Binance Dekati BCA dan Telkom Ajak Buka Bursa Saham Kripto di Indonesia?
- Platform perdagangan mata uang kripto Binance Holding Ltd dikabarkan bakal mendirikan bursa saham mata uang kripto (cryptocurrency) di Indonesia.
Rumor yang beredar menyebut bahwa perusahaan bursa saham terbesar di dunia itu tengah berdiskusi dengan dua perusahaan besar di Indonesia, yakni Bank Central Asia (BCA) dan PT Telkom.
Dengan menggandeng PT Telkom dan BCA, Binance nampaknya berencana untuk memperluas adopsi mata uang kripto di Indonesia.
Sebab, sebagai negara yang memiliki populasi terpadat keempat di dunia, Indonesia dinilai mempunyai potensi besar terhadap perkembangan mata uang kripto.
Baca juga: Kripto Halal sebagai Aset, Haram Jika Dipakai untuk Alat Pembayaran
Hal ini nampaknya tercermin dari minimnya akses ke pinjaman bank dan bentuk keuangan resmi lainnya yang saat ini dapat dijangkau oleh warga Tanah Air.
Dari segi bisnis, bentuk kerja sama ini diklaim mampu membuka jalan bagi Binance terhadap perekonomian yang sedang berkembang pesat, sekaligus memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan dari segi mata uang digital.
Berdasarkan rumor yang beredar, BCA berpotensi dapat menjalin kemitraan dengan Binance melalui entitas terkait lainnya.
Saat ini, diskusi antara pihak Binance, BCA, dan PT Telkom masih berlangsung, sehingga belum ada kepastian terkait ketentuan kesepakatan yang akan dilakukan oleh ketiganya.
Ketika dimintai keterangan lebih lanjut, juru bicara Binance tidak membenarkan atau membantah terkait rumor ini.
"Kami mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari industri blockchain secara global dan kami terus mencari peluang bisnis di setiap negara," ungkapnya dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (13/12/2021).
Baca juga: 10 Negara yang Melarang dan Membatasi Mata Uang Kripto
PT Telkom sendiri kabarnya juga sedang mempelajari peluang baru guna menggandeng sejumlah pemain melalui modal ventura MDI Ventures.
Tanggapan BCA dan Telkom
Menurut Wakil Presiden Senior Perusahaan Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor Ahmad Reza, hal tersebut sengaja dilakukan PT Telkom, mengingat besarnya potensi pasar blockchain dan mata uang kripto serta peluang untuk memanfaatkan kemampuan konektivitas grup perusahaan.
Sementara itu, Executive Vice President BCA, Hera F. Haryn menjelaskan bahwa BCA belum membahas investasi terkait selama rapat dewan berlangsung.
Menurut Hera, pihak BCA tengah membahas kolaborasi dengan banyak mitra bisnis dan telah menjalin kemitraan dengan banyak fintech serta platform e-commerce.
Di Indonesia, pihak pemerintah memang telah mendukung kegunaan aset mata uang kripto untuk diperdagangkan bersama komoditas berjangka sebagai opsi investasi, dan mendorong untuk mendirikan pertukaran yang berfokus pada kripto pada akhir tahun.
Baca juga: TikTok Larang Konten Promosi Layanan Keuangan dan Mata Uang Kripto
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Huawei Watch GT Runner Bisa Dipesan di Indonesia, Harga Rp 4 Juta
- Harbolnas 12.12, Ini 10 Tips Berbelanja Online dengan Aman dan Nyaman
- Sejarah Harbolnas 12.12, Momen Belanja Online yang Tak Lagi "Spesial"
- Pelopor Konsol Game Nintendo, Masayuki Uemura Meninggal Dunia
- Utang Bandara Bukan akibat Pandemi