cpu-data.info

Setop Jual iPhone di Rusia, Segini Kerugian Apple Per Hari

Ilustrasi iPhone 12 dan iPhone 12 Pro.
Lihat Foto

- Buntut invasi Rusia ke Ukraina, Apple memutuskan untuk hengkang dari pasar Rusia, alias berhenti menjual produk bikinannya macam iPhone, iPad, hingga Mac di Rusia untuk sementara waktu.

Namun, keputusan tersebut tampaknya harus dibayar oleh perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat ini dengan potensi kerugian materiil hingga jutaan dollar AS per hari.

Setidaknya begitulah menurut perhitungan dari Burga, produsen pembuat casing smartphone yang berbasis di Lithuania.

Dalam laporan Burga, Apple diestimasikan berpotensi kehilangan pemasukan (revenue) sebesar 3 juta dollar AS setiap harinya gara-gara berhenti menjual iPhone di Rusia. Angka itu setara dengan Rp 43,2 miliar.

Baca juga: Dari Apple hingga Netflix, Ini Daftar Perusahaan Teknologi yang Blokir Rusia

Bila, iPhone tak dijual selama satu tahun di Rusia, maka Apple berpotensi kehilangan pemasukan hingga 1,14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,4 triliun.

Di Rusia, Apple memang memiliki pangsa pasar yang cukup banyak. Itulah mengapa Apple sempat menyebut Rusia sebagai salah satu wilayah pasar yang menjanjikan.

Menurut data IDC, perusahaan rintisan Steve Jobs berada di peringkat tiga sebagai vendor smartphone terbesar di Rusia, dengan menguasai 15 persen pangsa pasar ponsel pada kuartal III-2021, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Blog Burga, Selasa (8/3/2022).

Apple dengan iPhone bikinannya berhasil menguasai 15 persen pangsa pasar smartphone di Rusia pada kuartal III-2021.Burga Apple dengan iPhone bikinannya berhasil menguasai 15 persen pangsa pasar smartphone di Rusia pada kuartal III-2021.
Hanya kerugian kecil?

Sampai saat ini, imbas keputusan Apple untuk berhenti menjual produk di Rusia masih belum terlihat memengaruhi keuangan perusahaan. Dampak dari keputusan ini agaknya baru akan tercermin dalam laporan keuangan selanjutnya.

Bila prediksi Burga benar, potensi kerugian 1,14 miliar dollar AS yang dirasakan Apple gara-gara tak menjual produknya di Rusia itu diprediksi tak akan berpengaruh secara signifikan pada keuangan Apple.

Hal ini mengingat kinerja keuangan Apple yang positif sepanjang tahun 2021. Menurut data Statista, Apple berhasil mencetak rekor baru dengan membukukan pendapatan sebesar 365,82 miliar dollar AS atau setara Rp 5.263 triliun sepanjang tahun fiskal 2021.

Baca juga: 5 Vendor Smartphone dengan Pendapatan Tertinggi 2021, Apple Teratas berkat 5G

Yang paling baru, Apple melaporkan bahwa perusahaan berhasil mendapatkan revenue 123,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.782 triliun) untuk kuartal I tahun fiskal 2022 yang berakhir pada 25 Desember 2021.

Angka pendapatan tiga bulanan tersebut 120 kali lipat lebih besar dari potensi kerugian 1,14 miliar dollar AS bila Apple tak menjual produknya di Rusia selama satu tahun, sebagaimana diungkap Burga tadi.

Itulah mengapa keputusan hengkanya Apple dari pasar Rusia diprediksi tak akan berpengaruh banyak pada keaungan perusahaan.

Namun, kepastian dampak dari keputusan tersebut baru bisa dipastikan pada laporan keuangan di kuartal selanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat