Warga Negara Eropa Ini Dilarang Beli Ponsel Xiaomi dan Huawei
- Salah satu negara di kawasan Eropa, Lituania melarang warganya membeli ponsel bermerek Huawei, Xiaomi, dan OnePlus.
Hal itu disampaikan lembaga keamanan (National Cyber Security Center/NCSC) Lituania dalam sebuah laporan yang menguji keamanan di tiga smartphone asal China, mencakup Huawei P40 5G, OnePlus 8T 5G, dan Xiaomi Mi 10 T 5G.
Adapun pengujian tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti beragam laporan yang beredar selama beberapa tahun terakhir, di mana ketiga merek ponsel asal China tadi diduga terlibat dalam kegiatan atau operasi mencurigakan.
"Saran kami adalah tidak membeli smartphone merek China, dan menggantinya secepat mungkin apabila Anda memilikinya," ujar Wakil Menteri Pertahanan Lituania Margiris Abukevicius, dikutip KompasTekno dari TomsGuide, Senin (27/9/2021).
Berdasarkan laporan NCSC Lituania, ponsel Xiaomi yang diuji disebut telah ditanamkan dengan sebuah dokumen sistem atau modul yang bisa berkomunikasi dengan server milik China yang tersebar di seluruh dunia secara diam-diam.
Untuk ponsel Huawei, proses instalasi beragam aplikasi di perangkat tersebut (via AppGallery) diklaim dapat mengundang beragam program berbahaya (malware) menjangkit smartphone Huawei.
Sedangkan untuk ponsel OnePlus, pemerintah Lituania tak menemukan adanya celah keamanan berbahaya atau komunikasi dengan server China yang mencurigakan.
Baca juga: Xiaomi Blokir Ponsel Buatannya di Sejumlah Negara
Xiaomi angkat bicara
Mendengar hasil laporan NCSC Lituania, pihak Xiaomi pun angkat bicara. Dalam sebuah keterangan, mereka mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mensensor atau membatasi komunikasi dari atau ke ponsel penggunanya.
"Xiaomi (juga) tidak pernah, dan tidak akan pernah membatasi atau memblokir perilaku pribadi pengguna ponsel kami, seperti mencari web, menelepon, menjelajah web, atau menggunakan berbagai perangkat lunak komunikasi dari pihak ketiga," kata Xiaomi.
"Xiaomi sepenuhnya menghormati dan melindungi hak hukum semua pengguna. Kami pun mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang berlaku di negara-negara Uni Eropa," imbuh Xiaomi.
Meski Xiaomi angkat bicara, Huawei dan OnePlus, sebagai dua pihak yang ponselnya diuji pemerintah Lituania, tampaknya belum memberikan pernyataan apapun terkait laporan Lituania ini.
Baca juga: Ponsel Xiaomi Keluaran 2012 Ternyata Masih Dipakai Ratusan Ribu Orang
Terkini Lainnya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa Email dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Oppo Gelar Tukar Tambah Reno6 Series di Indonesia, Hari Ini Terakhir
- China Resmi Larang Transaksi Mata Uang Kripto, Harga Bitcoin Anjlok
- Microsoft Luncurkan Mouse Hasil Daur Ulang Sampah Laut
- Kompensasi Gangguan Internet, Semua Channel TV Telkom Indihome Dibuka Mulai Besok
- Twitter Tingkatkan Kualitas Video, Jadi Lebih Bagus?