Hybrid Working Jadi Tren, Berikut Manfaat dan Teknologi yang Bisa Tingkatkan Produktivitas
- Bekerja dengan konsep hibrida (hybrid working) menjadi tren di era kenormalan baru atau new normal. Pasalnya, bekerja dengan konsep tersebut dinilai lebih menguntungkan, baik bagi perusahaan maupun karyawan.
Untuk diketahui, hybrid working adalah kombinasi antara bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan bekerja di mana saja, termasuk dari rumah.
Dengan menerapkan konsep tersebut, perusahaan memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk menerapkan sistem kerja yang dinilai paling efektif.
Diberitakan , Jumat (4/2/2022), hybrid working berdampak positif terhadap finansial perusahaan, mulai dari efisiensi biaya sewa kantor, penggunaan utilitas bangunan, penyediaan transportasi karyawan, hingga konsumsi energi.
Baca juga: 3 Inovasi Smartphone Masa Kini yang Bikin Pengguna Happy
Bagi karyawan, kerja dengan konsep hybrid juga memberi banyak keuntungan. Bahkan, memberi kesempatan pada karyawan untuk berkarya dan berekspresi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Pertama, bekerja dengan konsep hybrid working dinilai dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Hasil studi Owl Labs yang dilansir Forbes, Jumat (4/2/2022), menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja secara jarak jauh atau remote dan hibrida merasa 22 persen lebih bahagia ketimbang mereka yang bekerja di kantor.
Survei tersebut juga mengungkap bahwa karyawan yang bekerja secara hybrid memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Mereka juga lebih fokus dan produktif daripada bekerja di kantor.
Kedua, hybrid working juga berdampak terhadap kesehatan mental karyawan. Ketika pekerja telah terbiasa dengan sistem kerja hybrid sejak awal pandemi Covid-19, karyawan kembali mendapatkan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.
Penelitian Ergotron bertajuk The Envolving Office: Empower to Work Vibrantly in 2022 yang melibatkan 1.000 pekerja penuh waktu menyebutkan, 56 persen responden mengaku bahwa kesehatan mental serta keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi lebih baik setelah bekerja secara hibrida.
Dengan bekerja secara hybrid, mereka mengaku dapat melakukan aktivitas fisik secara intensif daripada saat bekerja penuh waktu di kantor. Itu artinya, karyawan memiliki waktu luang lebih banyak sehingga dapat menjaga kesehatan fisiknya.
Ketiga, karyawan kini tak perlu lagi bepergian serta menghabiskan waktu di jalan menuju kantor. Alhasil, mereka memiliki waktu luang yang lebih banyak dan dapat digunakan untuk melakukan aktivitas lain selain bekerja.
Baca juga: Sokong Sektor Kesehatan hingga Industri Penyiaran, Berikut Sederet Kegunaan Teknologi 5G
Mereka dapat memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan lain, seperti berolahraga, bercengkerama dengan keluarga, menjalani hobi, atau mengikuti pelatihan (workshop).
Keempat, fleksibilitas yang ditawarkan sistem kerja hybrid dinilai dapat meningkatkan produktivitas individu ketimbang WFO dari pagi hingga sore selama hari kerja. Dengan sistem ini, karyawan dapat menentukan sendiri tempat kerja yang diinginkan, baik dari rumah maupun tempat-tempat lain yang membuat mereka nyaman.
Peningkatan produktivitas tersebut disebabkan beberapa hal. Salah satunya, tekanan pekerjaan yang cenderung berkurang selama bekerja secara hybrid.
Selain itu, hubungan mikro antarkaryawan ketika menjalankan hybrid working juga dapat menjadi salah satu pendongkrak produktivitas.
Baca juga: Konektivitas 5G, Modal Adopsi Teknologi Metaverse yang Bakal Jadi Tren Global pada 2022
Pasalnya, karyawan masih bisa bertemu secara tatap muka dalam satu waktu untuk mengobrol dan mendiskusikan ide-ide baru. Hal ini dapat meningkatkan kolaborasi dan kualitas hubungan kerja antarkaryawan.
Dengan begitu, kualitas kehidupan pekerja dapat lebih baik dan berpengaruh terhadap peningkatan performa kerja.
Perangkat untuk mendukung produktivitas
Meski terlihat mudah, pekerjaan yang dilakukan secara hibrida juga memiliki tantangan, yakni dalam mengatur waktu dan mendapatkan kepercayaan dari pihak perusahaan.
Karyawan perlu membuktikan pada perusahaan bahwa pekerjaannya terselesaikan dengan baik. Untuk itu, mereka perlu didukung dengan perangkat teknologi yang dapat dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan secara jarak jauh.
Baca juga: Jadi Tren di Masa Depan, Apa Saja Kemudahan yang Ditawarkan Smartphone Lipat?
Sebagai informasi, sistem bekerja jarak jauh yang diterapkan di era kenormalan baru dapat berjalan lancar karena pemanfaatan perangkat berteknologi.
Nah, saat karyawan memutuskan untuk bekerja secara hibrida, mereka juga perlu menyiapkan perangkat pendukung yang dapat mengoptimalkan produktivitasnya dan mudah dibawa-bawa, seperti smartphone Oppo Reno7 Series 5G.
Untuk diketahui, Oppo merupakan vendor smartphone dengan kualitas mumpuni sekaligus leading 5G technology smartphone sejak 2021.
Oppo Reno7 Series 5G merupakan produk terbaru dari Oppo yang terdiri dari Reno7 5G dan Reno7 Z 5G. Dilengkapi dengan prosesor 5G yang memberikan kompatibilitas dengan seluruh operator telekomunikasi penyelenggara jaringan 5G di Indonesia.
Baca juga: Canggih, Ini 5 Teknologi Masa Depan dalam Film yang Berujung Jadi Kenyatan
Selain sebagai alat komunikasi, seri smartphone tersebut sudah dilengkapi dengan fitur penunjang yang cocok untuk digunakan karyawan yang bekerja secara hibrida. Dengan begitu, karyawan dapat menggunakannya sebagai alat kerja di samping berkoordinasi dan berkomunikasi dengan rekan kerja.
Adapun salah satu fitur andalan yang dapat menunjang produktivitas serta mobilitas tinggi karyawan pada Oppo Reno7 5G adalah pengisi daya supercepat (fast charging).
Tak hanya itu, smartphone tersebut telah dibekali dengan teknologi fast charging 65W SUPERVOOC dan baterai berkapasitas 4.500 mili-Ampere hour (mAh).
Berkat teknologi tersebut, Oppo Reno7 5G hanya membutuhkan waktu sekitar 31 menit agar daya pada baterai terisi 100 persen.
Baca juga: Beralih ke Gaya Hidup Cerdas, Ini Deretan Gadget Multiperangkat Canggih yang Wajib Dimiliki
Anda pun dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan lewat ponsel atau mengikuti meeting online tanpa khawatir kehabisan daya.
Oppo Reno7 5G memiliki kompatibilitas 5G pada frekuensi band N1, N3, dan N40 berkat keberadaan prosesor 5G Mediatek Dimensity 900 5G. Sementara, dari segi layar, Reno7 5G mengusung layar besar berukuran 6,4 inci AMOLED.
Lelah bekerja, pengguna dapat mencari hiburan pada waktu luang dengan pengalaman gaming, multimedia, dan media sosial (medsos) yang lebih lancar lewat ponsel Oppo Reno7 5G. Ponsel ini dilengkapi layar dengan refresh rate 90 hertz (hz) dengan RAM 8 gigabita (GB) yang bisa diperluas hingga 5 GB. Penyimpanan internal 256 GB juga dapat ditambah dengan kartu microSD hingga 1 terabita (TB).
Oppo Reno7 Z 5G juga tak kalah performanya. Ponsel yang hadir dengan desain Ultra-Slim Retro ini memiliki performa yang mumpuni dan merupakan yang terbaik di kelasnya karena dukungan prosesor Snapdragon® 695 5G. Penggunaan prosesor tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.
Baca juga: Tak Lagi Sebatas Mimpi, 5 Aktivitas Ini Sudah Bisa Dilakukan Hanya lewat Smartphone
Berkat prosesor kelas high-end tersebut, Oppo bisa mengembangkan fitur foto portrait dengan kehadiran Triple ISP Spectra 346T pada Reno7 Z 5G. Dengan begitu, Oppo Reno7 Z 5G memiliki kemampuan pengambilan gambar pada kondisi rendah cahaya atau low-light.
Fitur portrait tersebut menjadikan Oppo Reno7 5G sebagai perangkat yang cocok untuk pekerja kreatif, seperti fotografer. Sebab, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan efek bokeh atau latar belakang yang blur pada foto yang dihasilkan, seperti foto yang dibidik menggunakan kamera digital single lens reflex (DSLR).
Selain itu, Oppo juga menggunakan pencitraan yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) atau disebut komputasi fotografi untuk membuat efek bokeh seperti yang dihasilkan DSLR.
Adapun algoritma kecerdasan buatan pada Oppo meniru sifat optik dari kamera DSLR. Tujuannya, untuk menciptakan titik cahaya bokeh dengan berbagai ukuran, warna, serta kecerahan yang dapat disesuaikan berdasarkan jarak dan kedalaman.
Baca juga: Masih Ragu Nonton di Bioskop? Yuk Sulap Kamar Tidur Jadi Bioskop Pribadi Hanya dengan Smartphone
Portrait mode pada Oppo Reno7 Series 5G dapat menyimulasikan 25 tingkatan ukuran diafragma yang dapat disesuaikan, mulai dari F0.95 hingga F16.
Efek bokeh juga bisa dihasilkan saat merekam video. Fitur video pada Oppo Reno7 Series 5G memiliki efek bokeh flare untuk menghasilkan efek bokeh layaknya produksi video profesional dengan menggunakan lensa bukaan lebar.
Dengan mengoptimalkan berbagai fitur andal yang tersemat pada smartphone Oppo Reno7 Series 5G, kini karyawan yang bekerja secara hibrida dapat meningkatkan produktivitas dan performa kerjanya.
Nantikan kehadiran Oppo Reno7 Series 5G pada Rabu (2/3/2022), pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) di medsos Oppo Indonesia. Jangan lupa tonton dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan produk tersebut.
Baca juga: Dari Jakarta hingga Prancis, Karya Darbotz Melintasi Berbagai Benua
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Oppo Reno7 Series, silakan kunjungi tautan berikut.
Terkini Lainnya
- Fungsi Rumus POWER di Microsoft Excel dan Cara Menggunakannya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- 2 Cara Transfer Antar-bank via BI Fast di BCA, Biaya Cuma Rp 2.500
- Diminta Jokowi Balik ke Indonesia, Ini 5 Karya Digital Ainun Najib
- Bakti Cari Investor untuk Satelit HTS Satria Berikutnya
- Vivo Y33s 5G Meluncur dengan MediaTek Dimensity 700, Ini Spesifikasinya
- Cara Mendapatkan Emoji Durian yang Viral di TikTok