaku mendapatkan kartu kredit kebanyakan dari milik orang Jepang. Melihat luasnya jangkauan kejahatan ini beroperasi tak mungkin bila pencuriannya dilakukan secara konvensional.
Lalu, sebenarnya apa itu Carding? Bagaimana bahaya Carding dan cara mencegahnya? Simak penjelasan lengkap berikut ini.
Apa itu carding?
Carding adalah kegiatan berbelanja dengan menggunakan nomor dan identitas kartu kredit milik orang lain. Data kartu kredit itu diperoleh dengan cara mencuri, yang biasanya bersumber dari situs ilegal dan jaringan spammer. Pelakunya biasa disebut dengan Carder.
Dalam artikel ilmiah “Tinjauan Hukum Pidana Terhadap Carding sebagai Salah Satu Bentuk Cybercrime” oleh Cahyo Handoko, disebutkan bahwa Carder biasanya melakukan pencurian nomor kartu kredit untuk membeli barang secara online.
Kemudian barang yang dibeli dari Carding itu, bakal dijual oleh Carder untuk mendapatkan uang demi memperkaya diri. Kejahatan dari Carder ini sifatnya non-violence, yang artinya kejahatan tidak menimbulkan kekacauan secara langsung, tapi dampaknya sangat besar.
Bahaya Carding yang cukup serius adalah munculnya tagihan kartu kredit pada korban secara tiba-tiba, padahal ia tidak sedang berbelanja apa pun. Ini bisa terjadi karena Carder berhasil mencuri data kartu kredit korban dan menggunakannya untuk berbelanja.
Sementara itu, terdapat beberapa jenis tindakan yang tergolong dalam Carding. Sebagaimana dilansir Bank OSBC NISP, berikut empat jenis Carding:
1. Wiretapping
Wiretapping merupakan jenis Carding yang berupa penyadapan transaksi kartu kredit melalui jaringan komunikasi. Pelaku penyadapan bisa memperoleh banyak informasi pribadi yang menimbulkan kerugian besar bagi korban.
2. Counterfeiting
Terkini Lainnya
- 5 Cara Cek Prosesor Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- Google Suntik Model AI Veo 2 ke YouTube Shorts, Ini Fungsinya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Hari Perempuan Sedunia 2022, Ini 5 Wanita yang Berpengaruh di Bidang Teknologi
- Setop Jual iPhone di Rusia, Segini Kerugian Apple per Hari
- HP Murah Samsung Bakal Dijual tanpa Charger?
- 3 Smartphone Anyar Samsung Siap Masuk Indonesia, Dua di Antaranya Ponsel 5G
- Samsung Diretas, 190 GB Data Kode Penting Perangkat Galaxy Dibobol