cpu-data.info

Dari Apple hingga Netflix, Ini Daftar Perusahaan Teknologi yang Blokir Rusia

Ilustrasi penggunaan ponsel
Lihat Foto

- Sejumlah perusahaan teknologi memblokir layanan dan produknya di Rusia, sebagai imbas operasi militer terhadap Ukraina.

Langkah ini juga ditempuh perusahaan menyusul sanksi ekonomi yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sebagian negara Uni Eropa terhadap Rusia.

Facebook dan Youtube misalnya menyetop fitur iklan yang memungkinkan akun media yang dikelola pemerintah Rusia untuk memonetisasi layanannya.

Langkah serupa juga dilakukan Twitter, namun blokir iklan tidak hanya dilakukan untuk Rusia, melainkan juga Ukraina. Perusahaan menyatakan hal ini dilakukan untuk menjaga visibilitas informasi keselamatan publik.

Selain beberapa perusahaan tersebut, sejumlah perusahaan teknologi lainnya juga menyetop penjualan produknya di Rusia, misalnya Apple, AMD hingga Samsung. Dihimpun KompasTekno dari berbagai sumber, Senin (7/3/2022) berikut daftar perusahaan teknologi yang blokir Rusia.

YouTube

Youtube memblokir media Rusia yakni RT dan Sputnik, serta beberapa channel yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia. YouTube memblokir iklan dari saluran tersebut, sehingga channel tidak bisa melakukan monetisasi. Dengan begitu, media tersebut tidak dapat menghasilkan uang lagi dari Youtube.

Baca juga: Samsung Tangguhkan Penjualan Ponsel dan Chip ke Rusia

"Kami menghentikan sejumlah channel (Rusia) yang menghasilkan uang di Youtube, termasuk beberapa channel Rusia yang berafiliasi dengan sanksi belum lama ini," kata Youtube dikutip KompasTekno dari Reuters.

Selain itu, juru bicara Youtube, Farshad Shadloo, juga menegaskan pihaknya akan mengatur agar media yang dikelola pemerintah Rusia tidak direkomendasikan ke pengguna. Beberapa channel itu juga akan dibatasi penayangannya di Ukraina, karena permintaan pemerintah Ukraina.

Dalam praktiknya, Youtube memberikan label yang menunjukkan bahwa konten dari media terkait adalah konten yang dikelola oleh negara Rusia. Sayangnya Youtube tidak merinci daftar channel Rusia yang diblokir dari fitur monetisasi di platform-nya.

Facebook

Senada dengan Youtube, Facebook memblokir media yang didukung pemerintah Rusia untuk menjalankan iklan dan monetisasi di platform-nya.

Kebijakan ini bahkan berlaku secara global. Dengan kata lain, akun media tersebut tidak dapat menjalankan iklan untuk audiens di mana pun. Kebijakan ini disebut Facebook sudah dijalankan dan akan berlanjut hingga akhir pekan.

Selain memblokir iklan, raksasa media sosial itu juga akan menambahkan label "media pemerintah Rusia" pada akun-akun terkait.

Hal ini menuai kritik dari pemerintah Rusia yang meminta Facebook untuk mengehentikan upaya pengecekan fakta dan label konten dari media milik negara. Namun, kritik tersebut ditolak oleh Facebook dengan dalih melindungi pengguna di platform-nya.

Baca juga: Upaya Facebook dan Twitter Lindungi Pengguna di Ukraina

Upaya lainnya yang dilakukan Facebook untuk melindungi pengguna yaitu akses cepat ke fitur kunci profil yang memungkinkan pengguna di Ukraina untuk mengunci akun Facebook mereka.

Dengan begitu, mereka yang bukan temannya, tidak dapat melihat postingan, foto bahkan stories dari akun yang dikunci.

Tak hanya itu, Facebook juga mendirikan "Special Operations Center" atau Pusat Operasi Khusus untuk membantu pengguna mengetahui perkembangan yang terjadi di Ukraina.

Twitter

Seperti Facebook dan Youtube, Twitter juga memblokir iklan sebagai respons perusahaan atas perang Rusia-Ukraina. Alih-alih Rusia saja, Twitter juga memblokir iklan di Ukraina, demi memastikan visibilitas informasi keselamatan publik.

"Kami menangguhkan iklan iklan di Ukraina dan Rusia untuk sementara, demi mengutamakan informasi keselamatan publik yang penting dan agar iklan tidak mengganggunya," kata Twitter dalam cuitannya.

Baca juga: AMD dan Intel Kompak Berhenti Jual Prosesor ke Rusia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat