Facebook Terancam Rugi Rp 143 Triliun gara-gara Apple
- Meta, perusahaan induk Facebook, mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menghadapi ancaman penurunan pendapatan sebesar 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 143 triliun).
Angka kerugian itu timbul dari kebijakan privasi baru yang digelontorkan Apple pada sistem operasi iOS 14 sejak tahun lalu.
CFO Meta, Dave Wehner, menyebut kebijakan Apple itu kini jadi halangan terbesar bisnis perusahaan.
"Kami percaya dampak iOS secara keseluruhan adalah headwind (halangan atau hambatan) pada bisnis kami di tahun 2022," kata Wehner, dikutip KompasTekno dari CNBC, Selasa (8/02/2022).
Baca juga: Warga Eropa Terancam Tak Bisa Pakai Facebook dan Instagram
Wehner menjelaskan, angka kerugian itu merupakan prediksi terburuk yang bakal dialami perusahaan akibat kebijakan privasi baru tersebut di iOS.
Sejak tahun lalu, Apple menerapkan fitur App Tracking Transparency (ATT) di iOS 14, yang berlanjut hingga kini di iOS 15.
App Tracking Transparency (ATT) merupakan fitur privasi yang akan muncul untuk meminta izin kepada pengguna apakah mereka mau dilacak saat membuka aplikasi atau tidak.
Fitur ATT diluncurkan Apple untuk meningkatkan privasi pengguna agar kode unik pengenal perangkat (IDFA) iPhone tidak mudah dilacak aplikasi pihak ketiga atau pengiklan.
IDFA atau Identifier for Advertisers adalah semacam ID perangkat yang digunakan untuk menargetkan dan mengukur efektivitas iklan online.
IDFA biasanya digunakan untuk mengindentifikasi pengguna agar aplikasi pihak ketiga bisa menargetkan iklan dengan tepat di platform. Sebelum fitur ATT hadir, pelacakan data pengguna lewat IDFA dilakukan tanpa izin.
Namun, pelacakan data pengguna lewat IDFA kini sedikit sulit dengan adanya fitur ATT. Pasalnya, sistem operasi bakal memaksa aplikasi pihak ketiga untuk meminta izin ke pengguna dulu terkait aktivitas pelacakannya.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Pengguna Aktif Harian Facebook Turun
Berdasar pantauan KompasTekno di perangkat iOS, fitur ATT bakal muncul dan memberikan pertanyaan pada pengguna apakah bersedia aplikasi pihak ketiga melakukan pelacakan. Apabila bersedia maka aplikasi bakal memiliki akses untuk melacak data pengguna.
Sebaliknya, apabila pengguna memilih opsi tidak bersedia maka aplikasi tidak bakal memperoleh akses melakukan pelacakan data untuk keperluan pengiklanan.
Pembatasan pelacakan melalui fitur ATT itu menyebabkan Facebook kesulitan menyalurkan iklan, sebagai salah satu layanan dan sumber pendapatannya, di perangkat iOS.
Ini bukan pertama kalinya Facebook "berteriak" soal kerugian yang diperoleh akibat keberadaan fitur ATT.
Terkini Lainnya
- TWS Oppo Enco Air 4 Resmi di Indonesia, Bawa Fitur ANC Harga Rp 800.000
- HP Oppo Reno 13F 4G dan Reno 13F 5G Resmi di Indonesia, Desain Kembar Beda "Otak"
- Oppo Reno 13 5G Resmi di Indonesia, Smartphone Kuat dengan Fitur AI
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Tidak Muncul di Layar Kunci, Mudah dan Praktis
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- MPL ID Season 9 Digelar Offline 18 Februari, Bisa Ditonton di Bioskop
- Tinder Blokir Akun Simon Leviev Setelah Film "Tinder Swindler" Tayang di Netflix
- Khusus Pemain Baru, Ini Kode Redeem Free Fire yang Masih Aktif
- Logo Google Chrome Akhirnya Diperbarui Setelah 8 Tahun
- Rockstar Pastikan Game GTA 6 Sedang Dikembangkan