cpu-data.info

Samsung Diretas, 190 GB Data Kode Penting Perangkat Galaxy Dibobol

ilustrasi Samsung
Lihat Foto

- Insiden peretasan kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung.

Akibat insiden ini, data Samsung sebesar 190 GB dilaporkan bocor ke publik. Data tersebut berisi sejumlah source code penting, seperti bootloader produk baru Samsung, source code untuk autentikasi akun Samsung, hingga algoritma untuk autentikasi biometrik.

Samsung sendiri membenarkan bahwa perusahaannya telah diretas dan sejumlah data internal dicuri. Namun, perusahaan memastikan bahwa tidak ada data atau informasi pribadi milik pengguna yang terdampak.

Baca juga: Cara Lapor jika Akun WhatsApp Kena Hack

"Menurut analisis awal kami, pelanggaran tersebut melibatkan beberapa kode sumber (source code) yang berkaitan dengan pengoperasian perangkat Galaxy, tetapi tidak termasuk informasi pribadi konsumen atau karyawan kami," kata juru bicara Samsung.

Insiden peretasan Samsung ini pertama kali dilaporkan terjadi pada pekan lalu. Dalangnya diduga adalah kelompok peretas bernama LAPSUS$. Grup hacker ini juga dilaporkan barhasil meretas produsen chip GPU, Nvidia baru-baru ini.

LAPSUS$ dilaporkan meretas dan mencuri 190 GB data internal Samsung berupa source code perangkat Galaxy. Lalu membagikannya sebagai file torrent ke grup Telegram.

Samsung sendiri tidak menjelaskan secara rinci terkait ukuran data dan source code (kode sumber) perangkat Galaxy apa yang berhasil dicuri. Pun, tidak mengungkap siapa dalang dari peretasan tersebut.

Namun, untuk saat ini, Samsung menegaskan bahwa insiden peretasan dan kebocoran data ini tidak berdampak terhadap bisnis perusahaan ataupun pengguna perangkat bikinannya.

Baca juga: Samsung Tangguhkan Penjualan Ponsel dan Chip ke Rusia

"Kami telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi, dan akan terus melayani pelanggan kami tanpa gangguan," tulis juru bicara Samsung, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GSMArena, Selasa (8/2/2022).

Kendati Samsung sudah mengatakan bahwa insiden ini tidak berdampak pada pengguna, ada baiknya pengguna untuk mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengguna perangkat Galaxy bisa mengubah password pada akun layanan Samsung di perangkat miliknya dan mengaktifkan fitur otentikasi dua langkah (two factor authentication/2FA) untuk tambahan perlindungan pada akun, sebagaimana dihimpun dari SamMobile.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat