cpu-data.info

Gedung Cyber Kebakaran, Menkominfo Minta Layanan Digital Pakai Server Cadangan

Petugas berusaha memadamkan  kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber I, Mampang, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta mengerahkan 100 personel beserta 22 unit mobil pemadam ke lokasi. Api berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit.
Lihat Foto

- Buntut dari insiden kebakaran di Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (2/12/2021) siang, sejumlah layanan internet mengalami gangguan.

Sejumlah sekolah juga akhirnya harus menunda ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil berbasis komputer (CBT), yang seharusnya dilaksanakan hari ini, Jumat (3/12/2021).

Gedung Cyber 1 ini termasuk lokasi penting dalam lalu lintas internet di Indonesia, karena menjadi salah satu lokasi penyimpanan server dan pertukaran data (exchange) sejumlah perusahaan teknologi yang ada di Indonesia.

Baca juga: Sejumlah Sekolah Tunda Ujian Semester Imbas Kebakaran Gedung Cyber

Terkait insiden ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate meminta setiap penyedia layanan dan platform digital yang menaruh server di Gedung cyber dan terdampak kebakaran, untuk menggunakan server cadangannya (backup).

Tujuannya agar lalu lintas internet di Indonesia tetap berjalan dengan normal.

"Kami minta sesegera mungkin mengoptimalkan server backup-nya dan melakukan reroute traffic dengan menghindari sementara jalur ke Gedung Cyber," kata Johnny melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat.

Sebab, menurut Johnny, pada dasarnya, setiap penyedia layanan digital perlu menjaga dan memiliki skenario mitigasi terhadap gangguan yang tidak diinginkan. Misalnya saat ada bencana atau kebakaran seperti yang terjadi baru-baru ini.

"Skenario mitigasi tersebut khususnya adalah penyiapan backup data center dan jalur redundansi untuk routing traffic," tambah Johnny.

Baca juga: Daftar Aplikasi yang Tumbang Akibat Kebakaran Gedung Cyber

Ia turut mengungkapkan, penyedia layanan/platform digital juga perlu melakukan proses validasi dan verifikasi integritas data, sebagai bagian dari pemulihan layanan.

Menurut Johnny, proses itu harus dilakukan demi menghindari potensi perbedaan antara data yang ditaruh di server utama, dengan data yang ada di server cadangan.

Aplikasi dan layanan yang terdampak

Laporan kebakaran di Gedung Cyber 1 diterima pada pada pukul 12.34 WIB. Setelah itu, sejumlah aplikasi dan layanan web hosting dilaporkan mengalami gangguan.

Misalnya, aplikasi saham seperti IPOT dan Ajaib, serta fitur pembayaran ShopeePay di aplikasi Shopee juga sempat mengalami down dan tidak bisa diakses.

Selain aplikasi, layanan web hosting seperti milik Niagahoster dan Rumahweb Indonesia juga sempat terdampak kebakaran Gedung Cyber ini. Namun, layanan yang mengalami gangguan sudah berangsur pulih.

Baca juga: Peraturan Data Center Dianggap Bertentangan dengan Perlindungan Data

Sistem pengecekan IMEI ponsel di Indonesia juga dilaporkan terganggu. Pengguna ponsel tidak bisa melakukan registrasi nomor IMEI, atau mendaftarkan diri saat ganti kartu SIM seluler.

Tidak hanya perusahaan teknologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta juga turut terdampak kebakaran ini.

Melalui akun Twitter resminya, BPBD Jakarta mengatakan bahwa untuk sementara layanan call center Jakarta Siaga dengan nomor 112 tidak dapat dihubungi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat