Saham Sony Anjlok Pasca-Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

- Saham perusahaan Sony anjlok pada sesi perdagangan hari ini, Rabu (19/1/2022), di bursa saham Tokyo, Jepang.
Hal ini terjadi agaknya merupakan imbas dari pengumuman rencana Microsoft membeli Activision Blizzard, penerbit dan studio pengembang game kenamaan asal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/1/2021).
Pantauan KompasTekno di situs Google Finance, pada Rabu sore, harga saham Sony merosot hingga 12,79 persen ke level 12.410 yen (sekitar Rp 1,5 juta) per lembar saham pada akhir sesi perdagangan hari ini.
Dalam sesi awal perdagangan, saham Sony dibuka pada level 13.070 yen (sekitar Rp 1,6 juta) per lembar. Kemudian, saham perusahaan asal Jepang itu diperdagangkan di level antara 12.400- 13.105 yen ( kira-kira Rp 1,55-1,64 juta), sebelum akhirnya ditutup lebih rendah di level 12.410 yen per lembar saham.
Padahal, pada sesi perdagangan sebelumnya, Selasa (18/1/2022), harga saham Sony ditutup pada harga 14.230 yen atau hampir Rp 1,8 juta per lembar saham.
Baca juga: PS5 Langka, Sony Malah Genjot Produksi PS4
Google Finance Saham Sony memerah pada sesi perdagangan Rabu (19/1/2022), bertepatan setelah Microsoft mengumumkan akan membeli Activision Blizzard.
Microsoft susul Sony jadi perusahaan game No. 3 terbesar?

Anjloknya harga saham Sony terjadi pasca-Microsoft mengumumkan rencananya untuk membeli Activision Blizzard dalam sebuah posting di blog resmi Microsoft.
Activision Blizzard sendiri diketahui menaungi sejumlah judul game seri populer, seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, hingga Candy Crush.
Setelah akuisisi rampung, deretan judul game tersebut juga bakal bisa dimainkan secara gratis melalui layanan Xbox Game Pass yang kini diklaim memiliki 25 juta pengguna.
Meski tak mengungkap angka pembelian, konon, nilai akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard disebut mencapai 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 986 triliun.
Nilai akuisisi tersebut digadang-gadang menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah pembelian perusahaan game yang pernah ada.
Baca juga: Alasan di Balik Microsoft Beli Activision Blizzard Hampir Rp 1.000 Triliun
Pembelian Microsoft atas Activision Blizzard sendiri kabarnya belum rampung. Namun, apabila sudah selesai, Microsoft mengeklaim perusahaannya bakal menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia, menyusul Tencent dan Sony.
Berdasarkan data dari situs AllTopEverything, Sony berada di posisi pertama sebagai perusahan game dengan pendapatan terbesar di 2021, yaitu dengan total pendapatan 25 miliar dollar AS (setara hampir Rp 360 triliun).
Sementara Tencent berada di posisi kedua dengan total pendapatan mencapai 13,9 miliar dollar AS (kira-kira Rp 200 triliun).
Kabar ini agaknya mendatangkan sentimen negatif dari investor terhadap Sony. Pasalnya, Sony dan Microsoft sendiri merupakan rival di industri game, khususnya konsol game.
Baca juga: Deretan Perusahaan Game yang Dicaplok Microsoft demi Xbox
Sony dikenal sebagai pembuat konsol game seri PlayStation, sementara Microsoft dengan konsol game seri Xbox miliknya.
Dari segi popularitas di tengah komunitas gamer, saat ini, Sony diklaim masih lebih unggul dengan PlayStation 5 miliknya, ketimbang Microsoft dengan Xbox, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC.
Namun, pembelian Activision Blizzard disebut-sebut bakal menjadi langkah besar Microsoft dengan Xbox untuk bersaing dengan PlayStation bikinan Sony ke depannya.
Baca juga: Pemilik Game GTA Siap Akuisisi Pembuat Farmville Senilai Rp 181 Triliun
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Free Fire Maintenance Server, Ini Update yang Dibawa Setelah Selesai
- Kisah Lisa, Komputer Apple yang Meluncur 39 Tahun Lalu
- Daftar Belanja Microsoft demi Xbox, Majong Minecraft hingga Activision Blizzard
- AS Larang Penggunaan Autoland di 100 Bandara akibat Sinyal 5G
- Alasan di Balik Microsoft Beli Activision Blizzard Hampir Rp 1.000 Triliun