cpu-data.info

Desakan IMF soal Bitcoin Dibalas Presiden El Salvador dengan Meme

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar
Lihat Foto

- Belum lama ini, Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mendesak pemerintah El Salvador untuk berhenti menggunakan mata uang kripto Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender).

Alih-alih memenuhi permintaan tersebut, Presiden El Salvador, Nayib Bukele justru membalas desakan IMF ini dengan sebuah lelucon di internet alias meme.

Ia mengunggah meme tersebut di akun Twitter-nya dengan handle @nayibbukele.

Meme tersebut berupa gambar dalam format GIF, yang mengilustrasikan karakter utama di serial TV animasi populer, The Simpsons.

Baca juga: IMF Desak El Salvador Setop Gunakan Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Dalam gambar tersebut, karakter Homer The Simpsons, yang diwakili dengan logo IMF, terlihat sedang berjalan menggunakan kedua tangannya dengan kepala berada di bawah, yang terkesan tidak seperti orang normal.

Lalu, ibu dan anak Homer, yang dilambangkan dengan logo Bitcoin menonton Homer melakukan kegiatan tersebut, sembari mengatakan satu ungkapan yang bernada sindiran. 

"Saya melihatmu IMF, kerja yang sangat bagus," ungkap ibu Homer dalam gambar meme tersebut.

Bukele sebenarnya tidak menjelaskan apa arti dari meme tersebut, namun, dengan postingan Twitter ini, tampaknya ia tidak menghiraukan desakan dari IMF tadi.

Terkait harga Bitcoin yang belakangan anjlok, Bukele sendiri tampak menanggapinya dengan santai. Bahkan, ia sempat membuat meme lainnya yang mengilustrasikan seakan-akan ia bekerja di McDonalds untuk mencari uang.

Meme ini sendiri konon dibuat sebagai respons dari berbagai sindiran warganet di dunia maya, di mana banyak dari mereka yang mengatakan bahwa para penambang Bitcoin harus mendapatkan pekerjaan sungguhan apabila harganya merosot signifikan.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Lagi, Sentuh Titik Terendah Dalam 6 Bulan Terakhir

Dikritik IMF dan World Bank

El Salvador sendiri menjadi negara pertama yang menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, alias setara uang tunai sejak September 2021 lalu.

Di sana, mata uang kripto tersebut, dengan bantuan dompet digital Chivo, bisa digunakan untuk beragam hal, mulai dari membeli makanan di McDonalds, Starbucks, dan Pizza Hut, membayar pajak, dan lain sebagainya.

IMF menyoroti sifat mata uang kripto yang tidak stabil serta risiko yang besar pada stabilitas keuangan hingga perlindungan konsumen.

Desakan IMF itu bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, sejak El Salvador mulai memberlakukan Bitcoin sebagai alat tukar yang sah pada September 2021 lalu, harga Bitcoin terus bergerak naik turun. Bahkan sempat melonjak ke level tertinggi sekaligus anjlok ke level terendah.

Untuk mendorong adopsi Bitcoin di dalam negeri, pemerintah El Salvador bahkan rela membagikan Bitcoin secara cuma-cuma untuk masyarakat, yaitu senilai 30 dollar AS (sekitar Rp 426.000) untuk setiap warganya, dengan syarat harus mengunduh aplikasi Chivo.

Baca juga: Pemerintah El Salvador Bagi-bagi Bitcoin Gratis untuk Warganya

Langkah El Salvador ini lantas dikritik dua lembaga internasional yang fokus di masalah keuangan, yaitu IMF dan World Bank.

Menurut mereka, dijadikannya Bitcoin sebagai legal tender bisa menimbulkan masalah ekonomi yang serius.

"Mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bisa menimbulkan risiko di bidang finansial dan integritas pasar, kestabilan ekonomi, dan memperlemah perlindungan konsumen, serta menimbulkan kecacatan di masa depan," jelas IMF, dikutip KompasTekno dari ZDNet, Senin (31/1/2022).

"Meski pemerintah El Salvador telah melakukan pendekatan terhadap kami untuk membantu Bitcoin (diintegrasikan dengan sistem), World Bank tentunya belum bisa mendukung ini (El Salvador), mengingat kekurangan di aspek transparansi dan lingkungan yang mengadopsi (Bitcoin)," jelas World Bank.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat