Koleksi NFT "Kera" Senilai Rp 31 Miliar Dicuri Hacker
- Miliaran non-fungible token (NFT) milik Todd Kramer raib dicuri oleh peretas (hacker). Kramer merupakan kolektor 15 NFT senilai total 2,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31,4 miliar.
Kramer menduga, dirinya terjebak phising karena mengklik tautan yang mirip dengan aplikasi pasar NFT yang ia gunakan. Dari 15 NFT itu, beberapa di antaranya merupakan gambar kera koleksi "Bored Ape Yacht Club".
Aset digital tersebut oleh hacker kemudian dijual di pasar NFT milik OpenSea. Mengetahui hal ini, Kramer mengunggah cuitan di Twitter dan berkata "Saya telah diretas. Semua (koleksi) kera saya hilang. Ini baru saja dijual, tolong bantu saya."
Baca juga: Apa Itu NFT, Aset Kripto yang Tengah Naik Daun
OpenSea lantas membekukan aset NFT yang dijual oleh hacker. Lima jam kemudian, Kramer berkata NFT miliknya kembali setelah diproses oleh OpenSea. Tweet yang sebelumnya ia unggah pun akhirnya dihapus.
Kontroversi pembekuan NFT
Langkah OpenSea dalam menangani kasus Kramer memicu kontroversi. Beberapa orang mengatakan NFT tidak dapat didesentralisasi jika sudah dibekukan, sehingga tidak dapat dijual di platform terkait.
Sementara itu beberapa orang lainnya menjelaskan, OpenSea hanya membekukan kemampuan pengguna untuk berinteraksi dengan NFT melalui satu situs saja, sehingga masih bisa diperjualbelikan di platform lain.
"Kami menindak pencurian dengan serius dan memiliki kebijakan untuk memenuhi kewajiban kami kepada komunitas, serta mencegah pencurian di ekosistem yang lebih luas," kata perwakilan OpenSea, dikutip KompasTekno dari ARTnews, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Gundala dan Sri Asih Bisa Dibeli Melalui NFT, Ini Harganya
Dalam pernyataan yang sama dijelaskan bahwa OpenSea hanya menonaktifkan kemampuan jual beli barang curian seperti yang dialami Kramer, bukan membekukan atau menghapus NFT.
Seiring meningkatnya nilai NFT, penipuan phising menjadi lebih sering terjadi. Sebagai upaya preventif, sebagian besar pengguna memakai hard wallet/cold wallet.
"Dompet" ini bersifat fisik, alias ada wujudnya, seperti flash disk, dan hanya akan terhubung ke internet saat digunakan. Contoh dari dompet kripto jenis ini adalah Ledger Nano X.
Dalam kasus Kramer, dia menggunakan hot wallet. Secara teknis, hot wallet seperti dompet digital yang terus terhubung ke internet, sehingga dinilai lebih rentan diretas. Contoh dari dompet kripto jenis ini adalah MetaMask.
Terkini Lainnya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Sony Umumkan Spesifikasi PS VR2 dan Controller VR2 Sense
- Kominfo Minta Apple untuk Buka "Kunci" 5G iPhone 12 dan iPhone 13 di Indonesia
- Trio Samsung Galaxy S22 Meluncur 8 Februari 2022?
- Cara Membuat Suara Sendiri di TikTok
- Kisah iPhone Generasi Pertama yang Diremehkan dan Ditertawakan Kompetitor