17 Tahun Lalu, Google Perdana Lepas Saham 85 Dollar Per Lembar
- Hari ini, 17 tahun lalu, Google mencetak sejarah baru dengan melantai di bursa saham pasar modal Amerika Serikat. Penawaran saham perdana (IPO) pertama kali dilakukan Google pada 19 Agustus 2004 lalu.
IPO Google sangat dinanti-nantikan banyak investor kala itu meskipun usia perusahaan masih enam tahun.
Antusiasme ini muncul setelah meredupnya fenomena "dot-com bubble", istilah yang merujuk pada masa ketika banyak spekulasi investasi muncul untuk perusahaan internet di rentang tahun 1995-2000.
Saat IPO, Google melepas 19 juta saham dengan harga per lembar sebesar 85 dollar AS dan valuasi sebesar 23 miliar dollar AS kala itu.
Kini nilai tersebut sudah menembus angka 2.708 dollar AS pada penutupan pasar 18 Agustus 2021.
Pada 2014, harga per lembar saham Google mulanya akan dipatok antara 108-135 dollar AS. Namun, Google menurunkan harga karena IPO tidak berjalan baik.
Banyak investor yang disebut menunda pembelian saham karena Google menggunakan skema lelang untuk menjual saham.
Pada hari pertama perdagangan, saham Google naik 18 persen. Melansir dari arsip CNN, Google mengumpulkan pendanaan sebesar 1,67 miliar dollar AS.
Dari perolehan tersebut, sebanyak 1,2 miliar diplot untuk perusahaan dan 473 juta dollar AS untuk para eksekutif dan investor Google yang melepas saham mereka.
Pada 2014, Google kemudian memecah harga sahamnya dan kemudian melakukan restrukturisasi perusahaan dengan mendirikan perusahaan induk bernama Alphabet Inc setahun kemudian.
Baca juga: Melihat Alphabet, Perusahaan Baru Pemilik Google
Dirangkum dari Yahoo Finance, harga saham Google rata-rata naik 24,8 persen per tahun sejak melakukan IPO tahun 2004.
Pada 2020, induk Google menjadi perusahaan Amerika Serikat ketiga yang paling bernilai dengan valuasi lebih dari 1 triliun dollar AS Rp 14.422 triliun.
Baca juga: Sejarah Google, Raksasa Mesin Pencari yang Hampir Dijual Murah
Dihimpun dari Companies Market Cap, nilai kapitalisasi Alphabet Inc saat ini mencapai 1.816 triliun dollar AS (sekitar Rp 26.196 triliun).
Dengan capaian ini, Alphabet Inc bergabung dengan Apple dan Microsoft sebagai perusahaan AS paling bernilai. Pundi-pundi Alphabet Inc kian menggunung setelah meraup pendapatan sebesar 55,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 801,85 triliun) pada kuartal I-2021.
Jumlah tersebut naik 34 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada periode yang sama, Alphabet Inc mencetak laba sebesar 18 miliar dollar AS (sekitar Rp 261 triliun).
Baca juga: Mengenal Sundar Pichai, Orang Nomor Satu di Google dan Alphabet
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Oppo Reno6 5G dan Reno6 Pro 5G Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- Facebook Tepis Tudingan Jadi Alat Politik, Video Kucing Jadi Bukti
- Lolos TKDN, Xiaomi Redmi 10 Segera Masuk Indonesia?
- Samsung Galaxy A03s Meluncur dengan Baterai 5.000 mAh, Harganya?
- Xiaomi Redmi 10 Resmi Meluncur dengan Kamera 50 MP